PERATURAN SEPAKBOLA
Sepakbola merupakan salah satu cabang dalam dunia olahraga yang ciri utamanya adalah menggunakan sebuah bola dan gawang dalam setiap pertandingannya. Dalam setiap pertandingan terdapat dua tim yang bertanding dan masin-masin tim terdiri dari 11 pemain. Para pemain dalam olahraga ini bertujuan mencetak gol sebanyak-banyaknya dengan cara memasukan bola ke gawang lawan.
Cikal bakal olahraga sepakbola sendiri diyakini berasal dari sebuah permainan yang berasal dari China yang disebut Cuju. Permainan tersebut populer sejak abad ke-2 dan ke-3 sebelum Masehi.
Lapangan
Dalam sebuah pertandingan sepakbola, lapangan yang digunakan berbentuki persegi panjang. Ukuran lapangan yang digunakan memiliki panjang 90-120 meter dan lebar 45-90 meter. Untuk pertandingan sepakbola level Internasional panjang lapangan sepakbola yang digunakan 100-110 meter dan lebar 64-75 meter.
Di tengah-tengah lapangan pertandingan terdapat garis yang membagi dua lapangan sama panjang. Garis tersebut memiliki fungsi untuk membagi wilayah dari kedua tim yang bertanding.
Di tengah-tengah garis tersebut terdapat titik yang disebut centre spot atau titik tengah. Titik tengah tersebut dikelilingi sebuah area berbentuk lingkaran yang beradius 9,15 meter dari titik tengah.Titik tersebut merupakan tempat saat melakukan sentuhan pertama pada bola di awal permainan, yaitu ketika awal babak pertama dan kedua serta saat terjadi sebuah gol.
Pada bagian tengah kedua ujung lapangan terdapat sebuah wilayah yang disebut dengan area penalti . Area tersebut berbentuk persegi panjang dengan lebar 16,5 meter dan panjang 40,3 meter. Area ini merupakan batas dari penjaga gawang untuk dapat menggunakan tangan untuk menangkap bola.
Di dalam area penalti tersebut terdapat sebuah titik yang disebut titik penalti. Titik tersebut berjarak 11 meter dari tengah-tengah garis gawang. Bila dalam pertandingan terjadi pelanggaran di area gawang, maka tim yang dilanggar akan diberi hadiah tendangan penalti dari wasit. Dalam area kotak penalti terdapat sebuah area yang lebih kecil dengan ukuran panjang 18 meter dan lebar 5,5 meter. Wilayah ini merupakan wilayah kekuasaan mutlak penjaga gawang dan tidak boleh mendapat gangguan dari para pemain lawan.
Di setiap pojok lapangan terdapat wilayah berbentuk seperempat lingkaran dengan radius 1 meter dari sudut lapangan. Wilayah tersebut merupakan tempat para pemain melakukan tendangan sudut. Di setiap pojok lapangan ditempatkan sebuah flagpost dengan tinggi tidak kurang dari 1,5 meter dan ujungnya tidak boleh runcing.
Pada setiap ujung lapangan, terdapat dua buah gawang yang merupakan tempat memasukan bola. Gawang tersebut harus berada di tengah-tengah garis gol. Tiang dan mistar gawang tersebut harus terbuat dari kayu, metal, ataupun material yang bisa diterima. Tiang dan mistar gawang tersebut juga harus berbentuk persegi/persegi panjang, bulat dan yang terpenting tidak membahayakan para pemain. Jarak antara kedua tiang gawang adalah 7,32 meter, sedangkan jarak mistar gawang ke tanah adalah 2,44 meter. Garis yang terdapat pada gawang harus sama dengan garis lebar lapangan.
Bola
Bentuk bola yang digunakan dalam satu pertandingan harus berbentuk bulat sempurna dan terbuat dari bahan kulit atau bahan lainnya yang dinilai layak. Keliling dari bola tersebut tidak kurang dari 68 cm dan tidak lebih dari 70 cm. Sebelum digunakan, bola harus memiliki berat tidak boleh lebih dari 450 gram dan kurang dari 410 gram. Bola juga harus memiliki tekanan yang sama dengan 0,4-0,6 atmosfir (400-600/cm2) pada permukaan laut.
Dalam level pertandingan Internasional, bola yang digunakan harus memiliki tanda FIFA Quality Pro, FIFA Quality, dan IMS (International Matchball Standard).
Dalam satu pertandingan, bila bola yang digunakan pecah atau tidak bisa digunakan ketika pertandingan, maka pertandingan akan diberhentikan sementara dan bola pengganti akan diletakan di tempat bola sebelumnya pecah. Dalam sebuah pertandingan, bola tidak bisa diganti tanpa adanya persetujuandari wasit.
Pemain
Dalam satu pertandingan, jumlah pemain yang bermain di setiap tim tidak lebih dari 11 orang, termasuk satu orang penjaga gawang. Sebuah laga tidak akan dimulai jika salah satu tim memiliki pemain yang kurang dari 7 orang.
Dalam sebuah pertandingan resmi di bawah pengawasan FIFA, dalam setiap pertandingan hanya diperbolehkan melakukan pergantian pemain sebanyak tiga kali. Pemain yang diganti, tidak diperbolehkan untuk kembali bertanding.
Ketika pertandingan, para pemain dari kedua tim tidak dibenarkan mengenakan sesuatu yang membahayakan dirinya maupun pemain lain, seperti perhiasan. Beberapa atribut yang harus dikenakan seorang pemain dalam pertandingan antara lain: Jersey, celana pendek, kaus kaki panjang, pelindung kaki, dan sepatu.
Wasit
Dalam setiap pertandingan, terdapat wasit yang memiliki otoritas tertinggi untuk memimpin jalannya pertandingan. Dalam tugasnya, seorang wasit akan dibantu dua orang assisten wasit yang sering disebut sebagai hakim garis.
