Jauh-jauh ke Swiss, WADA Tetap Minta LADI Selesaikan Pekerjaan Dulu

Jumat, 10 Desember 2021 11:36 WIB
Penulis: Martini | Editor: Isman Fadil
© NOC Indonesia
Ketua NOC Indonesia, Raja Sapta Oktohari, dan KE Rafiq Radinal bersama President WADA Witold Bańka dalam ANOC General Assembly 2021. Copyright: © NOC Indonesia
Ketua NOC Indonesia, Raja Sapta Oktohari, dan KE Rafiq Radinal bersama President WADA Witold Bańka dalam ANOC General Assembly 2021.
WADA Belum Cabut Sanksi

Namun, meski sudah jauh-jauh diplomasi ke Swiss, WADA tetap meminta Gugus Tugas dan LADI untuk menyelesaikan PR yang belum tuntas, sebelum sanksi dicabut.

"Tinggal lanjutkan beberapa pekerjaan dan pertahankan kinerja ini, agar LADI dapat diaktifkan kembali. Kami akan berkoordinasi untuk mengevaluasinya," pungkas Niggli.

Ya, beberapa waktu lalu, WADA memberi sanksi berat pada LADI, sebab Indonesia dinilai tidak patuh pada aturan dan juga program anti-doping pemerintah dunia.

Di antara sanksi itu, bendera Merah Putih tak diizinkan berkibar di berbagai event regional, kontinental atau kejuaraan dunia, dan Indonesia juga tak boleh menjadi tuan rumah untuk event olahraga internasional.

Salah satu kasus penerapan sanksi yang membuat masyarakat terpukul adalah saat larangan pengibaran bendera Merah Putih ketika Indonesia juara Piala Thomas 2021.