Media Malaysia mengklaim jika Persatuan Sepak Takraw Indonesia (PSTI) mengakui keputusan walk out saat berhadapan dengan Timnas Malaysia adalah sebuah kesalahan besar. PSTI juga disebut meminta maaf akan ketidaknyamanan yang tercipta usai insiden itu.
Di set pertama, Malaysia lebih unggul terlebih dahulu. Namun di set kedua saat Indonesia memimpin jauh perolehan skor, wasit menilai bahwa tendangan tekong (serve) Indonesia tidak sah.
Tim pelatih Indonesia lantas mempertanyakan keputusan wasit. Namun protes pelatih Tanah Air tidak diindahkan oleh sang pengadil lapangan.
Dilansir media Malaysia, themalaymailonline.com, Senin (21/08/17), yang mengutip pengakuan H. Syafrizal Bakhtiar kepada Bernama, Presiden PSTI itu mengatakan jika memang ada kesalahan saat Lena, pemain sepak takraw Indonesia, melakukan tekong.
"Setelah melihat rekaman video dan data, jelas tekong kami salah, dia (Lena) mengangkat kaki sebelum melakukan serve," kata H. Syafrizal Bakhtiar.
"Aksi (walk out) tersebut tidak dibenarkan, itu ofensif. Saat walk out, pelatih, pemain, dan manajemen tim menilai dari apa yang mereka lihat sendiri, itu salah," tambah pria yang juga manajer tim.
Syafrizal juga mengaku bahwa ia sebenarnya sudah mencoba meyakini pelatih untuk tidak meninggalkan lapangan, tapi karena situasi begitu intens dan panas, hal sepele bisa jadi isu besar.
"Sebagai manajer, saya sudah mencoba yang terbaik untuk melunakkan situasi serta mengikuti prosedur yang berlaku dari International Sepak Takraw Federation (Istaf). Tapi apa daya, suasana sudah panas, walk out adalah kesalahan besar," pungkasnya.