Durasi Pertandingan
Sebuah pertandingan sepakbola normalnya dilakukan dalam dua babak. Masing-masing babak berdurasi 45 menit. Jeda antar babak sendiri berdurasi 15 menit. Dalam setiap babak tersebut terdapat durasi yang disebut injury time yaitu pertambahan waktu yang diberikan sebagai bentuk kompensasi atas pemain yang cedera atau gangguan tertentu yang terjadi selama pertandingan berlangsung.
Perpanjangan waktu merupakan keputusan yang berkaitan dengan penambahan babak karena setelah 90 menit bertanding kedua tim bermain dengan skor imbang. Durasi perpanjangan waktu adalah 30 menit yang terbagi dalam dua babak. Dalam sistem perpanjangan waktu terdapat dua sistem yang pernah digunakan yakni golden goal dan silver goal. Dalam sistem golden goal, pertandingan akan langsung dihentikan jika salah satu tim berhasil mencetak gol terlebih dahulu, sedangkan dalam sistem silver goal, kedua tim akan terus bertanding dua babak.
Babak adu penalti baru diadakan apabila kedua tim tetap meraih hasil imbang. Dalam babak adu penalti, gol yang tercipta hanya digunakan untuk menentukan pemenang pertandingan.
Gol
Sebuah gol baru dinyatakan sah setelah keseluruhan bola melewati garis gol yang terdapat diantara dua gawang dan berada di bawah mistar gawang.
Tendangan Gawang
Tendangan gawang adalah situasi dimana pemain membuat bola keluar dari lapangan pertandingan melewati garis yang sejajar dengan gawang lawan. Penjaga gawang lawan akan diberikan kesempatan untuk menendang bola dari area penalti.
Tendangan Sudut
Tendangan sudut adalah situasi dimana pemain membuat bola keluar dari lapngan pertandingan melewati garis yang sejajar dengan gawangnya sendiri. Pemain lawan akan diberikan kesempatan mendapat tendangan dari pojok lapangan lawannya.
Offside
Offiside merupakan sebuah situasi yang terjadi jika ada pemain berdiri sendiri di daerah lawan saat menerima bola umpan dari kawannya. Ketika salah satu tim melakukan offside, maka lawannya akan mendapat tendangan bebas. Jika pemain dalam keadaan offside mencetak gol, gol tersebut akan dianulir oleh wasit.
Kartu Kuning dan Kartu Merah
Dalam pertandingan, apabila terdapat pemain yang bertindak menyalahi peraturan pertandingan, terus-menerus melakukan pelanggaran, berselisih kata dengan pemain lain, serta melakukan tindakan-tindakan yang membuat jalannya pertandingan tertunda maka wasit dapat memberikan peringatan dengan kartu kuning. Ketika salah seorang pemain mendapat kartu kuning, tim lawan akan mendapatkan hadiah tendangan bebas. Bila seorang pemain medaptkan kartu merah. Pemain yang mendapat kartu merah akan dikeluarkan dari pertandingan dan tidak bisa digantikan pemain lain.
Seorang pemain bisa langsung mendapat kartu merah jika melakukan pelanggaran berat seperti meludah ke arah pemain lawan, melakukan pelanggaran yang menyebabkan cedera parah pada lawan, serta menyentuh bola dengan tangan untuk mencegah lawan mencetak gol.
Tendangan Bebas
Tendangan bebas akan diberikan bagi salah satu tim bila salah satu pemainnya melakukan pelanggaran. Bila tendangan bebas dilakukan di depan gawang lawan, maka pemain lawan diperbolehkan membuat tembok yang terdiri dari para pemainnya. Tembok pemain tersebut setidaknya berjarak 9,15 meter dari tempat bola diletakkan.
Bila pemain sebuah tim melakuka pelanggaran di area penaltinya sendiri, maka tim lawan akan diberi hadiah penalti. Saat melakukan penalti, pemain selain penendang dan penjaga gawang harus berada di luar kotak penalti.
Lemparan kedalam
Lemparan kedalam dilakukan ketika bola keluar dari lapangan pertandingan melewati garis panjang lapangan. Pemain yang terakhir disentuh bola sebelum keluar lapangan, akan membuat lawannya yang melakukan lempar kedalam.
Saat melakukan lemparan kedalam, pemain harus menggunakan kedua tangannya dan harus berada di luar garis lapangan.
Kompetisi
Dalam pertandingan sepakbola terdapat dua jenis kompetisi yakni turnamen dan liga. Pada laga turnamen, tim yang kalah akan langsung dinyatakan gugur apabila menerima kekalahan. Sedangkan dalam liga, tim-tim yang berlaga akan saling berhadapan satu sama lain, sehingga masih memiliki kesempatan untuk terus berlaga meskipun menerima kekalahan.
Organisasi
Dalam olahraga sepakbola terdapat organisasi yang bertugas sebagai pengatur dan pengawas setiap kegiatan yang berhubungan dengan sepakbola, seperti kebijakan, perpindahan pemain, dan jalanya suatu pertandingan.
Untuk level dunia, organisasi sepakbola yang ada adalah FIFA (Federation Internationale de Fooball Association). Badan orgnanisasi ini berdiri pada 21 Mei 1904 di Paris, Pranics dan saat ini berpusat di kota Zurich, Swiss. Selain mengatur dan mengawasi, organisasi ini juga menerbitkan peringkat dunia FIFA setiap bulannya. Organisasi ini juga menjadi penanggung jawab turnamen sepakbola terbesar di dunia, yaitu Piala Dunia.
Di level Eropa, terdapat organisasi sepakbola bernama UEFA (Union of European Football Associations). Organisasi ini didirikan pada 15 Juni 1954 di kota Bassel Swiss. Salah satu kompetisi yang berada di bawah naungan UEFA adalah Liga Champions dan Liga Europa.
