INDOSPORT - Atlet-atlet kebanggaan Indonesia siap mengharumkan nama bangsa dan negara di ajang Paralimpiade Tokyo 2020.
Untuk edisi kali ini, Paralimpiade rencananya bakal bergulir pada tanggal 24 Agustus sampai dengan 5 September 2021. Kirab obor dengan tema “Share Your Light" pun diprediksi finis empat hari sebelum upacara pembukaan.
Api obor Paralimpiade Tokyo ini nantinya bakal dinyalakan berbarengan dengan Heritage Flame dari Stoke Mandeville, Britania Raya, pada tanggal 20 Oktober, untuk kemudian dibawa keliling ibu kota sebelum diboyong ke Tokyo Stadium.
Sementara itu, Indonesia sendiri diketahui mengirim 23 atlet ke ajang Paralimpiade Tokyo 2020 ini, dengan dua cabor yang paling mendominasi yakni para bulutangkis dan atletik.
Selain itu, juga ada perwakilan dari cabor para tenis meja, menembak, balap sepeda, powerlifting, dan renang. Sebagian di antara mereka pun sudah berangkat ke Tokyo pada 17 Agustus kemarin, sementara sisanya akan menyusul.
NPC Indonesia sebenarnya menargetkan 15 atlet dari enam cabor untuk dikirim ke Paralimpiade Tokyo 2020. Akan tetapi, target tersebut ternyata melampaui ekspektasi.
Berkaca pada hal tersebut, NPC Indonesia pun berharap peluang untuk meraih medali kali ini bakal lebih terbuka lebar, begitu pula untuk urusan peringkat nantinya.
Lalu untuk target medali di Tokyo, adalah satu medali emas satu perak dari para-badminton, satu medali perunggu dari para-table tennis, satu medali perunggu dari para-powerlifting, dan satu medali perunggu dari para-athletics.
Tentu, target tersebut sangat potensial untuk diwujudkan. Apalagi, Indonesia juga terkenal unggul di cabor yang diproyeksikan menggondol medali.
Untuk para-badminton, Indonesia punya sejumlah atlet brbakat, termasuk salah satunya Leani Ratri Oktila. Menyandang status unggulan, ia punya peluang besar meraih emas di Paralimpiade Tokyo 2020.
Ia dijadwalkan bermain di kategori putri SL4, ganda putri SL3-SU5 bersama Khalimatus Sadiyah Sukohandoko, dan juga ganda campuran SL3-SU5 bersama Hary Susanto.