Girang Ada Balapan di Las Vegas Musim Depan, Pembalap F1 Ini Batalkan Rencana Pensiun
Ricciardo sendiri pernah mengatakan jika ia mau mengakhiri karier bersama Mclaren-Mercedes. Sebelumya ia pernah membalap di bawah bendera Red Bull dan Renault.
Manajemen Formula 1 melihat adanya kebutuhan untuk lokasi baru balapan dan pada akhirnya Las Vegas kemudian ditunjuk sebagai tempat terpilih.
Stefano Domenicali selaku CEO baru dari F1 usai menggantikan Chase Carey mengungkapkan jika pemilihan Vegas adalah salah satu pencapaian terbaiknya sejauh ini.
Mantan prinsipal Scuderi Ferrari tersebut bermaksud untuk melebarkan sayap olahraga binaannya dan berpacu di Vegas adalah langkah brilian di matanya.
Terlebih pasar Amerika Serikat adalah salah satu pasar yang paling sulit ditembus oleh F1 mengingat Negeri Paman Sam lebih menggemari Nascar ketimbang mereka.
Beruntung dewasa ini popularitas F1 di AS semakin meroket terutama sejak diluncurkannya serial buatan Netflix, Drive to Survive, yang membuat F1 lebih mudah untuk dikenali.
Drama persaingan menuju gelar juara dunia musim 2021 lalu antara Lewis Hamilton dan Max Verstappen yang berlangsung panas hingga race pamungkas juga punya peran besar menjadi magnet F1.
"Ini adalah momen besar bagi Formula 1 karena kini kami punya tiga balapan di AS. La Vegas adalah tempat wisata terkenal dan tidak ada tempat lain yang cocok untuk Formula 1 digelar," beber Domenicali.
Hanya saja para petinggi F1 dituding hanya berorientasi pada uang saat memutuskan akan menggelar balapan di Las Vegas oleh fans.
Lintasan Vegas yang panjangnya sekitar 6,12 KM dinilai kurang menantang oleh pecinta F1 karena hanya menyediakan 14 tikungan dengan kemungkinan top speed mobil mencapai 342 KM/J.
Belum lagi juga ada tiga jalur lurus yang salah satunya bahkan mencapai 2 KM. Terpanjang kedua setelah Baku (2,2 KM).