x

Bikin Melongo, Ini 5 Fakta Mencengangkan di Balik MotoGP Sentul 1996-1997

Senin, 12 Maret 2018 14:32 WIB
Penulis: Annisa Hardjanti | Editor: Arum Kusuma Dewi

Indonesia memang masih terus bermimpi untuk kembali membawa ajang balap MotoGP ke tanah air. Terlebih lagi usai terpilihnya Thailand sebagai tuan rumah ajang balap itu di musim ini. 

Kabar simpang siur soal rencana perhelatan MotoGP di Indonesia masih terus bergulir hingga kini. Sederet sirkuit yang sudah dan hendak dibangun, digadang-gadang akan menjadi tuan rumah kompetisi itu.

Namun hingga kini, kebenaran akan perhelatannya di Indonesia belum juga terwujud karena sederet kendala yang menghambat hajat tersebut musim ini atau musim depan. 

Mimpi untuk kembali membawa MotoGP ke Indonesia mungkin berangkat dari catatan di mana Tanah Air kita ini sempat menjadi tuan rumah ajang balap motor internasional tersebut. 

Baca Juga

Sirkuit Sentul adalah menjadi lintasan yang menyimpan banyak kenangan soal MotoGP pada tahun 1996 dan 1997 silam. Para pembalap kenamaan dunia pun menorehkan cerita beragam di MotoGP seri tersebut.

Rupanya, ajang MotoGP yang digelar di Indonesia pada tahun tersebut menyimpang sederet fakta mengejutkan. Berikut INDOSPORT merangkum 5 hal mencengangkan terkait MotoGP Indonesia 1996-1997:


1. Valentino Rossi Juara

Valentino Rossi saat menang di Sirkuit Assen pada 1997.

Pembalap kawakan Valentino Rossi punya catatan yang cukup gemilang kala berlaga di Sirkuit Sentul. Ia bahkan berhasil menyabet kemenangan saat menjalani balapan pada 1997 silam di sana. Waktu itu, Rossi sendiri berada di kelas balap 125 cc. Bahkan dirinya meraih catatan tercepat kala balapan di sana.


2. Michael Doohan

Michael Doohan.

Michael Doohan yang kala itu masih menjadi pembalap Repsol Honda menjadi kontestan yang mampu menguasai Sirkuit Sentul pada balapan tahun 1996. Ia meraih pole position, catatan balap tercepat hingga juara di kelas tertinggi 500 cc.

Namun balapan 1996 menjadi raihan catatan kemenangan terakhirnya di Sentul, karena pada 1997, ia hanya mampu meraih posisi kedua, meski awalnya ia berhasil mencatat pole position. Ia diungguli pembalap Jepang, Tadayuki Okada. 


3. Pembalap Indonesia

Ahmad Jayadi.

Indonesia sebagai tuan rumah rupanya punya kesempatan emas dalan gelaran MotoGP. Pasalnya, sebagai tuan rumah, ada tiket emas bagi Indonesia untuk mengirimkan pembalap mereka lewat wild card. 

Tiga pembalap Indonesia akhirnya diturunkan ke ajang balap kelas 125 cc.  Ketiga pembalap dari Yamaha Racing Team Indonesia itu adalah Ahmad Jayadi, Ade Taruna, dan juga Petrus Canisius.


4. Pawang Hujan

Trek dalam genangan air hujan.

MotoGP Indonesia tahun 1996 rupanya terhalang oleh hujan yang begitu deras, membuat banyak pembalap yang mengeluh soal kondisi tersebut di Sirkuit Sentul, salah satunya Doohan. 

Keluhan soal derasnya hujan tersebut pun akhirnya berhasil diatasi oleh kehadiran pawang hujan bernama Siswanto. Usai berlatih selama sepekan, Siswanto berhasil menghilangkan hujan saat balapan berlangsung. 


5. Presiden Soeharto

Presiden Soeharto.

Presiden kedua Indonesia, Soeharto dikabarkan hadir dalam perhelatan balap motor internasional tersebut untuk menyaksikan laga para pembalap dunia di sana. 

Dalam MotoGP tahun 1996 di sana, Soeharto tetap datang menyaksikan laga di Sentul, meski diketahui ia hanya hadir di sana selama lima jam saja.

Valentino RossiMotoGPSirkuit Internasional SentulMick DoohanMotoGP 2018

Berita Terkini