On This Day

On This Day: Saat Lampu Mobil Ancam Keberlangsungan Reli Monte Carlo

Sabtu, 21 Januari 2017 18:31 WIB
Editor: Ivan Reinhard Manurung
© Getty Images
Ajang Reli Monte Carlo sempat nyaris berlanjut setelah terjadi insiden di edisi tahun 1966. Copyright: © Getty Images
Ajang Reli Monte Carlo sempat nyaris berlanjut setelah terjadi insiden di edisi tahun 1966.

Pada suatu hari di musim dingin, tepatnya 20 Januari 1911, sejumlah mobil milik kaum elite beberapa negara Eropa berkumpul di tempat berbeda. Siapa yang sangka, saat itu mereka tengah mengikuti kompetisi balap yang nantinya menjadi salah satu tonggak balap paling bergengsi di dunia, yakni Reli Monte Carlo.

Awalnya, kompetisi ini bermula dari kecemburuan pihak pemerintah Monaco terhadap Nice yang kerap menarik minat wisatawan untuk berkunjung saat musim dingin. Didasari hal tersebut, Monaco bersama dengan Automobile Club de Monaco pun mencanangkan sebuah kompetisi mobil balap elegan dengan maksud menarik pihak bangsawan.

20 Januari 1911 kompetisi balap ini pun resmi dibuka dan diikuti oleh 23 mobil peserta yang memulai balapan dari 11 titik berbeda, namun menuju titik akhir yang sama, yakni di Monte Carlo.


Reli Monte Carlo dimulai sejak 1911 silam.

Sejak saat itu, kompetisi itu pun menjadi salah satu kalender rutin yang terus dihelat setiap tahunnya oleh pihak Monaco. Sayangnya, pada balapan tahun 1966, sebuah permasalahan mewarnai kompetisi Reli Monte Carlo yang membuat kompetisi ini nyaris berhenti untuk selamanya.

Kejadian itu bermula dari sebuah keputusan kontroversial pihak panitia yang mendiskualifikasi empat pembalap asal Britania Raya, yakni Timo Makinen, Roger Clark, Rauno Aaltonen, dan Paddy Hopkirk.

Keputusan itu pun mengejutkan banyak pihak. Pasalnya, empat nama tersebut secara berurutan, merupakan empat pembalap pertama yang sukses melewati garis finish. Akibat hal itu, pembalap asal Finlandia, Pauli Toivonen dinobatkan sebagai pemenang.


Empat pembalap Britania didiskualifikasi di ajang Reli Monte Carlo 1966.

Setelah diselisik, alasan pihak penyelenggara mendiskualifikasi empat pembalap Britania itu karena mereka menggunakan lampu mobil yang tidak sesuai standar peraturan baru. Mengetahui hal tersebut, pihak ofisial Britania marah besar dan menyebut ini akhir dari kejuaran Reli Monte Carlo sebab pembalap Britania tidak akan lagi ikut ambil bagian.

"Kami tidak menyangka pihak penyelenggara akan mengambil keputusan yang timpang sebelah, apalagi untuk sebuah alasan yang konyol," tutur Timo Makinen yang seharusnya dinobatkan sebagai juara seperti dilansir BBC.

Aksi boikot pun langsung dilakukan oleh para pembalap Britania dengan tidak hadir dalam jamuan makan malam yang diadakan International Sporting Club. Hal itu membuat marah Pangeran Rainier dari Monaco yang langsung meninggalkan kompetisi tanpa sempat memberi langsung hadiah untuk pemenang Reli Monte Carlo.


Masalah lampu menjadi penyebab empat pembalap Britania didiskualifikasi.

Pada 13 Oktober 1966, sebuah rapat pun digelar di Paris untuk menentukan hasil balap Reli Monte Carlo 1966 tersebut. The Federation Internationale de l'Automobile pada akhirnya tetap memutuskan keempat pembalap tersebut sudah benar didiskualifikasi karena tidak menaati peraturan.

Meski sempat mengancam menarik diri dari ajang Reli Monte Carlo, pada edisi tahun 1967, sejumlah pembalap Britania kembali menjadi peserta. Aaltonen Rauno dan Henry Liddon dinobatkan sebagai pemenang dalam ajang tersebut.

28