Dalam dunia sepakbola Indonesia juga terdapat organisasi yang bernama PSSI (Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia) yang didirikan pada 19 April 1930. PSSI baru bergabung dengan FIFA pada tahun 1952. Ketua umum saat ini adalah Letjen Edy Rahmayadi.
PERATURAN BULUTANGKIS
Bulutangkis atau yang juga akrab disebut badminton merupakan olahraga yang tipe pemainnya menggunakan raket untuk memukul shuttlecock melewati net untuk meraih poin. Olahraga ini dapat dimainkan dengan dua pemain untuk cabang tunggal dan empat pemain untuk cabang ganda.
Olahraga ini diyakini bermula dari sebuah permainan di China yang bernama Jianzi. Permainan Jianzi ini tidak menggunakan raket tetapi menggunakan kaki. Tujuan permainan tersebut adalah untuk menjaga agar shuttlecock yang dimainkan tidak menyentuh tanah selama mungkin.
Lapangan Pertandingan
Lapangan yang digunakan dalam pertandingan bulutangkis biasanya terbuat dari kayu atau semen. Lapangannya sendiri berbentuk persegi empat dengan panjang 13,40 meter dan lebar 6, 10 meter. Ditengah-tengah lapangan tersebut terdapat garis yang membagi dua lapangan dan diatasnya terpampang sebuah net dengan ketinggian 1,52 meter dari permukaan lapangan. Dua tiang yang menyangga net tersebut memiliki ketinggian 1,55 meter.
Jarak garis batas untuk melakukan servis dari net adalah 1,98 meter. Untuk batas samping garis servis pada permainan tunggal adalah 0,46 meter dari garis pinggir lapangan. Dalam permainan ganda, jarak garis servis belakang memiliki jarak 0,76 meter dari garis belakang lapangan.
Raket
Raket yang digunakan dalam pertandingan bulutangkis level kejuaraan biasanya menggunakan bahan serat karbon.
Shuttlecock
Shuttlecock atau yang akrab disebut kok merupakan salah satu instrumen terpenting dalam olahraga bulutangkis. Kok yang digunakan terdiri dari dua bagian yaitu bagian kepala yang menggunakan gabus kemudian dibungkus dengan kulit dan bagian bulu yang terbuat dari bulu angsa.
Bulu dalam kok harus memiliki panjang 64-74 mm dari ujung ke ujung dan berjumlah kurang lebih 14-16 bulu. Diameter dari bagian kepala kok harus memiliki diamter 54-56 mm dan beratnya sekitar 4,73-5,50 gram sebelum digunakan bertanding.
Servis
Sebelum melakukan servis, pemain harus menentukan terlebih dahulu siapa yang akan menjadi yang pertama melakukan servis. Ketika pertandingan baru dimulai, pemain yang melakukan servis akan memulai di sisi kanan dan harus mengarahkan servis menyilang ke sisi kanan dari sudut pandang lawan. Jika poin yang dimiliki lawan bernilai ganjil, maka ia akan memulai servis disebelah kiri. Pemain yang sama akan terus melakukan servis hingga lawan dapat mencetak poin.
Sistem Perhitungan Poin
Olahraga bulutangkis telah mengalami tiga kali sistem perhitungan poin untuk menentukan pemenang pertandingan. Ketiga sistem tersebut adalah sistem klasik, sistem 5x7 poin, dan sistem reli 3 x 21 poin.
Sistem Klasik
Pada sistem klasik satu set terdiri 15 poin untuk pria dan 11 poin untuk wanita. Dalam sistem klasik ini berlaku sistem pindah bola yang berarti hanya pemain yang melakukan servis yang dapat meraih poin. Jika lawan berhasil membuat kok jatuh di wilayah pemain yang melakukan servis atau pemain yang melakukan servis membuat bola keluar lapangan, maka poin lawan tidak akan bertambah tetapi ia mendapatkan giliran untuk melakukan servis.
Bila terjadi kedudukan 13 sama, pemain atau pasangan yang mencapai poin 13 lebih dulu berhak menentukan apakah pertandingan akan melakukan jus 5 atau tidak. Bila setuju untuk melakukan jus, maka pertandingan akan diselesaikan hingga ada pemain atau pasangan yang mencapai angka 18 terlebih dahulu.
Untuk tunggal putri, pilihan untuk mengambil jus baru diberikan ketika kedua pemain sama-sama mencetak 9 poin. Beda jus antra putra dan putri adalah untuk putri jus haya 3, jadi pemenangnya adalah pemain yang mencapai angka 12 terlebih dahulu.
PERATURAN TAEKWONDO
Taekwondo merupakan salah satu olahraga yang melibatkan dua orang yang saling bertarung. Olahraga ini sendiri berasal dari Negeri Ginseng, Korea. Dalam bahasa Korea, Taekwono memiliki makna seni tangan dan kaki.
Menurut catatan sejarah, olahraga beladiri ini mulai dikenal oleh masyarkat Korea sejak tahun 37 Masehi ketika dinasti Kogooryo tengah memimpin. Pada saat itu, taekwondo memiliki banyak nama panggilan lain seperti Subak, Taekkyon, dan Taeyon.
Arena Pertandingan
Seperti halnya olahraga beladiri lainnya, taekwondo juga memerlukan sebuah tempat untuk dapat melangsungkan sebuah pertandingan. Arena yang dijadikan tempat pertandingan taekwondo terbuat dari matras berbahan elastis dengan ukuran luas 12 X 12 meter.
Berjarak 2 meter dari masing-masing garis pinggir arena, teradapat wilayah berbentuk persegi dengan ukuran 8 x 8 meter. Wilayah tersebut disebut dengan wilayah pertandingan, sedangkan wilayah diluar garis 12 x 12 meter disebut wilayah peringatan.
Berjarak 50 cm dari masing-masing sudut arena merupakan posisi tempat 4 juri berdiri dan mengawasi pertandingan. Mereka diberi kertas penilaian dan harus mengumpulkan kertas tersebut kembali pada wasit setiap ronde selesai.
