FOOTBALL265.COM – Ferrari mengakui pandemi virus corona memengaruhi kondisi finansial mereka karena absennya pendapatan dari sponsor dan balapan Formula 1 (F1).
Mereka pun melaporkan penurunan kuartal pertama sebesar 30 dari pendapatan utama. Karena setiap balapan mulai dari F1 GP Australia hingga Prancis tidak digelar, semua orang hanya bisa duduk dan menunggu dengan cemas.
Akan tetapi, berita baiknya adalah FIA secara tentatif menetapkan F1 GP Austria pada bulan Juli sebagai seri pembuka musim balap 2020.
Selain itu, F1 harus memangkas kalender 22 balapannya menjadi target yang masuk akal yakni 15-18 Grand Prix. Jelas, pengurangan tersebut sangat memengaruhi proyeksi pendapatan para tim peserta musim ini.
Meski semua tim akan menerima biaya yang disetujui, proyeksi menunjukkan bahwa nilai pendapatan akan jauh lebih rendah dari yang direncanakan. Ini juga berlaku bagi Ferrari.
Baru-baru ini, Ferrari mengumumkan laporan keuangan kuartal pertamanya. Sayangnya, sponsor, iklan, dan pendapatan mereka turun 39 miliar Euro (30 persen) dibandingkan tahun 2019.
"Formula 1 jelas yang paling parah memengaruhi hasil kami pada tahun 2020," kata CEO Ferrari, Louis Camilleri, seperti diwartakan laman Speedcafe.
“Yang juga paling sulit diprediksi, kalender asli yang disediakan hanya untuk 22 balapan. FIA dan Formula 1 sekarang memprediksi maksimum 18 balapan, dan banyak digelar tanpa penggemar,” tambahnya.
Berita buruknya tidak berhenti di situ, karena kinerja buruk pada Q1 akan berdampak buruk pada angka Q2-nya. Menurut Camilleri, pemasukan F1 pabrikan menanggung beban terbesar dari dampak finansial.
Baru-baru ini, F1 dan FIA mengajukan batas anggaran baru yang diusulkan kepada tim. Untuk itu, Camilleri berharap masalah ini segera terselesaikan dalam waktu dekat.
Penulis: Hafiz Rizky Pratama