Rider MotoGP Keluyuran di Tengah Sistem Bubble, Ini Penjelasan Panitia
FOOTBALL265.COM – Pihak ITDC akhirnya memberikan penjelasan terkait para pembalap MotoGP yang keluyuran di tengah sistem bubble jelang tes pramusim di Sirkuit Mandalika.
Sebagaimana diketahui Indonesia resmi ditunjuk sebagai tuan rumah untuk sesi tes pramusim kedua yang berlangsung di Sirkuit Mandalika pada 11-13 Februari akhir pekan ini.
Sebanyak 24 pembalap yang siap menjajal aspal Sirkuit Mandalika di sesi tes nanti, seperti Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha), Marc Marquez (Repsol Honda), Fransesco Bagnaia dan Jack Miller (Ducati Lenovo Team), Joan Mir (Suzuki Ecstar) dll.
Meski dihadiri oleh para pembalap elite, namun pemerintah Indonesia tetap tak kendor melakukan protokol kesehatan (prokes) ketat di sesi tes nanti, dengan mencanangkan sejumlah aturan yang telah disepakati.
Yakni para rider dan tim ofisial MotoGP yang hadir tetap akan mengikuti kebijakan skema travel bubble, artinya mereka akan berkegiatan pada wilayah yang dibatasi dengan durasi waktu yang ditentukan.
Namun sistem bubble ini sempat dipertanyakan setelah para pembalap kelas premier memamerkan aktivitas mereka di sekitar Kawasan Sirkuit Mandalika melalui akun media sosialnya.
Namun hal ini akhirnya diklarifikasi oleh Abdulbar M. Mansoer selaku Direktur Utama ITDC, yang menegaskan bahwa sistem gelembung atau "bubble" MotoGP Mandalika, yang diterapkan guna mengantisipasi penyebaran COVID-19, telah berjalan ketat.
Melansir dari Antara, sistem bubble memang membatasi ruang gerak para pembalap dengan hanya memperbolehkan mereka untuk berada di hotel, sirkuit dan tempat olahraga.
Namun Abdulbar mengatakan soal pembalap MotoGP yang keluyuran, dengan menyatakan bahwa mereka yang beraktivitas di luar bubble berada dalam pengawasan ketat selama berada di Indonesia untuk sesi tes pramusim di Sirkuit Mandalika.
1. Para Pembalap MotoGP Tetap dalam Pengawasan Ketat
"Jadi kalau yang dilihat kemarin itu mereka sudah ada yang mengawasi... Mereka hanya boleh exercise, hotel dan di sirkuit, dan kalau ada yang berinteraksi itu dengan pengawasan kita," kata Abdulbar, dilansir dari Antara.
"Jadi ada dari panitia yang mengawasi, dan kita strict sekali," tambahnya.
Lebih lanjut, Abdulbar menjelaskan bahwa penyelenggara dari awal telah berkoordinasi dengan satgas COVID-19, Kementerian Kesehatan dan juga BNPB untuk akhirnya menetapkan sistem bubble.
"Kami juga berusaha untuk memperkuat sistem bubble ini dengan didampingi untuk setiap perjalanan kru dan pembalap yang berjumlah 526," ujar Abdulbar.
"Termasuk kemarin arahan dari Marsekal Hadi Tjahjanto selaku ketua panitia bahwa setiap perjalanan pembalap ke mana pun itu didampingi dengan satu personel dari BNBP dan panitia." ucapnya.
Abdulbar juga mengatakan bahwa tes PCR telah dilakukan dengan hasil secara keseluruhan negatif.
"Jadi kami berawal dari negatif... terakhir pada saat WSBK kami juga berhasil untuk tidak menjadi cluster baru, semoga di preseason test dan di MotoGP nanti kami bisa melakukan standar yang sama sehingga tidak ada kasus baru lagi," tutup Abdulbar jelang tes pramusim MotoGP di Sirkuit Mandalika.