Sama dengan Olimpiade Tokyo, Rusia Gunakan Nama Berbeda di Paralimpiade
Selain Rusia, sejumlah negara lain juga akan menggunakan identitas berbeda di Paralimpiade Tokyo seperti Taiwan, Hong Kong, dan tim Atlet Pengungsi.
Untuk Taiwan, negara ini akan menggunakan logo bendera bertema Olimpiade alih-alih bendera negara itu sendiri karena penggunaan nama ‘Chinese Taipei’ masih dianggap kontroversi sampai saat ini.
Bendera Chinese Taipei di #Paralympics nanti juga beda ya... pic.twitter.com/NfD8taDKxQ
— Badminton Talk (@BadmintonTalk) August 23, 2021
Setelah 40 tahun lamanya dipaksa menggunakan identitas ‘Chinese Taipei’, atlet-atlet Taiwan untuk pertama kalinya sejak Olimpiade Tokyo 2020 ingin melepaskan belenggu identitas ini pada acara olahraga internasional.
Untuk tim Atlet Pengungsi, mereka akan menggunakan identitas Refugee Paralympic Team (RPT). Nantinya, lagu kebangsaan mereka adalah Hymne de l’Avenir alias Paralympic Anthem.
Selain RPC, ada juga tim khusus pengungsi yaitu Refugee Paralympic Team (RPT). "Lagu kebangsaan" mereka nantinya adalah Hymne de l’Avenir alias Paralympic Anthem.#Paralympics pic.twitter.com/nlO3ds8j65
— Badminton Talk (@BadmintonTalk) August 23, 2021
Sementara itu, Selain itu, ada 2 tim yang tidak ikut di Paralimpiade, yaitu Makau dan Kepulauan Faroe. Pasalnya, Mereka terbentur perubahan aturan di Olympic Charter di mana hanya negara berdaulat saja yang boleh bergabung dengan IOC.
Hong Kong sebenarnya juga tidak memenuhi syarat, tetapi mereka tetap ikut karena sudah bergabung ke IOC sebelum perubahan tersebut dilakukan.