FOOTBALL265.COM - Tengah di ambang kebangkrutan dan menjual seluruh sahamnya, berikut catatan manis serta prestasi gemilang tim Williams Racing di ajang F1 (Formula One).
Kabar penjualan saham tim Formula 1, Williams Racing sendiri berhembus setelah pihak manajemen mengumumkan bahwa perusahaan sedang mengalami krisis keuangan akibat pandemi corona yang melanda sebagian wilayah Eropa.
Akibat pandemi tersebut, perusahaan mengaku kurang mendapat pemasukan akibat minimnya sponsor, bahkan dengan tidak adanya balapan menguras hampir setengah neraca pendapatan Williams Racing untuk menggaji karyawannya.
“Direksi WGP tengah meninjau berbagai opsi strategi berbeda yang bisa diambil oleh perusahaan,” ungkap pernyataan resmi mereka seperti dilansir Motorsport.
“Opsi yang dipertimbangkan termasuk meningkatkan modal bisnis, mendivestasikan saham minoritas di WGP, maupun mendivestasikan saham mayoritas termasuk kemungkinan menjual keseluruhan perusahaan.”
“Meskipun belum ada keputusan mengenai hasil optimal yang bisa didapatkan, perusahaan memutuskan untuk mengumumkan status ‘Proses Penjualan Formal’ demi menggelar pembicaraan dengan pihak-pihak yang berminat.”
Munculnya kabar penjualan saham tersebut sejatinya sangat mengejutkan banyak pihak, pasalnya perusahaan sempat meraih keuntungan 16 juta pounds (Rp288 miliar) pada tahun 2018. Sayangnya, mereka juga menelan kerugian tahun 2019 hingga mencapai 10.1 juta pounds (Rp 180 miliar).
Selain minimnya bantuan sponsor, Kondisi Williams yang dinilai kurang kompetitif pun menyulitkan mereka untuk menarik sponsor lain guna membantu keuangan tim.
Kabar penjualan tim Williams ini menjadi pukulan telak bagi dunia F1 secara keseluruhan, lantaran Williams merupakan salah satu tim tertua di ajang tersebut yang menjalani debutnya pada GP Spanyol tahun 1977.
Sebelum mengalami masa surut di tahun 2020, tim Williams sepanjang 43 tahun keikutsertaanya dalam ajang balap F1 sempat beberapa kali meraih gelar juara bahkan melahirkan pebalap-pebalap jet darat handal.
Sejak tampil di ajang tertinggi balap jet darat Formula One (F1), Williams berhasil meraih sembilan kali juara Constructors Championship, dan tujuh kali membawa pembalapnya menjadi juara dunia F1.
Beberapa pembalap yang menjadi juara dunia bersama Williams antara lain Alan Jones tahun 1980, Keke Rosberg (1982), Nelson Piquet (1987), Nigel Mansell (1992), Alain Prost (1993), Damon Hill (1996) dan Jacques Villeneuve (1997).
Meski dianggap sebagai tim tua dan hanya berjaya di tahun 90-an, sejatinya tim Williams pernah unjuk gigi serta menjadi kuda hitam pada ajang Formula One era 2000an.
Tepatnya saat mereka dihuni sejumlah pembalap muda seperti Ralf Schumacher, Jenson Button, hingga Juan Pablo Montoya. Ketiganya membuat Williams beberapa kali naik podium juara sekaligus mengangkangi McLaren serta Ferrari, dua tim yang saat itu paling ditakuti pada ajang F1.
Tercatat pada tahun 2000 hingga 2003, tim Williams yang menggunakan mesin BMW tersebut selalu sukses mengakhiri musim di peringkat tiga besar dalam daftar konstruktor. Mereka hanya kalah dari dua tim, McLaren serta Ferrari.
Sempat menurun setelah berganti mesin dan menggunakan pabrikan Toyota dan Cosworth, pada tahun 2014 tim Williams berhasil bangkit usai memakai mesin dari pabrikan Mercedes, dan akhirnya mengakhiri musim di peringkat tiga konstruktor secara dua musim beruntun.
Namun sayang, pada tahun 2016 hingga 2019 lalu tim Williams gagal menjaga konsistensi mereka seiring dengan bergantinya tipe mesin yang dipakai setiap musim.
Pencapaian terburuk mereka di ajang F1 terjadi pada tahun lalu, di mana mesin Mercedes M10 EQ Power+ 1.6 V6 t yang mereka pakai hanya mampu membuat dua pembalap mereka George Russell dan Robert Kubica meraih satu angka di klasemen konstruktor.
Catatan tersebut merupakan yang terburuk sepanjang sejarah Williams di F1, mengalahkan torehan musim 2011 dan 2013 saat mereka cuma mengumpulkan 5 poin dari 19 balapan dalam semusim.