Diklaim Terbaik di Dunia, Ini Keunggulan Sirkuit Mandalika dari Sepang
FOOTBALL265.COM - Berikut keunggulan Sirkuit Mandalika, yang diklaim menjadi salah satu yang terbaik di dunia dan bahkan mengalahkan Sirkuit Sepang di Malaysia.
Pihak Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) telah mengumumkan bahwa proses pengaspalan track lane Mandalika International Circuit sepanjang 4,31 km telah selesai, Minggu (15/7/21).
Aspal yang digunakan di sirkuit jalan raya Mandalika ini juga dianggap spesial, karena menggunakan bahan terbaik di dunia dan bahkan mengalahkan sirkuit lainnya.
Hal tersebut diungkapkan oleh Dwianto Eko Winaryo selaku Direktur Konstruksi dan Pengembangan MGPA, yang menjelaskan keistimewaan aspal dari sirkuit kebanggan Tanah Air ini.
Melansir dari laman Antara, Dwianto Eko Winaryo mengatakan bahwa aspal yang digunakan untuk lintasan Sirkuit Mandalika menggunakan aspal terbaru Stone Mastic Asphalt (SMA) dan disebut merupakan yang terbaik di dunia bahkan mengalahkan Sirkuit Sepang, Malaysia.
SMA merupakan bahan campuran aspal dan digunakan untuk melapisi permukaan atas aspal. Lapisan aspal ini diperuntukkan demi memperkuat struktur lapisan permukaan lintasan.
Lapisan tersebut bertujuan agar tetap kuat dengan prinsip kontak stone by stone untuk memperkuat struktur lapisan. Karena stone by stone sehingga volume aspalnya sedikit.
"Tidak semua sirkuit di dunia menggunakan aspal jenis ini. Karena produknya baru keluar 2015. Yang sudah itu baru Silverstone, Dubai, dan Philip Iland. Sepang pun belum karena dibangun 2012 pada saat itu belum ada aspal seperti ini (Mandalika),” kata Dwianto kepada Antara.
"Ini type aspal yang memiliki daya penetrasi tinggi atau Penetration Grade (PG) 82. Dan PG 82 ini baru keluar 2014-2015, sehingga tidak semua sirkuit di dunia menggunakan aspal ini," tambahnya.
1. Keunggulan Aspal Sirkuit Mandalika
Dwianto Eko Winaryo juga turut menyatakan bahwa terdapat sejumlah keunggulan Sirkuit Mandalika dalam menggunakan aspal SMA ini.
Salah satunya ialah membuat para pembalap tak mudah tergelincir saat balapan di trek basah dalam kondisi hujan, yang artinya bakal mengurangi risiko rider terjatuh saat melintas dalam situasi tersebut.
Untuk mendukung penggunaan aspal SMA, pihaknya secara khusus mendatangkan batu Tau agregat kasar dari Palu, Sulawesi Tengah. Di mana batu Palu terkenal dengan kekerasannya. Namun aspal bagian bawah tetap menggunakan batu dari Lombok Utara dan Timur.
Selain itu, Dwianto menambahkan pihaknya juga mendatangkan Additives Cellulose Fiber dari Jerman untuk bisa merekatkan batu dan aspal serta Limestone filler yang berasal dari Ponorogo dan Probolinggo, Jawa Timur.
"Jadi kita bawa yang terbaik di dunia untuk sirkuit Mandalika," katanya, kepada Antara.
Keunggulan lainnya ialah pekerjaan penghamparan aspal pada main track menggunakan 3 unit alat finisher dengan teknologi satelit yang menjamin kualitas permukaan dan kemiringan sesuai desain serta diawasi langsung oleh tenaga profesional.
Hal itu disampaikan langsung oleh Abdulbar M Mansoer selaku Direktur Utama ITDC, di mana teknologi canggih tersebut menjadikan Sirkuit Mandalika sebagai salah satu sirkuit yang bisa menawarkan kecepatan 330 kilometer per jam dengan tetap memiliki tingkat keamanan yang tinggi bagi pembalap.