FOOTBALL265.COM - Api Asian Games 2018 telah dinyalakan di Stadion GBK. Namun sebelum api itu dinyalakan, ada cerita seorang penjual es krim yang menjadi salah satu pembawa obor Asian Games 2018.
Opening ceremony Asian Games 2018 telah selesai diselenggarakan pada Sabtu (18/08/18). Selesainya opening ceremony Asian Games 2018 ditandai dengan dinyalakannya api Asian Games di 'kawah gunung' Stadion Utama Gelora Bung Karno oleh Susy Susanti.
Di Asian Games 2018 Susy Susanti kembali mendapat kehormatan untuk menjadi pembawa obor terakhir yang menyulut kaldron di SUGBK. Sebelumnya, di SEA Games 2011 Susy Susanti juga didaulat untuk menyalakan api di kaldron Stadion Gelora Sriwijaya.
Jika kita tarik ke belakang, sebelum api Asian Games 2018 berkobar di Stadion Utama Gelora Bung Karno, api Asian Games tersebut sudah melintasi Nusantara. Sejak 15 Juli lalu, obor Asian Games 2018 telah berkeliling ke 64 kota dan 18 provinsi di Indonesia.
Banyak orang yang sudah secara estafet membawa obor Asian Games 2018. Termasuk didalamnya para atlet, mantan atlet, pejabat pemerintahan, tokoh masyarakat, artis, atau sponsor. Namun, ada yang berbeda dari Torch Relay Asian Games 2018 di Kota Jakarta.
Tak hanya para atlet atau pejabat pemerintahan dan artis saja yang menjadi pembawa obor. Ada seseorang yang merupakan penjual es krim, menjadi salah satu pembawa obor Asian Games 2018.
Dia adalah Mohamad Yusuf, seorang penjual es krim Aice dari Situbundo yang juga merupakan atlet tenis meja daerah setempat. Mohamad Yusuf mendapat kesempatan sekali seumur hidup untuk menjadi pembawa obor Asian Games.
Hal itu tak lepas dari peran es krim Aice sebagai satu-satunya es krim pilihan Asian Games 2018.
“Sebagai es krim pilihan Asian Games 2018, Aice mendapat kesempatan untuk menyediakan pembawa obor. Sejalan dengan misi Aice, yakni ‘membantu masyarakat Indonesia mendapatkan hidup lebih indah’, Aice memberikan kesempatan kepada Mohamad Yusuf, seorang penjual es krim dari Situbundo yang membawa semangat kemerdekaan untuk menjadi pelari obor Asian Games 2018 di Jakarta,” ujar Sylvana Zhong, Brand Manager Aice Group Holdings Pte Ltd.
Lalu, apa tanggapan Mohamad Yusuf setelah dipercaya menjadi salah satu pembawa obor Asian Games 2018?
“Saya bangga telah dipercaya dan mendapat kesempatan untuk menjadi pelari obor oleh Aice. Sebagai seorang penjual es krim di daerah, saya ingin menularkan semangat olahraga kepada masyarakat Indonesia, serta menginspirasi masyarakat Indonesia untuk berani meraih mimpi.”
Mohamad Yusuf mengawali karirnya sebagai penjual es krim sejak sekitar dua tahun yang lalu, sebagai upaya untuk meningkatkan kondisi ekonomi keluarganya. Bermula dari penjual eceran, sampai dia berinisatif menjual sepeda motor untuk mengembangkan bisnisnya, hingga bisnis bertumbuh sampai sekarang.
Sebagai bentuk apresiasi kepada Aice, ia memberi nama sang putri kecilnya, ‘Aice’.
“Bersama Aice, kehidupan saya menjadi lebih baik. Sehingga, saat ini saya dapat hidup berkecukupan dan membesarkan putri saya yang diberi nama ‘Aice’,” tutup Mohamad Yusuf.
Ikuti terus berita seputar sepak bola dan olahraga lain serta serba-serbi Asian Games 2018 hanya di INDOSPORT