Joni menuturkan, selama empat tahun ini dia belajar dari negara yang hebat dalam cabor menembak. Untuk menciptakan atlet juara dunia, butuh waktu yang tidak singkat dan bukan pekerjaan mudah karena perlu keseriusan dan kesinambungan. 

"Sarana prasarana dan program yang baik, pelatihan yang baik dan memberikan atlet wadah berkompetisi di luar untuk perbaiki mental tanding, lalu regenerasi, itu hal yang penting," ujarnya.

"Atlet papan atas suka terlena dengan posisinya dan lapis kedua, ketiga yang malah kuat. Sering terjadi youth skornya lebih tinggi, contoh kemarin lomba di Kairo lebih bagus banding senior," jelas Joni. 

Joni Supriyanto menjelaskan, fokus Perbakin adalah mengantarkan atlet ke Olimpiade 2026 dan Asian Games 2023. Pasalnya, cabor menembak tidak dipertandingkan di SEA Games 2023.  

Kemudian, Indonesia akan jadi tuan rumah Kejuaraan Dunia menembak pada awal tahun depan. 

"Ke depan kami persiapan Asian Games karena SEA Games Kamboja cabor menembak tidak dilombakan jadi kami fokus perebutan kuota Olimpiade," jelas Joni. 

"Januari tahun depan kita tuan rumah Kejuaraan Dunia di Jakarta ada 21 negara yang sudah mendaftar," tuntasnya.