Setelah dua musim berlaga di persaingan Eropa dalam FIM CEV, Gerry Salim kembali ke Asia. Dia seharusnya turun di kelas Asia Superbike 1000 pada persaingan Asia Road Racing Championship (ARRC) 2020.
Namun, karena adanya pandemi Covid-19, musim balap ARRC 2020 dibatalkan, dengan alasan utama demi keselamatan pembalap, tim, dan semua pihak yang terlibat.
Seperti pembalap lain yang pernah merasakan kerasnya persaingan balap di Eropa, Gerry pun mengaku banyak mendapatkan pelajaran.
Setelah menjadi juara Asia Production 250cc pada 2017, Gerry bersaing di Moto3 Junior World Championship 2018. Tahun berikutnya, dia naik kelas ke Moto2 European Championshhip.
"Persaingan di Asia dan Eropa sangat berbeda. Persaingan di Asia memang keras, tetapi di Eropa lebih keras lagi. Pembalap-pembalapnya lebih berani. Mental pembalapnya kuat-kuat," kata Gerry kepada INDOSPORT.
Pelajaran yang didapat Gerry tidak hanya datang dari lintasan dan sirkuit. Dalam kehidupan sehari-hari selama berlatih di Eropa pun dia banyak memetik pelajaran.
"Selama di Eropa, saya benar-benar belajar disiplin. Latihan fisik di sana juga keras. Misalnya saya latihan fisik dengan bersepeda atau di gym pada pagi hari. Siang setelah istirahat, saya latihan dengan motor," kata pembalap asal Surabaya tersebut.
Pengalaman berharga lain yang didapatkan Gerry selama berada di Eropa adalah tantangan yang secara tidak langsung dihadirkan para mekaniknya.
"Jadi, di sana para mekanik juga ikut berlatih dan berolahraga. Saya biasanya latihan fisik bareng mereka juga. Dan kadang saya juga kalah kalau bersaing saat latihan fisik dengan mereka," kata Gerry disertai tawa.
"Dengan berlatih bareng, saya dan mekanik juga jadi lebih dekat, komunikasi kami juga jadi lebih lancar. Saya juga bisa merasakan secara langsung dukungan mereka," ujar Gerry lagi.
Selama berkompetisi di Eropa, selama satu musim Gerry ditemani oleh 2 sampai 3 mekanik yang sama.
Pada Moto3 Junior World Championship 2018, Gerry menutup musim dengan berada di peringkat ke-36 berkat raihan 1 poin. Pada 2019, dia berada di peringkat ke-17 klasemen akhir Moto2 European Championship dengan 26 poin. Hasil finis terbaiknya adalah ke-9 di Sirkuti Jerez, Spanyol.