In-depth

Karel Abraham, Pembalap Muslim MotoGP yang Disebut Cuma Andalkan Duit Ortu

Minggu, 3 Mei 2020 14:26 WIB
Editor: Prio Hari Kristanto
© sport.idnes.cz
Meski bukan pembalap berprestasi, namun nama Karel Abraham cukup dikenal karena latar belakang yang dimilikinya. Copyright: © sport.idnes.cz
Meski bukan pembalap berprestasi, namun nama Karel Abraham cukup dikenal karena latar belakang yang dimilikinya.

FOOTBALL265.COM - Meski bukan pembalap berprestasi, namun nama Karel Abraham cukup dikenal karena latar belakang yang dimilikinya. 

Pada bulan Februari 2018 lalu, seorang pembalap muslim MotoGP bernama Karel Abraham pernah datang ke Indonesia. Namun, ia datang tidak untuk diundang televisi maupun berlibur. 

Melainkan ia datang berkunjung ke Panti Asuhan Al-Aqsha di Kelapa Gading di sela-sela promosi helm produksi Indonesia yang digunakannya di MotoGP. 

"Waktu saya sangat ketat di Jakarta, namun saya senang bisa berbagi kebahagiaan dengan anak-anak yatim di sini. Semoga saya bisa berkunjung kembali," kata Karel dalam unggahan akun Instagram resminya @karel_abraham17

Bagi pecinta balapan MotoGP, nama Karel Abraham memang tidak begitu populer. Namanya tak begitu dikenal sebagaimana Marc Marquez, Maverick Vinales, atau Dani Pedrosa. Namun, ada beberapa hal yang membuat pembalap Aviantia Racing ini istimewa di banding pembalap-pembalap lainnya. 

Yang terutama adalah latar belakangnya yang merupakan seorang muslim. Tak banyak memang pembalap muslim di ajang MotoGP

Selama ini persaingan balap motor paling bergengsi di dunia itu memang didominasi oleh pembalap dari benua Amerika, Eropa, dan Asia Timur yang notabene bukan negara-negara Islam. 

Di MotoGP sendiri saat ini terdapat dua pembalap muslim yang aktif berpartisipasi. Selain Karel Abraham, ada juga nama Hafiz Syahrin. 

Selain soal agama, ada hal lain yang membuat Karel Abraham istimewa. Pembalap muslim asal Ceko itu diketahui merupakan putra dari pengusaha kaya raya di negaranya bernama Abraham Sr yang juga merupakan pemilik Sirkuit Brno yang rutin jadi tuan rumah MotoGP. 

Disebut Cuma Andalkan Duit Ortu

Statusnya yang merupakan anak orang kaya raya membuat Karel sering dituding macam-macam. Orang-orang menuding ada peran orang tua di balik berhasilnya Karel menembus ajang MotoGP. 

Ia bahkan sering jadi bahan guyonan dan dijuluki anak 'pangeran' atau 'sultan'. Wajar memang karena faktanya ayah Karel adalah empunya sirkuit Brna di Ceko dan mantan bos Cardion AB, pabrikan yang pernah berkompetisi di MotoGP.

Cardion AB adalah tim pertama tempat Karel Abraham bergabung saat menembus MotoGP pada tahun 2011 lalu. 

Jika melihat rekam jejaknya di dunia balap, kita pun akan mengernyitkan dahi. Pasalnya, tak ada prestasi berarti yang mampu ia dapatkan. 

Saat berkompetisi di ajang 125 cc-250 cc dari tahun 2005-209, tak pernah sekali pun Karel Abraham naik ke atas podium. Ia juga selalu gagal finis di 10 besar klasemen akhir. 

Satu-satunya podium yang berhasil ia raih adalah pada 2010 saat mengikuti ajang Moto2. Itu pun berakhir dengan finis di posisi 10 klasemen akhir. 

Prestasi lebih memprihatinkan didapatkan di balapan MotoGP. Sejak membalap dari 2011-2019, tak pernah sekali pun Karel naik ke podium. Prestasi terbaiknya di akhir musim adalah finis di posisi 14, selebihnya ia hanya berkutat di posisi 17-24. 

Meski begitu, Karel Abraham tak mau ambil pusing. Ia juga enggan memedulikan berbagai tudingan negatif tentang dirinya. 

Karel merupakan sosok yang nyentrik dan flamboyan. Dalam sebuah kesempatan, Karel Abraham menyiratkan bahwa hasil buruk yang didapatkannya adalah karena tim tempatnya bergabung tak cukup bagus. 

Soal tudingan adanya uang atas kesuksesannya Karel ternyata tak membantahnya.  Namun, ia mengklaim bukan hanya dia saja pembalap yang harus mengeluarkan kocek besar agar dapat berkompetisi. 

"Sejujurnya, tentu saja kami harus membawa uang. Tetapi semua orang yang lain akan membawa uang yang sama," katanya. 

Karel Abraham sendiri sudah pensiun dari dunia MotoGP pada usia 30 tahun. Musim 2019 lalu adalah yang terakhir bagi Karel Abraham. Meski tak berprestasi, namun namanya relatif akan terus dikenang di dunia balap.