Sejarah PON I di Solo: Perjuangan di Bawah Bayang-Bayang Belanda

Jumat, 24 September 2021 22:05 WIB
Editor: Nugrahenny Putri Untari
© Nugrahenny Putri/Football265.com
Stadion Sriwedari, Solo, yang kini jadi Monumen PON I. Copyright: © Nugrahenny Putri/Football265.com
Stadion Sriwedari, Solo, yang kini jadi Monumen PON I.
PON I di Solo

Keputusan untuk menggelar PON diambil dalam sebuah konferensi darurat PORI pada Mei 1948. Berkaca pada gelaran ISI Sportweek yang pernah diadakan di Solo pada 1938, mereka pun optimistis bisa menggelar hajatan serupa.

PON I pun dijadwalkan bergulir pada bulan Agustus atau September tahun 1948. Solo pun ditunjuk sebagai tuan rumah penyelenggara lantaran dianggap memiliki fasilitas-fasilitas olahraga yang paling mumpuni.

Meski waktu itu situasi di Solo terbilang cukup panas karena konflik beberapa aliran laskar, Presiden Soekarno tetap memerintahkan PON I digelar sesuai jadwal, yang kemudian diikuti 600 atlet dari sembilan cabang olahraga.

Meski pada akhirnya berlangsung lancar, sangat disayangkan bahwa seluruh delegasi PON I hanya berasal dari Jawa. Blokade Belanda membuat perwakilan dari daerah lain kesulitan untuk berpartisipasi.

Para peserta PON I berasal dari sejumlah karisidenan seperti Surakarta (Solo), Yogyakarta, Kediri, Madiun, Malang, Semarang, Pati, Jakarta, Kedu, Surabaya, dan ditambah Bandung, Magelang, serta Banyuwangi.

Sementara itu, cabor-cabor yang dipertandingkan antara lain: atletik, bola kerangjang, bulutangkis, sepak bola, tenis, renang, panahan, bola basket, dan pencak silat.

Surakarta tampil sebagai juara umum PON I, diikuti Yogyakarta di tempat kedua dan Kediri di tempat ketiga.

Walaupun diselenggarakan di bawah bayang-bayang Belanda, PON I tetap menarik minat masyarakat untuk menyaksikan pembukaannya di Stadion Sriwedari.

Karena stadion yang berlokasi di Jalan Bhayangkara ini memiliki nilai sejarah yang sangat kuat dan jadi saksi bisu gelaran PON I, pemerintah pun melakukan pemugaran pada tahun 1982.

Kini, Stadion Sriwedari atau yang juga dikenal dengan nama Stadion R Maladi, diabadikan sebagai Monumen PON pertama.