Perlengkapan Pertandingan
Sebelum memulai sebuah pertandingan, masing-masing atlet taekwondo harus mengenakan perlengkapan pertandingan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Hal ini diperlukan untuk menjaga keselamatan masing-masing atlet yang bertanding.
Berikut beberapa perlengkapan yang harus dikenakan seorang atlet saat hendak bertanding:
1. Dobok
Dobok merupakan sebutan untuk seragam yang digunakan oleh atlet taekwondo. Dobok yang digunakan biasanya berwarna putih, namun ada juga dobok yang berwarna hitam.
Dobok sendiri memiliki tiga gaya utama yang jelas pada bagian atasannya yaitu dobok cross-over, dobok V- neck, dan dobok dengan penutupan vertikal.
2. Belt (Sabuk)
Belt atau sabuk merupakan perlengkapan yang digunakan untuk mengikat dobok agar terlihat rapi dan tidak bergerak bebas ketika bertanding. Selain itu, sabuk juga berfungsi untuk menunjukan tingkatan seorang atlet berdasarkan warna dari sabuknya. Warna dan tingkatan sabuk tersebut akan dijelaskan pada bagian selanjutnya.
3. Pelindung kepala
Perlengkapan ini sangat berguna untuk meredam serangan langsung dari lawan yang mengincar bagian kepala menggunakan kaki. Bahan yang digunakan untuk pelindung kepala biasa terbuat dari bahan busa maupun karet dan dilpaisi oleh bahan kulit sintetis.
Masing-masing atlet yang bertanding harus menggunakan pelindung kepala yang berbeda warna. Warna yang biasa digunakan adalah warna biru dan merah.
4. Pelidung Gigi
Perlengkapan ini digunakan untuk melindungi bagian gigi seorang atlet ketika lawan melakukan serangan ke arah kepala.
5. Pelindung Badan, Tangan, dan Kaki
Seperti namanya, perlengkapan ini digunakan untuk melindungi bagian badan, tangan, dan kaki atlet dari serangan langsung lawan. Khusus untuk Pelindung badan, perlengkapan ini wajib dikenakan di dalam dobok.
Tingkatan Taekwondo
Sama halnya dengan olahraga bela diri lainnya, taekwondo juga memiliki tingkatan-tingkatan yang digunakan untuk mencari lawan. Dengan adanya tingkatan, seseorang bisa mencari lawan yang sesuai dengan kemampuannya sehingga pertandingannya tidak berat sebelah.
Secara umum, tingkatan dalam taekwondo terdiri dari dua, yaitu Geup dan Dan. Keduanya masih memiliki tingkatan yang secara berurutan harus dilewati sebelum bisa meraih tingkat lainnya. Tingkatan seorang pemain bisa kita lihat dari warna sabuk yang digunakan ketika bertanding.
Tingkat geup sendiri memiliki 10 tingkat yang harus dilewati secara berurutan yaitu:
- Geup 10: Menggunakan sabuk putih
- Geup 9: Menggunakan sabuk kuning
- Geup 8: Menggunakan sabuk kuning dengan strip hijau
- Geup 7: Menggunakan sabuk hijau
- Geup 6: Menggunakan sabuk hijau dengan strip biru
- Geup 5: Menggunakan sabuk biru
- Geup 4: Menggunakan sabuk biru dengan strip merah
- Geup 3: Menggunakan sabuk merah
- Geup 2: Menggunakan sabuk merah dengan 1 strip hitam
- Geup 1: Menggunakan sabuk merah dengan 2 srtip hitam
Setelah mencapai tingkat Geup 1, tahap selanjutnya tidak lagi disebut dengan geup lagi, melainkan disebut dengan Dan. Atlet taekwondo yang telah sampai ke tingkat Dan, akan menggunakan sabuk berwarna hitam. Untuk memebdakan tingat Dan seorang atlet taekwondo cukup melihat jumlah strip putih yang ada pada sabuk hitamnya.
- Dan I: Menggunakan sabuk berwarna hitam
- Dan II: Menggunakan sabuk berwarna hitam dengan 1 strip putih
- Dan III: Menggunakan sabuk berwarna hitam dengan 2 strip putih
- Dan IV: Menggunakan sabuk berwarna hitam dengan 3 strip putih
- Dan V: Menggunakan sabuk berwarna hitam dengan 4 strip putih
- Dan VI: Menggunakan sabuk berwarna hitam dengan 5 strip putih
- Dan VII: Menggunakan sabuk berwarna hitam dengan 6 strip putih
- Dan VIII: Menggunakan sabuk berwarna hitam dengan 7 strip putih
- Dan IX: Menggunakan sabuk berwarna hitam dengan 1 strip putih
Seorang yang telah memiliki tingkatan Dan I hingga Dan V akan mendapat gelar 'Yudanja' atau 'Master', sedangkan yang sudah berada di tingkat Dan VI hingga Dan IX akan mendapat gelar 'Kudanja' atau 'Grand Master'.
Untuk dapat naik tingkat, seorang atlet taekwondo harus bisa mempraktekan jurus-jurus wajib sesuai tingkatan sabuknya.
Jenis Pertandingan
Pada olahraga taekwondo, terdapat dua jenis pertandingan yang bisa diikuti seorang atlet yaitu Kyorugi dan Poomsae. Kyorugi sendiri merupakan pertandingan yang melibatkan dua orang untuk saling menyerang dan bertahan untuk menjatuhkan lawannya. Berbeda dengan pertandingan Poomsae yang merupakan pertandingan peragaan jurus. Sekilas, jenis pertandingan pada olahraga taekwondo mirip dengan jenis pertandingan pada olahraga karate dari Jepang.
