x

Perjalanan Karier Hafizh Syahrin, Pembalap Malaysia Pertama di MotoGP

Sabtu, 24 Februari 2018 17:31 WIB
Penulis: Arief Tirtana | Editor: Ivan Reinhard Manurung
Pembalap asal Malaysia, Hafizh Syahrin.

Dunia otomotif Asia Tenggara beberapa hari ini dihebohkan dengan nama Hafizh Syahrin, pembalap motor asal Malaysia yang berhasil mencatatkan diri sebagai pembalap asal Negeri Jiran pertama yang akan berkompetisi dalam ajang balap nomor satu di dunia, MotoGP. Hafizh  akan membela tim satelit Yamaha, Tech 3 mulai musim 2018 ini.

Prestasi Hafizh jelas menjadi kebanggaan buat seluruh rakyat Malaysia, dan sebagai negara serumpun tidak sedikit penggemar motoGP di Indonesia yang ikut bangga. Selain itu ada juga yang menjadikan pencapaian Hafizh ini sebagai sebuah perbandingan, kapan pembalap Indonesia bisa tampil di ajang MotoGP seperti yang akan dilakukan rider 23 tahun tersebut.

Sambil menunggu ada pembalap yang bisa membawa bendera merah putih di ajang MotoGP, tidak ada salahnya jika kita mengenal lebih jauh profil pembalap kelahiran 5 mei 1994 yang akan mewakili Malaysia di ajang balap roda dua terbaik di dunia msuim ini,  lewat perjalanan kariernya sejak masih usia sembilan tahun.

Baca Juga

1. Bewal Dari Mini Bike

Hafiz Syahrin menunggangi mini bike.

Sudah menekuni ajang pacu roda dua sejak usia sembilan tahun, Hafizh memulainya lewat balap mini bike di Malaysia. Dibawah manajer  Barry Leong, Hafizh sudah sangat menonjol di ajang tersebut. Saking hebatnya, dirinya bahkan disebut sebagai Raja mini bike kala itu.

Beranjak usia El Pescao,julukan Hafizh, mulai naik kelas ke ajang balap dengan motor ukurang normal. Pada usia 13 tahun, dirinya mulai menggikuti ajang balap motor bebek di Malaysia. Menggunakan Yamaha LC135 atau yang di Indonesia dikenal sebagai Yamaha Jupiter MX. Pada 2007 Hafizh berhasil mecatatkan diri sebagai runner up pada musim pertamanya tersebut.

Setahun berselang, dirinya bersama tim Petronas Sprinta Raceline berhasil menjadi pembalap paling muda yang berhasil menduduki peringkat tiga besar dalam klasemen akhir. Sejak saat itu Hafizh selalu mendominasi ajang balap motor bebek di Negeri Jiran.


2. Melebarkan Sayap ke Level Asia

Hafizh Syahrin.

Sukses di level lokal, pria kelahiran Selangor ini naik kelas ke level interkontinental. Dirinya mulai menjajaki balap Asia Road Racing Underbone 115cc Championship. Pada tahun 2009 itu, Hafizh berhasil finis pada urutan ke tiga.

Setahun berselang, Hafizh menjajal ke balapan dengan cc motor yang lebih besar. Dirinya menunggangi Supersport 600 cc dalam ajang Asia Road Racing Championship. Di ajang balap yang diikuti pembalap se-asia, termasuk Indonesia itu, Hafizh hanya berhasil menduduki peringkat 12 dari 39 pembalap di musim pertamanya.

Baru setahun berselang, prestasinya meningkat hingga bisa menduduki peringkat empat besar yang juga akhirnya bisa membawa dirinya untuk mengembangkan karier ke Spanyol. Di negeri matador tersebut, Hafizh mengikuti ajang bagi pembalap muda yang ingin menembus kejuaraan dunia Grand Prix, Campeonato de Espana de Velocidad atau lebih dikenal CEV.


