Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Pemprov Sumsel) membantah kabar yang menyebut Indonesia batal menyelenggarakan ajang balapan MotoGP pada 2018 mendatang.
Asisten III Bidang Kesejahteraan Rakyat Setda Provinsi Sumsel, Ahmad Najib mengatakan, Palembang yang tengah membangun sirkuit kelas internasional tak mengalami kendala sehingga tak akan mengganggu rencana penyelenggaraan MotoGP Indonesia pada 2018 mendatang.
Rencana desain sirkuit MotoGP di Jakabaring Sport City.
Menurut Najib, pihaknya terus melakukan komunikasi dengan pihak Dorna dalam pembangunan sirkuit tersebut. "Kita sudah berikan yang mereka minta, termasuk master plan sirkuit MotoGP," ucap Najib yang juga menjabat sebagai Sekretaris Umum KONI Sumsel.
Dia menerangkan, pembangunan sirkuit akan dilakukan dengan skema Build, Operate, and Transfer (BOT). Saat ini, sejumlah perusahaan telah mengajukan diri untuk menjadi operator pembangunan. Namun Najib menolak merinci perusahaan apa saja yang tertarik dengan proyek tersebut.
Jika berjalan lancar, masyarakat Indonesia dapat menyaksikan aksi Marc Marquez dkk secara langsung.
"Nanti sirkuit MotoGP ini sistemnya BOT atau dibangun pihak ketiga, yang ditaksir menelan dana Rp500 miliar," tambahnya.
Sebelumnya, Pemprov Sumsel juga telah mendatangkan konsultan desainer sirkuit MotoGP asal Jerman, Hermann Tilke untuk mendesain sirkuit yang akan dibangun di area Jakabaring Sport City tersebut.
Hermann Tilke duduk bersama Gubernur Sumatera Selatan, Alex Noerdin.
Indonesia sendiri gagal mendapatkan slot tuan rumah penyelenggaraan MotoGP 2017, karena dinilai kurang siap oleh pihak Dorna. Namun Dorna justru tertarik menyelenggarakan balapan motor paling bergengsi ini di Indonesia.
Namun media Jerman, Speedweek, sempat menyebut Indonesia tak akan menjadi tuan rumah penyelenggaraan MotoGP setidaknya hingga 2019 mendatang.