MotoGP

Pol Espargaro Mengaku Kesulitan Jinakkan Honda RC213V

Jumat, 1 Juli 2022 17:15 WIB
Penulis: Yudha Riefwan Najib | Editor: Deodatus Kresna Murti Bayu Aji
© Reuters/Willy Kurniawan
Para pembalap Team Suzuki Ecstar's Joan Mir, Repsol Honda Team's Pol Espargaro dan Red Bull KTM Factory Racing's Miguel Oliveira saat beraksi di Sirkuit Mandalika, Lombok, Sabtu (19/03/22). Foto: Reuters/Willy Kurniawan Copyright: © Reuters/Willy Kurniawan
Para pembalap Team Suzuki Ecstar's Joan Mir, Repsol Honda Team's Pol Espargaro dan Red Bull KTM Factory Racing's Miguel Oliveira saat beraksi di Sirkuit Mandalika, Lombok, Sabtu (19/03/22). Foto: Reuters/Willy Kurniawan
Pernyataan dari Pol Espargaro

Di seri pembuka, Pol Espargaro terbilang mampu membuka musim ini dengan baik. Pasalnya dirinya mampu finis di peringkat tiga pada seri pertama, di Qatar.

Namun seiring dengan berjalannya waktu, Espargaro tak bisa menemukan kenyamanan saat mengendarai RC213V karena motor tidak memiliki daya cengkeram yang baik pada ban belakang.

Rider asal Spanyol itu juga mengeluhkan pengereman yang tak berfungsi, padahal itu merupakan salah satu cara Espargaro tampil cepat ketika bersama KTM.

Bahkan, kesulitan yang dialami oleh pembalap yang lahir pada 10 Juni 1991 ini, berdampak pada kondisi fisiknya. Hal itu membuatnya terlalu sering jatuh dengan cukup keras.

Pembalap Honda inti juga harus rela tidak mengikuti seri balapan ke-11 di Assen, Belanda karena kesulitan bernafas setelah jatuh di Sachsenring, Jerman.

“Memang benar bahwa saya melambat sedikit demi sedikit, tetapi saya selalu melakukan yang terbaik," ujar Pol Espargaro dilansir dari Speedweek.

"Sayangnya, kami terus mendapatkan masalah baru, terkadang jatuh, terkadang masalah teknis. Itu membuat akhir pekan kami sangat rumit.”

“Anda dapat melihat apakah seorang pembalap mendorong batas motornya atau tidak. Saya mencoba 100 persen, seperti yang saya lakukan musim lalu ketika saya meroket.”

Espargaro juga menjelaskan ketika balapan di Portimo dan Jerez, tabrakan terjadi ketika dirinya mencoba melewati batas dari motornya.

“Sedangkan kecelakaan lain terjadi tanpa saya duga. Itu adalah yang paling menyakitkan. Jika Anda mencari batasnya, anda tahu bahwa terkadang anda terbang,” pungkasnya.