3. Podium di Level Moto2

Hafizh saat naik podium di Moto2 Motegi.

Kesempatan datang bagi pemuda asal Malaysia tersebut pada 21 Oktober 2012, melalui jalur wildcard bersama tim Petronas Raceline Malaysia, dirinya dipercaya untuk tampil di ajang balap yang berada satu level dibawah MotoGP, Moto2. Langkahnya pun spesial karena saat itu ia tampil di Moto 2 seri Malaysia.

Memulai balap dari posisi ke-27. Dalam 10 lap terakhir, secara heroik ia sudah berhasil menyodok ke depan dan bertarung dengan Alex De Angelis untuk memperebutkan posisi nomor satu. berhasil memimpin selama beberapa lap, sayangnya saat menyisakan 3 lap, dia berhasil di overtake oleh De Angelis, Anthony West, dan Gino Rea dan akhirnya menyudahi balap di posisi ke-3.

Sebuah prestasi yang sangat luar biasa bagi seorang pembalap muda di balapan pertamanya di Moto2. Sejak saat itu nama Hafizh Syahrin mulai diperhitungkan para penggemar balap roda dua di seluruh dunia.

Pencapaian Hafizh sebagai pembalap wildcard tersebut nyatanya tidak disia-siakan pemerintah Malaysia. Sejak tahun 2014, Pemerintah Malaysia medukungnya untuk berlaga penuh di ajang Moto2 dengan tim Petronas Raceline Malaysia.
Berstatus rookie, Hafizh tercatat empat kali finis 10 besar dan pada 2015 prestasinya semakin meningkat dengan berhasil enam kali menembus peringkat 10 besar.

Sepanjang 2016, Syahrin kian menancapkan tajinya di kelas Moto2. Meski belum sekalipun mencapai podium, dirinya berhasil tiga kali finis empat besar. Dan podium yang dinanti akhirnya berhasil diraihnya pada tahun 2017, El Pescao atau yang berarti ikan berhasil merebut podium kedua di Misano dan ketiga di Motegi.
 


4. Tes Pra-musim yang Berujung Tiket Ke MotoGP

Hafizh Syahrin.

Konsistensi dan penampilan yang menajak akhirnya berbuah manis buat pembalap bernomor motor 55 itu Berawal  dari Tim Tech 3 yang meminta Hafizh untuk menjadi pembalap mereka dalam tes pramusim MotoGP 2018 di Sirkuit Buriram, Thailand, 16-18 Februari 2018. 

Dalam tes tersebut, nyatanya Hafizh berhasil menunjukkan progres luar biasa. Pada hari pertama, pembalap asal Malaysia itu menempati urutan terbawah (ke-24) setelah mencatat waktu 1 menit 33,165 detik. Pada hari kedua, catatan waktunya bertambah bagus menjadi 1 menit 31,998 detik. Pada hari ketiga, waktunya juga lebih baik, yakni 1 menit 31,537 detik.

Dalam rekapitulasi hasil tes, dirinya duduk di urutan ke-22 dengan catatan waktu terbaik pada hari ketiga. Ia terpaut 1,756 detik dari pembalap Repsol Honda, Dani Pedrosa yang menempati posisi teratas.

Pencapaian Hafizh tersebut ternyata berhasil memuaskan bos Tech 3, Herve Poncharal  yang mengindikasikan Suami dari Suzana Manafakan ini akan menjadi rider mereka di MotoGP musim 2018. 

Dan lewat pengumuman resmi yang dilakukan tim Tech 3 pada Rabu (21/2/2018). Hafizh Syahrin resmi akan menjadi pembalap Asia tenggara Pertama yang akan berlaga di ajang MotoGP bersaing bersama nama-nama besar seperti Valentino Rossi, Marc Marquez dan Dani Pedrosa.

MotoGPMalaysiaMoto2CEV Moto2MotoGP 2018

Berita Terkini