MotoGP

Ducati Turunkan 8 Pembalap, Paolo Ciabatti Akui Situasinya Bikin Jomplang MotoGP 2023

Minggu, 27 November 2022 21:25 WIB
Penulis: Hernindya Jalu Aditya Mahardika | Editor: Indra Citra Sena
© reutersconnect.com
Pembalap Ducati Lenovo Francesco Bagnaia merayakan di podium seusai menang di MotoGP Malaysia 2022 REUTERS/Hasnoor Hussain Copyright: © reutersconnect.com
Pembalap Ducati Lenovo Francesco Bagnaia merayakan di podium seusai menang di MotoGP Malaysia 2022 REUTERS/Hasnoor Hussain
Ducati Bikin Persaingan Tak Ideal

Sebab jika dibandingan dengan para rivalnya di musim depan seperti Aprilia, KTM, dan Honda, ketiga tim tersebut masing-masing hanya memiliki satu tim satelit.

Sementara Yamaha, tim pabrikan asal Jepang ini memiliki nasib lebih tragis lagi karena tidak akan memiliki tim satelit untuk musim depan usai ditinggal RNF menuju Aprilia.

Selain itu persaingan di MotoGP 2023 semakin tidak seimbang dengan hanya menampilkan 22 pembalap setelah sebelumnya mampu menghadirkan 24 pembalap yang berkompetisi.

Berkurangnya dua pembalap diakibatkan tim pabrikan asal Jepang, Suzuki memutuskan keluar dari persaingan MotoGP pada akhir musim 2022.

"Saya paham bahwa dalam jangka menengah hingga panjang situasi ini tidak ideal ketika kami bermain dengan empat tim," ucap Ciabatti melanjutkan.

"Di sisi lain, Suzuki tidak berencana membuat tim satelit ketika kami membuat persetujuan dengan Rossi dan Gresini. Sementara itu semakin parah, mereka mundur sebagai tim pabrikan."

"Dan Aprilia mungkin tidak terlalu aktraktif satu tahun yang lalu, jadi kami sepakat dengan Gresini Racing. Jadi kami membuat kesepakatan selama dua tahun." 

"Saya tidak bisa berkata apa pun soal Yamaha. Tetapi mereka memiliki tim satelit dan kehilangannya," pungkas Ciabatti.

Unggul secara jumlah pembalap, Ducati tak bisa bersantai-santai melakukan persiapan untuk MotoGP 2023, sebab tim berjuluk Borgo Panigale ini memiliki bom waktu bernama Enea Bastianini.

Tampil sebagai tandem Francesco Bagnaia di tim pabrikan, Enea Bastianini diprediksi menjadi pesaing terberat dan berpeluang membuat situasi panas di garasi seperti persaingan Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo saat di Yamaha.

Sumber: Speedweek