1. Kyorugi
Pada pertandingan Kyorugi, digunakan sistem tiga ronde. Masing-masing ronde memiliki durasi waktu bersih selama 2 menit. Bila hingga akhir ronde ketiga, kedua atlet memiliki poin yang sama, maka diadakan ronde keempat. Masing-masing ronde
Pada pertandingan ini teknik yang diperbolehkan adalah teknik serangan yang menggunakan tangan dan kaki. Meski begitu, teknik-teknik seperti menjambak, mengijak, dan menjepit tidak diperbolehkan dalam pertandingan Kyorugi.
Peserta dari pertandingan kyorugi sendiri minimal harus memiliki sabuk hijau, berarti ia harus berada di tingkat Geup 7. Kedua atlet yang bertanding juga harus memiliki tingkat yang sama, hal dilakukan agar pertandingan tidak berat sebelah.
Wilayah tubuh lawan yang diperbolehkan untuk diserang dibatasi pada beberapa bagian. Pada bagian badan, wilayah yang boleh diserang adalah bagian yang dilindungi oleh pelindung Seorang atlet tidak diperkenankan untuk menyerang badan bagian belakang lawannya.
Untuk bagian kepala, seorang atlet diperbolehkan untuk menyerang semua bagian. Namun, untuk bagian kepala hanya serangan menggunakan kaki yang diperbolehkan. Bila menggungakan tangan, maka atlet tersebut akan dianggap melakukan pelanggaran.
Sebelum memulai pertandingan, wasit akan terlebih dahulu memangiil nama peserta yang akan bertanding. Ketika nama kedua peserta dipanggil, mereka memasuki arena pertandingan dengan membawa pelindung kepala masing-masing di tangan. Setelah wasit meneriakan ‘Kyeong-rye’, kedua peserta saling memberi hormat, kemudian memasang pelindung kepala mereka.
Pertandingan baru dimulai ketika wasit menyerukan ‘Joon-bi’ (bersiap) disusul kalimat ‘Shi-jak, (mulai). Seorang wasit bisa menghentikan pertandingan untuk sementara dengan menyerukan ‘kal-yeo’ (pisah) dan untuk melanjutkan kembali, wasit akan menyerukan ‘kye-sok’ (lanjut).
Pada pertandingan kyurogi, masing-masing peserta berusaha untuk melakukan serangan yang bisa mengalahkan lawan serta untuk mendapatkan poin. Masing-masing serangan yang dilancarkan seorang peserta memiliki perolehan poin yang berbeda. Berikut penjabarannya:
- 1 poin: Serangan ke arah badan dengan teknik biasa
- 2 poin: Serangan ke arah badan dengan teknik tendangan berputar
- 3 poin: Serangan ke arah kepala
Seorang peserta bisa dinobatkan sebagai pemenang suatu pertandingan tergantung situasi. Secara umum terdapat 7 situasi yang bisa digunakan untuk menobatkan seorang pemain sebagai seorang pemenang, yaitu:
Kemenangan berdasarkan Keputusan Wasit
- Kemenangan ini bisa diambil ketika salah satu peserta terjatuh dan wasit menilai peserta tersebut tidak bisa untuk melanjutkan pertandingan kembali.
- Kemenangan berdasarkan poinakhir
- Kemenangan ini diraih ketika salah satu peserta memiliki perolehan poin yang lebih banyak dibanding peserta lainnya pada ronde terakhir.
- Kemenangan berdasarkan jarak poin
- Kemenangan ini diraih ketika perolehan salah satu peserta memiliki selisih 7 poin lebih banyak dari lawanya.
- Kemenangan berdasarkan poin ceiling
- Kemenangan ini diraih ketika salah satu peserta berhasil lebih dulu meraih 12 poin dari lawannya.
- Kemenangan karena lawan menyerah
- Kemenangan ini diraih ketika lawan mengganggap dirinya tidak mampu lagi untuk melanjutkan pertandignan akibat mendapat cedera selama pertandingan.
- Kemenangan karena lawan terkena diskualifikasi
- Kemenangan ini diraih ketika lawan diketahui menggunakan cara-cara yang tidak sesuai peraturan untuk dapat membuatnya memenangkan pertandingan. Misalnya menggunakan pelindung yang bisa membuat lawan kesakitan ketika menyerang.
- Kemenangan karena lawan terkena hukuman
- Kemenangan ini diraih ketika lawan secara terus-menerus melakukan pelanggran selama pertandingan berlangsung.
Setelah pertandingan selesai, wasit akan mengangkat salah satu tangan peserta yang dinobatkan sebagai pemenang. Setelah itu, kedua peserta saling memberi hormat sebelum meninggalkan arena pertandingan.
2. Poomsae
Poomsae merupakan jenis pertandingan taekwondo yang peserta memperlihatkan kemampuan mereka untuk melakukan gerakan-gerakan. Kata poomsae sendiri berasal dari dua kata yaitu poom yang berarti rangakaian dan sae yang berarti gerakan.
Peserta yang mengikuti pertandingan poomsae minimal harus memiliki sabuk kuning atau berada di tingkat Geup 9 untuk dapat bertanding. Khusus untuk pemegang sabuk hitam, sebelum bertanding mereka harus terlebih dahulu menyerahkan duplikat sertifikat tingkat mereka.
Tidak seperti kyurogi, pertandingan popmsae lebih mengutamakan keindahan dan ketepatan gerakan-gerakan taekwondo.
Pada pertandingan poomase terdapat beberapa format juri yang bertugas untuk menilai gerakan-gerakan yang dilakukan peserta. Jumlah wasit biasanya berjumlah 3, 5, dan 7. Posisi wasit ada yang berada di depan peserta dan ada juga yang berada di belakang peserta.
Secara umum, kompetisi poomsae yang sering dilakukan adalah individu (pria dan wanita), beregu (pria dan wanita), serta berpasangan (1 pria dan 1 wanita). Selain itu ada juga yang kompetisi poomsae yang menampilkan gerakan bebas. Pada pertandingan gaya bebas, penampilan gerakan taekwondo yang ditampilkan peserta biasanya diiringi oleh musik dengan tambahan gerak koreografi sehingga terlihat seperti tarian.
