FOOTBALL265.COM - Pembalap tim Red Bull Racing, Max Verstappen, mengeluhkan biaya pembaruan Super Licence untuk berkompetisi di Formula 1 (F1) 2023.
Juara musim 2022 lalu itu meradang karena Federasi Otomobil Internasional (FIA) mewajibkannya membayar nyaris 1 juta Euro atau sekitar 15,6 miliar Rupiah hanya untuk mendapatkan SIM membalap di sirkuit jet darat.
Super License sendiri merupakan salah satu syarat wajib yang harus dimiliki pembalap yang ingin beradu cepat di ajang F1.
Yang unik adalah, FIA menetapkan harga yang berbeda untuk surat izin tersebut tergantung dari pencapaian seorang driver pada musim sebelumnya.
Biaya dasar perpanjangan Super License adalah 10.400 Euro (169 juta Rupiah). Untuk setiap poin yang didapatkan seorang pembalap, maka akan dikenakan kelipatan 2.100 Euro (34 juta Rupiah).
Mengingat Verstappen adalah juara F1 2022 maka tidak heran jika ia dikirim tagihan paling mahal oleh FIA. Total pria berkebangsaan Belanda itu mengumpulkan 454 poin dalam proses peraihan titel juara dunia keduanya.
Sebagai pembanding, rivalnya musim lalu dari Scuderia Ferrari yakni Charlles Leclerc cuma perlu membayar 657,200 Euro dan menjadi pembayar tagihan Super License termahal kedua untuk F1 2023.
Sementara itu rekan satu tim Max Verstappen di Red Bull Racing, Sergio Perez, menempati posisi ketiga dengan gap sekitar 7000 Euro.
Untuk yang terendah ada trio Nico Hulkenberg, Oscar Piastri, dan Logan Sargeant yang hanya perlu membayar di harga pokok.
Hulkenberg mendapat 'keistimewaan' tersebut karena ia adalah juru kunci klasemen F1 2022 dengan nol poin sementara Piastri dan Sargeant adalah dua pembalap muda debutan untuk musim depan.