FOOTBALL265.COM – Pembalap asal Indonesia, Sean Gelael, sempat dikabarkan akan mundur dari Formula 2 setelah empat musim lamanya berkiprah di ajang tersebut.
Kabar mundurnya Sean Gelael bermula dari kekecewaannya terhadap keputusan steward F2 Inggris beberapa pekan lalu, Sabtu (13/07/19).
Sean Gelael terkena dua hukuman setelah terlibat tabrakan dengan Louis Deletraz saat sedang melakukan hot lap (push lap) pada sesi latihan bebas, Jumat (12/07/19) lalu.
Satu-satunya pembalap Indonesia di F2 itu menerima 2 penalty point dan reprimand (peringatan). Hal tersebut menuai protes dari kubu Sean Gelael sebab penalty point dan reprimand tidak bisa dijatuhkan bersamaan pada seorang pembalap.
Tim Prema Racing lantas mengajukan banding, namun ditolak bahkan Sean Gelael terkena penalti tambahan mundur 3 grid dan mengharuskannya start dari posisi terbawah di race 1 (feature race).
Keputusan itu terbilang mengejutkan sebab diambil hanya beberapa jam sebelum start feature race. Alhasil, Sean Gelael ‘hilang’ dari balapan karena menolak tampil.
“Mendengar keputusan itu saya tak bisa bilang apa-apa. Saya terpukul. Bagi saya ini prinsip hidup. Ini tidak adil. Mereka menghukum saya yang tidak bersalah,” ujar Sean seperti dilansir dari situs resminya.
“Saya melihat sesuatu tentang bagaimana kejuaraan ini diatur dan cara steward bertindak. Banyak hal telah terjadi dan kamu tak boleh tidak konsisten dalam mengambil keputusan.”
Memang tidak hanya sekali ini saja Sean Gelael kecewa dengan ketidakkonsistenan steward. Kasus di Monako membuat Sean Gelael gagal naik podium akibat keputusan steward yang salah mengatur posisi lomba pembalap saat red flag.
Prinsip Sean Gelael ini mendapatkan sorotan dari media motosport ternama di dunia, Autosport. Media yang berbasis di Inggris ini menyoroti prinsip yang dipegang Sean Gelael terkait hukumannya dari steward F2 yang sangat tidak adil.
CEO Formula 2, Bruno Michel, juga ikut bersimpati kepada Sean Gelael. Ia turut menyesalkan tambahan penalti yang dijatuhkan kepada Sean Gelael tepat beberapa saat jelang feature race GP Inggris.
“Saya sepenuhnya bisa memahami frustasi dan reaksi Sean. Saya hanya bisa berharap dia kembali ke grid dan menyelesaikan musim ini sebab dia dan keluarganya menjadi bagian penting di kelas ini selama empat tahun terakhir,” kata Bruno Michel seperti dilansir dari laman Motosport.
Kini, bola panas itu ada di tangan Sean Gelael. Ini masih mempertimbangkan dengan kepala dingin untuk melanjutkan sisa musim atau mundur selamanya dari F2. “Kalau sudah tidak ada lagi kesenangan, tidak ada lagi hati untuk membalap, ya buat apa lagi,” pungkas Sean Gelael.