Durasi suatu pertandingan poomsae berkisar antara 30 hingga 90 detik. Unutk poomsae gaya bebeas, durasi pertandingannya antara 60 sampai 70 detik.
Untuk memulai pertandingan, hampir sama dengan pertandingan kyorugi, nama peserta akan dipanggil terlebih dahulu untuk memasuki arena pertandingan. Sebelumnya, peserta harus terlebih dahulu menjalani sesi tes keadaan fisik dan pakaian.
Pada pertandingan poomsae, peserta akan dibagi menjadi Chung dan Hong. Keduanya harus masuk ke dalam arena secara bersamaan. Keduanya akan saling berhadapan dan setelah wasit menyerukan ‘kyeong-rye’, keduanya saling memberi hormat.
Setelah saling memberi hormat, Chung akan mendapat giliran pertama untuk tampil. Chung baru boleh memulai untuk menampilkan gerakan setelah koordinator kompetisi menyerukan ‘cha-ryeot’, ‘kyeong-rye’, ‘joon-bi’, dan ‘shi-jak’. Setelah Chung selesai melakukan gerakannya, Hong baru mendapat giliran untuk tampil.
Setelah Hong, selesai menampilkan gerakannya, koordinator pertandingan akan menyerukan ‘ban-roh’, ‘shi-ah’, lalu ‘tuae-jahng’. Hal tersebut merupakan tanda untuk peserta kembali ke ruang tunggu sebelum kembali memulai babak kedua.
Tidak seperti ketika memulai babak pertama, kedua peserta tidak perlu lagi untuk saling memberi hormat.
Perolehan poin paling tinggi yang bisa diraih oleh peserta adalah 10. Penilaian tersebut didasari oleh dua hal, yakni akurasi serta presentasi. Pemenang pertandingan poomsae adalah peserta yang memperoleh poin lebih tinggi.
Selain dengan memperoleh poin yang lebih tinggi, peserta bisa juga dinyatakan sebagai pemenang pertandingan bila:
1. Wasit menilai salah satu peserta tidak bisa melanjutkan pertandingan
2. Lawan menyerah
3. Lawan didiskualifikasi
4. Lawan mendapat penalti
Pelanggaran dan Hukuman
Pelanggaran dalam pertandingan kyorugi dibedakan menjadi dua tergantung dari jenis sanksi dan hukuman yang diberikan bagi yang melakukannya. Berikut penjelesan mengenai jenis pelanggaran dalam taekwondo.
Kyong-go
Kyong-go merupakan jenis pelanggaran ringan yang bisa membuat seorang pemain mendapat pengurangan poin sebesar 0,5 oleh wasit. Beberapa tindakan yang dianggap melakukan pelanggaran jenis kyong-go adalah:
1. Sengaja menjatuhkan diri
2. Tidak sengaja menyerang bagian kepala dengan tangan
3. Melewati area batas pertandingan
4. Menyerang bagian bawah pinggang
5. Menunjukan sikap tidak menghormati lawan dan wasit
6. Mendorong lawan
Gam-Jeom
Gam-jeom bisa dibilang merupakan pelanggaran yang dianggap berat dalam taekwondo. Bila dianggap melakukan pelanggaran jenis ini, seorang atlet akan diberi hukuman pengurangan nilai sebanyak 1 poin. Berikut pelanggaran-pelanggaran yang termasuk jenis Gam Jeom:
1.Tetap menyerang lawan setelah wasit menghentikan pertandingan
2. Melancarkan serangan pada lawan yang terjatuh
3. Dengan sengaja menyerang bagian kepala lawan menggunakan tangan
4. Dua kali melakukan pelanggaran jenis kyong-go
Seorang atlet taekwondo harus berhati-hati agar tidak terus melakukan pelanggaran. Pasalnya, bila ia melakukan pelanggaran sebanyak 10 kali kyong-go atau 5 kali gam-jeom, lawan secara otomoatis akan ditetapkan sebagai pemenang.
PERATURAN TENIS
Tenis adalah salah satu cabang olahraga dengan dua pemain atau dua pasangan yang masing-masing menggunakanan raket untuk memukul bola. Dalam olahraga ini, setiap pemain berusaha untuk membuat lawannya tidak dapat mengembalikan bola.
Lapangan Tenis
Lapangan yang digunakan dalam olahraga tenis harus datar dan memiliki standar internasional dengan panjang 23,78 meter dan lebar 10,97 meter. Di tengah-tengah lapangan dibentangkan sebuah jaring atau net yang memiliki tinggi 91,4 cm dan tiang yang menyangganya setinggi 107 cm.
Pada jarak 6,40 m dari net, terdapat garis yang sejajar dengan garis lebar lapangan. Garis tersebut merupakan batas servis pertama untuk permainan tunggal. Sejajar dengan garis panjang lapangan, terdapat garis yang berjarak 1,37 meter dari garis panjang lapangan. Garis tersebut merupakan garis pinggir untuk permainan tunggal.
Bola
Bola yang digunakan dalam tenis harus terbuat dari karet yang dilapisi bulu optik. Bola tersebut harus memiliki diameter antara 6,541 cm sampai dengan 6,858 cm dan memiliki berat standar yaitu antara 56,0 gram sampai 59,4 gram.
Raket
Secara umum raket dalam tenis memiliki tiga jenis berdasarkan ukuran luas kepala raket, yakni raket mid size, mid-plus, dan oversize. Semakin besar ukuran kepalanya, semakin besar pula tenaga yang dihasilkan ketika memukul.
