Fabio Quartararo, Rider Medioker Penggusur Rossi yang Sukses Jadi Juara Dunia MotoGP
FOOTBALL265.COM – Usai menggusur Valentino Rossi, karier Fabio Quartararo melejit hingga menjadi juara dunia MotoGP 2021, meski sebelumnya sempat dianggap rider medioker.
Gelaran MotoGP Emilia Romagna, Minggu (24/10/21) malam WIB menjadi momen istimewa dalam karier balap Fabio Quartararo. Pasalnya, dalam balapan yang digelar di Sirkuit Marco Simoncelli di Misano itu, sang rider Prancis berhasil merebut gelar juara dunia pertamanya.
Sebelum balapan dimulai, pembalap pabrikan Yamaha itu memuncaki klasemen dengan keunggulan 52 poin dari peringkat kedua, Francesco Bagnaia (Ducati).
Dengan demikian, Quartararo bisa menyegel gelar juara dunia di Emilia Romagna jika jarak tersebut tidak menipis menjadi 50 poin ke bawah. Pasalnya, tinggal tersisa 2 seri lagi di MotoGP musim ini yang berarti poin maksimal yang bisa diraih adalah 50.
Harapan itu sempat sedikit meredup setelah Bagnaia berhasil merebut pole position sedangkan Quartararo justru start di posisi 15.
Namun, keberuntungan menghampiri Quartararo di sesi balapan. Saat balapan menyisakan 5 lap, Bagnaia yang berada di posisi terdepan justru mengalami crash.
Situasi ini pun membuat Quartararo otomotis menjadi juara dunia, sebelum akhirnya ia memastikan diri finis di posisi 4.
Dengan hasil ini, Fabio Quartararo resmi menjadi rider Prancis pertama yang meraih gelar juara dunia MotoGP, sekaligus membawa Yamaha mengakhiri puasa gelar sejak 2015.
Istimewanya lagi, ini merupakan musim pertama Quartararo bersama tim pabrikan Yamaha. Seperti diketahui, ia baru bergabung dengan tim berlogo garpu tala tersebut pada awal musim ini, menggantikan Valentino Rossi yang turun ke tim satelit yakni Petronas Yamaha SRT.
1. Si Medioker yang Jadi Penggusur Rossi
Lahir pada 4 April 1999, Fabio Quartararo mulai menjajal sepeda motor saat baru berusia 4 tahun. Ia kemudian pindah ke Spanyol yang memiliki lebih banyak kompetisi otomotif, dan sukses mengembangkan bakatnya di negara tersebut.
Nama Quartararo mulai populer saat ia menjuarai FIM CEV Moto3 pada 2013 dan 2014, meski usianya bahkan belum 17 tahun.
Di ajang itu pula ia mulai dijuluki El Diablo berkat helmnya yang bergambar iblis dan kemampuannya yang luar biasa.
Selepas dari FIM CEV, Quartararo mengawali perjalanannya di kejuaraan dunia kelas GP dengan tampil di Moto3 bersama tim Estrella Galicia dan sukses finis di posisi 10 klasemen.
Musim berikutnya, ia pindah ke Leopard Racing. Meski di akhir musim posisinya turun ke peringkat 13, aksi Quartararo mencuri perhatiann tim Pons yang kemudian mempromosikannya ke Moto2.
Dua tahun di Moto2 bersama Pons dan Speed Up Racing dengan hasil terbaik di posisi 10 klasemen, rider Prancis ini naik kasta ke kelas MotoGP bersama Petronas Yamaha SRT.
Menariknya, bos tim Petronas Yamaha SRT yakni Johan Stigefelt mengakui Quartararo adalah pembalap medioker. “Sejujurnya, Fabio adalah pembalap Moto2 yang biasa-biasa saja,” kata Stigefelt seperti diungkap The Race.
Meski demikian, perjudian itu terbukti jitu. Di musim debutnya di MotoGP, Quartararo sukses merebut 6 pole position dan 7 kali finis di podium (menyamai Maverick Vinales), hingga akhirnya finis di posisi 5 klasemen akhir.
Di musim keduanya, Quartararo sukses memenangi 3 seri yakni di Spanyol, Andalusia, dan Catalunia. Sayangnya, performanya tak konsisten sehingga pada akhirnya ia hanya berada di posisi 8 klasemen akhir.
Namun, aksi itu sudah cukup untuk membuat Yamaha mempromosikannya ke tim pabrikan, bertukar tempat dengan Valentino Rossi.
Tampil di tim pabrikan dengan dukungan penuh dan mental yang semakin matang, Quartararo berhasil menyuguhkan performa terbaiknya.
Inkonsistensi yang menjadi masalah utamanya musim lalu lenyap, seiring catatan 10 kali podium (5 kali juara). Puncaknya, ia pun berhasil menyegel gelar juara dunia MotoGP 2021 meski masih tersisa 2 seri.
Berawal dari dianggap medioker, Fabio Quartararo sukses menjelma menjadi penggusur Valentino Rossi, hingga akhirnya menjadi juara dunia MotoGP.