Asal Muasal Shoey, Selebrasi Aneh Minum Alkohol dari Sepatu di Podium F1
FOOTBALL265.COM - Penggemar Formula 1 (F1) mungkin tak asing lagi dengan selebrasi meminum sampanye dari sepatu yang dilakukan para pembalap di podium. Namun dari manakah asal usul selebrasi yang dianggap menjijikan itu berasal?
Dalam seri F1 Emilia-Romagna pekan lalu, Lewis Hamilton yang keluar sebagai pemenang nampak menikmati perayaan Shoey, alias menenggak alkohol dari sepatu saat naik podium.
Lewis Hamilton meminum sampanye dari sepatu pembalap Australia Daniel Ricciardo yang juga naik podium setelah finish di urutan ketiga. Shoey sendiri merupakan salah satu tradisi selebrasi yang berasal dari Australia.
Orang-orang Australia menikmati meminum alkohol dari sepatu yang mereka gunakan saat merayakan sesuatu. Tradisi yang tidak biasa menghantam panggung global setelah bintang Red Bull Daniel Ricciardo mengadopsinya untuk merayakan kemenangannya di podium.
Memanfaatkan hal tersebut, pihak F1 pun mendaftarkan merek dagang "shoey" yang diterbitkan di situs web Organisasi Kekayaan Intelektual Dunia (WIPO).
Menurut situs WIPO, Formula One telah mengajukan merek dagang di Amerika Serikat (AS), Singapura, Malaysia, Meksiko, Australia, dan negara-negara yang tergabung dalam Persatuan Benelux: Belgia, Belanda, dan Luksemburg.
Merek dagang Shoey tersebut berkaitan dengan apa pun mulai dari termos, gelas, botol, mug, patung dan patung, hingga sepatu, kemeja, celana pendek, topi, dan pakaian pengendara.
Ricciardo yang menjadi salah satu pembalap yang memperkenalkan tradisi Shoey pun angkat bicara mengenai pendaftaran merek dagang yang diajukan F1. Dengan setengah bercana, Ricciardo mempertanyakan apakah ia masih bisa melakukan selebrasi tersebut.
"Saya tidak tahu apa artinya. Apakah saya masih bisa melakukannya atau mereka akan selalu mendenda saya?" canda Ricciardo.
"Kalau begitu saya akan membawa helm sayake sana dan melakukan 'Helmety' atau semacamnya. Saya akan mencari tahu lebih banyak tentang itu. Mudah-mudahan mereka tidak mencoba menghentikan saya."
Pembalap MotoGP Australia yakni Jack Miller juga sempat merayakan kemenangan pertamanya di Belanda dengan shoey pada Juni 2016 dan lima minggu kemudian, ketika Ricciardo berada di urutan kedua di Grand Prix Jerman dalam balapan ke-100nya.
Ritual Shoey pun menjadi salah satu selebrasi yang menjadi sering dilakukan para pembalap dunia saat naik podium.
1. Selebrasi Shoey Bahaya untuk Pembalap?
Secara kasat mata saja, meminum alkohol dari sepatu yang sudah digunakan nampak menjijikan dan sangat tak higienis. Alas kaki yang kotor dan usang seperti itu tentu memiliki banyak bakteri.
Tidak hanya ada banyak bakteri yang ada di bahan sepatu, tetapi pengujian di bawah kondisi laboratorium yang ketat oleh ABC mengungkapkan bahwa sampanye mungkin adalah minuman beralkohol terburuk yang dapat Anda tambahkan ke dalamnya.
Gelembung dari sampanye dan sepatu yang berkeringat tidak bisa bercampur.
Kombinasi tersebut menghasilkan koktail beracun yang mungkin bisa membuat Ricciardo dan pembalap lain yang menyukai Shoey akan berhenti terpaksa di pit stop, benarkah?
Media Australia ABC melibatkan Laboratorium Gastroenterologi Sekolah Kedokteran Western Sydney University (WSU) untuk menguji sepatu olahraga yang penuh bakteri dan menambahkan minuman keras, dan melaporkan temuan mereka.
Pemeriksaan tersebut menghasilkan banyak hasil yang menarik. Ahli gastroenterologi akademik klinis WSU, Dr Vincent Ho, pad awalnya menyatakan jika bakteri yang ditemukan dalam sepatu-sepatu yang diuji tersebut tidak berbahaya.
Namun yang terjadi kemudian adalah sepatu yang direndam dalam berbagai minuman beralkohol selama 60 detik, diseka ulang, dan diuji ulang membuahkan hasil berbeda.
"Salah satu hal paling luar biasa yang kami temukan di sini adalah fakta bahwa Anda benar-benar dapat mengisolasi organisme seperti Staph bahkan setelah direndam dalam alkohol selama satu menit," kata Dr Ho.
Staph, atau Staphylococcus aureus, bukanlah sesuatu yang ingin Anda minum. dan dapat menyebabkan septikemia, pneumonia, keracunan makanan, muntah, mual dan diare.
Meski berbahaya, namun Dr Ho, menyebut pembalap boleh saja tetap melakukan tradisi Shoey meski berbahaya. Salah satu cara yang 'paling benar' yakni menuangkan minuman selain sampanye.
Bir, anggur merah, dan vodka dalam penelitan lebih aman diminum dalam sepatu ketimbang sampanye. Ketiga minuman tersebut dideteksi justru mampu membunuh bakteri dalam sepatu yang digunakan.