Servis
Sebelum melakukan servis, pemain harus menentukan terlebih dahulu siapa yang akan melakukan servis atau memilih lapangan. Biasanya untuk menentukan hal tersebut dilakukan dengan undian koin. Pemain yang melakukan servis pertama (pemain A) harus berada di belakang garis baseline ketika melakukan servis. Servis yang dilakukan harus tertuju secara diagonal ke sisi pemain penerima bola (pemain B). Bola yang diservis harus terlebih dahulu memantul satu kali sebelum dipukul pemain B. Dalam permainan ganda, rekan penerima bola tidak boleh menyentuh bola servis sebelum dipukul penerima (pemain B). Satu pemain yang sama akan melakukan servis setiap gamenya.
Match, Set, dan Game
Match dalam olahraga tenis memiliki arti keseluruhan jalannya pertandingan. Dalam sebuah match biasanya diadakan 3 atau 5 set, tergantung dari jenis kompetisi yang diikuti. Setiap set yang ada biasanya memainkan 6 game untuk mencari yang terbaik.
Perlu diketahui untuk memenangkan sebuah set, salah satu pemain harus unggul dua poin dari lawannya. Contohnya jika kedua pemain sama-sama memiliki skor 40, maka akan diadakan pertambahan game yang disebut dengan deuce.
Organisasi
Layaknya cabang olahraga lain, Tenis juga memiliki badan organisasi yang bertugas melakukan pengaturan dan pengawasan. Badan organisasi terebut bernama ITF (International Tennis Federation) yang didirkan pada 1 Meret 1913. Saat ini ITF berpusat di kota London, Inggris.
Di Indonesia sendiri, terdapat organisasi yang mengurus olahraga tenis bernama Pelti (Persatuan Lawn Tennis Indonesia). Organisasi ini berdiri pada 26 Desember 1932 yang dicetuskan oleh Mr. Budiyanto Martoatmodjo.
PERATURAN TINJU
Tinju adalah sebuah olahraga bela diri antar dua orang dalam sebuah arena yang disebut denga ring. Perbedaan mendasar antara tinju dengan olahraga bela diri lainnya adalah, bagian tubuh yang boleh digunakan. Pada tinju, setiap pemain hanya boleh menggunakan tanggan untuk menyerang lawan.
Tidak ada sumber yang bisa mengatakan secara pasti kapan olahraga tinju pertama kali ditemukan. Namun, beberapa sumber mengatkaan bahwa pertandingan tinju yang pertama terjadi pada 688 sebelum masehi di Yunani.
Ring Tinju
Ring tinju merupakan arena tempat dua orang petinju saling bertarung. Ring sendiri berbentuk panggung yang memilikitinggi 1,5 meter serta alas berbentuk persegi. Biasanya setiap ring memiliki luar antara 3, 66 hingga 4, 88 meter persegi.
Di setiap sisi dari ring diberi pembatas berupa tali yang berjumlah 4 sebagai penanda batas ring. Selain memiliki tali pembatas, sebuah ring juga memiliki 4 sudut dan dua sudut yang saling berlawanan merupakan tempat istirahat petinju sebelum memulai ronde berikutnya.
Bagaian bawah lantai tinju harus diberi tambahan bahan berupa busa dan karet supaya kuat menahan ring ketika petinju melancarkan aksinnya.
Perlengkapan Petinju
Sebelum memulai pertarungan, setiap petinju wajib memilii perlengkapan-perlengkapan yang sesuai aturan. Hal itu diperlukan untuk keselamatan masing-masing petinju.
Berikut beberapa perlengkapan yang harus dikenakan petinju sebelum memulai pertandingan:
1. Sarung Tinju
Secara umum, sarung tinju dibagi menjadi tiga jenis berdasarkan beratnya. Ukuran berat dari sarung tinju ini juga sangat tergantung dengan berat dan tinggi petinju yang menggunakannya. Berikut panduan sarung tinju yang biasa digunakan
- Tinggi: 150-166, Berat: 40-60 kg, gunakan sarung dengan berat 8 ons.
- Tinggi: 160-170, Berat: 55-70 kg, gunakan sarung dengan berat 10 ons.
- Tinggi: 170-180 cm, Berat: 65 kg keatas, gunakan sarung dengan berat 12 ons.
Sarung tinju yang biasa digunakan dalam sebuah pertandingan biasa disebut dengan Profesional Fight Gloves. Sarung tinju yang bagus biasanya dilapisi oleh bahan kulit dan di bagian dalam terdapat busa untuk melindungi tangan petinju.
2. Kostum
Dalam pertandingan profesional, setiap petinju diwajibkan menggunakan celana pendek yang longgar dan menggunakan sabuk agar celna yang digunakan tidak melorot saat pertandingan. Tidak ada aturan khusus megnenai celana yang digunakan petinju asalkan ketika dipakai tidak menggangu gerakan dari petinju itu sendiri.
Pada level pertandingan profesional, setiap petinju yang bertanding tidak boleh menggunakan pakaian alias bertelanjang dada. Namun, pada level pertandingan amatir, petinju boleh menggunakan pakaian.
3. Sepatu Tinju
Sepatu yang digunakan pada permainan tinju harus memiliki sol yang terbuat dari karet guna mencegah pemain terpeleset diatas ring. Sepaut yang digunakan harus melebihi mata kaki.
4. Pelindung Gigi
Alat ini digunakan untuk melindungi bagian gigi seorang petinju apabila lawan melakukan pukulan ke arah muka.
Waktu Pertandingan
Dalam sebuah pertandingan tinju, biasanya dimainkan sebanyak 12 babak atau ronde. Namun, jumlah ronde yang dipertandingkan bisa saja berubah tergantung kesepakatan dua petinju yang bertanding. Setiap rondenya masing-masing memiliki jangka waktu 3 menit.
Setiap sepuluh detik sebelum waktu habis, juri akan membunyikan lonceng sebagai penanda bahwa ronde akan segera berakhir. Setelah ronde berakhir, masing-masing petinju memiliki waktu satu menit untuk beristirahat.
