FOOTBALL265.COM - Juara dunia Kickboxing asal Ukraina, Maksym Kagal, gugur dalam usaha membela kedaulatan Ukraina, sejak di invasi Rusia Februari lalu.
Petarung dan juara Dunia berusia 30 tahun ini, gugur di Mariupol ketika sedang berperang melawan pasukan Rusia di kota pelabuhan Mariupol, Donetska, Ukraina.
Sebab di kota itu, setidaknya masih ada sekitar 160.000 warga sipil yang terperangkap, terkepung oleh pasukan Rusia, dengan persediaan makanan, air, dan obat-obatan terbatas.
⚡️ Ukrainian kickboxing champion killed in combat while defending Mariupol.
— The Kyiv Independent (@KyivIndependent) March 27, 2022
Maksym Kagal, ISKA kickboxing champion, was killed in the battle for the besieged city Mariupol, his coach reported.
Menurut laporan Independent, Pelatih Oleg Skirta mengatakan dia bertempur sebagai bagian dari unit Batalyon Azov Ukraina yang saat ini berada di garis depan pertempuran.
Sementara itu, prestasi Maksym Kagal yang berasal dari kota Kremenchug, Poltava, Ukraina ini cukup mentereng, dia memenangkan Kejuaraan Dunia Kickboxing ISKA pada 2014.
“Sayangnya, perang membuatnya pergi lebih cepat. Pada Jumat (25/3/22) saat mempertahankan kota Mariupol sebagai bagian dari Unit Pasukan Khusus Terpisah Azov, Maksym Kagal meninggal," kata Skirta dalam sebuah pernyataan di media.
Sang pelatih menggambarkan Kagal sebagai sosok pemenang sejati, juara kickboxing Dunia pertama dari kota Kremenchug, juara dunia pertama di antara atlet di tim Ukraina dan dia memiliki kepribadian jujur dan sopan.
Karena keadaan itu, pelatih Oleg Skirta hingga menulis pesan emosional, berupa ucapan selamat tinggal kepada muridnya dan berjanji akan membayar apa yang dilakukan oleh Vladimir Putin.
"Tidur nyenyak, Saudaraku, istirahatlah dengan tenang, kami akan membalaskan dan mengembalikan yang kau dapat ke mereka (Rusia)," pungkasnya.
Seperti ratusan warga sipil lainnya, Kagal memutuskan untuk mengangkat senjata dan membela Ukraina dari invasi pasukan Rusia ketika dia terbunuh di Mariupol.