FOOTBALL265.COM - Tahun 2008 menjadi salah satu catatan penting dalam sejarah balap motor Indonesia. Satu putra bangsa, Doni Tata Pradita, turun secara penuh pada persaingan balap dunia, GP250 .
"Pengalaman yang tidak akan bisa dilupakan. Rasanya excited banget, terutama saat turun pada seri pertama di Qatar, balapan malam pula," kata Doni Tata saat ditanya INDOSPORT tentang pengalaman 12 tahun lalu.
Sebelum turun ke GP250, Doni Tata sudah mewakili Indonesia di ajang All Japan Championship. Setelah dua tahun turun di kelas 125cc, dia lalu naik ke kelas 250cc pada 2007.
"Sebelum seri terakhir, saya dikasih tahu, kalau bisa finis lima besar, saya akan diberangkatkan ke Kejuaraan Dunia. Dan ternyata saya berhasil masuk lima besar. Maka berangkatlah saya ke Kejuaraan Dunia," kata Doni.
Doni membalap bersama Yamaha Indonesia Pertamina yang menyewa mekanik khusus dari Eropa untuk developing motor balap Yamaha yang ada saat itu.
Dari 16 seri yang diikuti, Doni Tata berhasil membawa pulang 1 poin, yang didapat setelah finis di urutan ke-15 pada GP China.
"Saat GP China saya sedang sakit, demam. Tetapi, saya memaksakan diri untuk tetap ikut blapan. Setiap kali selesai sesi latihan, saya langsung kembali ke hotel untuk istirahat dan tidur," kata Doni.
"Saat kualifikasi saya sempat terjatuh karena tabrakan dengan pembalap Spanyol. Saya dicek, dan dinyatakan tidak apa-apa. Saya bisa ikut balapan dan dengan susah payah akhirnya bisa finis di urutan ke-15 dan meraih poin," kata Doni lagi.
Doni hanya satu musim turun di GP250. Setelah itu dia turun di World Supersport pada 2009. Doni lalu turun pada Qatar Championship dan keluar sebagai juara umum pada 2012. Hasil ini membuka jalan untuk kembali ke World Chmpionship.
Dia digandeng oleh tim Federal Oil Gresini Moto2 untuk bersaing di Moto2 2013. Dari 17 seri yang dijadwalkan, dia turun 16 kali. Seperti saat turun di GP250, dia juga meraih satu poin pada musim ini, hasil finis di urutan ke-15 pada GP Australia.
"Saya senang, dua kali turun di World Championship, saya selalu bisa meraih poin. Memang kecil, tetapi untuk mendapatkan itu sangat tidak mudah," kata pembalap 30 tahun tersebut.
"Ikut World Championship sangat tidak mudah. Pesaingnya adalah pembalap-pembalap kelas dunia, yang terbaik dari banyak negara. Jadi, memang tidak semudah kelihatannya," ujar Doni menegaskan.
Pada Moto2 2013, selain Doni Tata, Indonesia juga diwakili pembalap lain yaitu Rafid Topan Sucipto.