Berstatus Cadangan, Gubernur NTB Tetap Yakin MotoGP Mandalika Digelar Oktober
Hingga saat ini, penyelesaian pembangunan Sirkuit Mandalika terus dikebut oleh PT Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) bersama Mandalika Grand Prix Association (MGPA).
"Kalau dari ITDC, mereka yakin jika sirkuit itu sangat layak. Tapi tetap, prosesnya dilihat kesiapan dan kelayakannya oleh Dorna," ucap Bang Zul, panggilan akrab Zulkieflimansyah.
Tak hanya itu, Gubernur menilai dari segi kesiapan lintasan, sirkuit Mandalika sudah sangat siap dan tinggal penyelesaiannya saja hingga pertengahan tahun ini.
Hanya saja, ada faktor teknis lainnya yang harus dilihat. Saat ini, disebut Gubernur masih ditimbang-timbang pemerintah mengingat masih berlangsungnya pandemi COVID.
Gubernur mengatakan jika dilaksanakan Oktober nanti, maka tantangan terbesarnya adalah kesiapan mengelola penonton dengan jumlah banyak. Bahkan, ada kemungkinan, tanpa penonton yang datang.
"Kalau tidak ada penonton sayang juga. Karena asyiknya MotoGP ini kan penontonnya banyak dan menengah bawah. Beda dengan Formula 1 yang penontonnya, relatif kelas menengah ke atas," jelasnya.
Meski demikian, Zulkieflimansyah menegaskan MotoGP Mandalika bisa saja terselenggara di tahun ini. Namun dengan catatan, program vaksinasi berjalan dengan lancar, sehingga pandemi bisa dikendalikan dengan baik dalam beberapa bulan ke depan.
"Kalau bisa seperti itu, ya pasti terselenggara di tahun ini. Maka, kita fokus bagaimana vaksinasi itu bisa berjalan sesuai target," tegas Bang Zul.
Di sisi lain, ia mendapat informasi bahwa jadwal MotoGP sirkuit Mandalika sudah keluar juga untuk tahun depan. Rencananya, balapan 2022 bakal digelar pada Maret.
"Tahun depan itu sudah keluar, bulan Maret. Untuk tahun ini, yang sudah pasti kan Superbike sekitar November," katanya.
Sementara itu, Gubernur Bali Wayan Koster mendukung pelaksanaan MotoGP di sirkuit Mandalika bisa terlaksana secepatnya. Apalagi, Presiden Jokowi juga menginginkan hal itu, karena akan menguntungkan kedua daerah.
"MotoGP ini menjadi pembicaraan dan Presiden membicarakan itu. Tentunya, Bali sangat mendukung itu karena nanti transportasi, akomodasi antarkedua daerah bisa saling mendukung dan dikerjasamakan," katanya.