Mengingat Sejarah: 7 Tahun Kepergian Jules Bianchi, Pembalap F1 Alami Kecelakaan Tragis Saat Balapan
Kecelakaan itu sangat parah sehingga Bianchi menderita kerusakan otak yang serius dan akhirnya koma.
Pemuda Prancis itu kemudian dipindahkan dari rumah sakit di Jepang ke rumah sakit di kota asalnya, Nice. Ia meninggal sekitar setahun kemudian pada 17 Juli 2015.
Bianchi adalah pembalap pertama yang meninggal akibat kecelakaan dalam olahraga ini sejak insiden Ayrton Senna pada tahun 1994.
Untuk menghormati Bianchi, nomor start 17 miliknya kemudian dipensiunkan dari penggunaan di F1.
Karena Bianchi adalah pembalap F1 pertama yang meninggal setelah kecelakaan sejak kematian Ayrton Senna, FIA lalu membentuk kelompok penelitian khusus.
Kelompok ini menyelidiki kompleksitas kecelakaan dan berkomitmen untuk menemukan cara mengurangi risiko kecelakaan dalam situasi serupa yang tidak menjamin penggunaan safety car dan tidak bisa ditangani dengan bendera kuning.
Akhirnya, mengikuti saran dari kelompok penelitian, FIA menemukan halo.
Halo adalah penyangga titanium di atas kokpit (berbentuk seperti flip flop) untuk melindungi pembalap dari serpihan yang beterbangan selama dan setelah tabrakan.
Meskipun ada kontra saat diperkenalkan pada tahun 2018, sudah ada banyak kasus di mana halo ternyata menjadi fitur penyelamat jiwa yang sangat diperlukan pada mobil F1. Banyak yang tidak bisa lagi membayangkan F1 tanpa halo.
Setiap tahun hingga saat ini, para pembalap F1 selalu mengingat kematian Bianchi. Dan khusus untuk Charles Leclerc, ini adalah hari yang sangat sulit baginya.
Bianchi adalah ayah baptis Leclerc. Di bawah ini adalah unggahan sang pembalap Monaco tersebut di media sosial yang didedikasikan untuk mengenang Bianchi.