Selama waktu satu menit tersebut, setiap petinju bebas untuk minum, mengobati luka, dan mednengarkan instruksi pelatih.
Kelas Pada Tinju
Sebuah pertandingan tinju, akan dibagi berdasarkan ukuran berat badan petinju yang akan bertarung. Penyebutan dari kelas tinju tersebut juga memiliki beberapa perbedaan tergantung organisasi tinju dunia yang menaungi sebuah pertandingan. Secara garis besar terdapat 17 kelas dalam pertandinga tinu dan penyebutannya dibagi menjadi 5 berdasarkan organisasi yang menaungi.
Berikut penjelasan mengenai kelas dalam sebuah pertadingan tinju:
1. ≤ 47,6 Kg
Versi WBA dan BoxRec: Minimum Weight
Versi IBF dan WBO: Mini Flyweight
Versi WBC: Strawweight
2. 47, 7 – 49,0 Kg
Versi WBA, WBC, dan BoxRec: Light Flyweight
Versi IBF dan WBO: Junior Flyweight
3. 49, 1 – 50,8 Kg
Semua versi: Flyweight
4. 50,9 – 52,2 Kg
Versi WBA, WBC, dan BoxRec: Super Flyweight
Versi IBF dan WBO: Junior Bantamweight
5. 52,3 Kg - 53,5 Kg
Semua versi: Bantamweight
6. 53,6 – 55,3 Kg
Versi WBA, WBC, dan BoxRec: Super Bantamweight
Versi IBF dan WBO: Junior Featherweight
7. 55,4 -57,2 Kg
Semua versi: Featherweight
8. 57,3 – 59,0 Kg
Versi WBA, WBC, dan BoxRec: Super Featherweight
Versi IBF dan WBO: Junior Lightweight
9. 59,1 -61,2 Kg
Semua versi: Lightweight
10. 61,3 – 63,5 Kg
Versi WBA dan WBC: Super Lightweight
Versi IBF dan WBO: Junior Welterweight
Versi BoxRec: Light Welterweight
11. 63,6 – 66,7 Kg
Semua versi: Welterweight
12. 66,8 – 69.9 Kg
Versi WBA dan WBC: Super Welterweight
Versi IBF dan WBO: Junior Middleweight
Versi BoxRec: Light Middleweight
13. 70,0 – 72,6 Kg
Semua versi: Middleweight
14. 72,7 – 76,2 Kg
Semua versi: Super Middleweight
15. 76,3 – 79, 4 Kg
Semua versi: Light Heavyweight
16.79, 5- 90,72 Kg
Versi WBA, WBC, IBF, dan BoxRec: Cruiserweight
17. > 90,72 Kg
Semua versi: Heavyweight
Jalannya Pertandingan
Sebuah pertandingan tinju baru bisa dimulai ketikajuri membunyikan bel. Bila sebelum bel dibunyikan, pemain yang melayangkan pukulan ke arah awan akan dianggap melakukan pelanggaran. Selama pertandingan, satu orang wasit akan berada di dalam ring bersama kedua pertinju untuk memantau jalannya pertarungan.
Ketika bertanding, kedua petinju bebas melakukan berbagai jenis serangan kepada lawan selama msaih menggunakan tangan. Bagian yang bisa diincar oleh seorang petinju adalah wajah bagian depan, seluruh bagian atas pinggang, Namun, tidak boleh memukul bagian di bawah pinggang, punggung, dan bagian belakang kepala.
Saat bertanding, petinju dilarang merangkul lawannya dan bila hal itu terjadi wasit bertugas untuk memisahkan keduanya. Petinju juga dilarang menggunakan kaki atau bagian tubuh lainnya selain tangan untuk melakukan serangan.
Seorang petinju dinyatakan sebagai seorang pemenang jika berhasil membuat lawannya terjatuh dan tidak mampu untuk berdiri setelah wasit menghitung hingga angka 10. Ia juga bisa dianggap sebagai pemenang apabila dalam satu ronde berhasil membuat lawannya terjatuh sebanyak tiga kali.
Bila hingga ronde terakhir tidak ada petinju yang berhasil menumbangkan lawannya, maka keputusan pemenang pertandingan menunggu hasil keputusan juri yang melihat jalannya pertandingan.
Istilah dalam Tinju
Seperti pada olahraga lainnya, tinju juga memiliki istilah-istilah yang sering dipakai dalam sebuah pertandingan. Bagi sebagian orang yang masih awam dengan olahraga tinju, istilah-itilah tersebut mungkin membuat mereka bingung. Berikut istilah-istilah yang sering digunakan pada olahraga tinju:
1. Clinch
Clinch merupakan keadaan ketika kedua petinju saling menempelkan badan. Hal ini biasa digunakan untuk memperpendek jarak serangan ideal dari lawan. Clinch sebenarnya tidak dilarang untuk dilakukan, namun bila hal ini terjadi maka wasit dalam ring bertugas untuk memisahkan kedua petinju. Bila seorang petinju sering melakukan clinch, ia bisa diberi sanksi berupa pemotongan nilai hingga didiskualifikasi dari pertandingan.
2. Knock Down
Isitlah ini digunakan ketika seorang petinju terjatuh setelah menerima pukulan dari lawannya, namun ia dinilai masih bisa melanjutkan pertarungan sebelum wasit menyelesaikan hitungan hingga angka 10. Ketika salah satu petinju mengalami knock down, petinju lainnya akan diinstruksikan oleh wasit menuju salah satu sudut ring supaya berjauhan dari petinju yang jatuh.
3. K.O. (Knock Out)
Keadaan ini terjadi ketika seorang pemain dinilai tidak mampu lagi melanjutkan pertandingan usai menerima pukulan dari lawan dan terjatuh. Bila hingga wasit menyelesaikan hitungan kesepuluh, pemain yang jatuh tidak juga bisa berdiri, ia juga dinyatakan K.O dan lawannya dinobatkan sebagai pemenang pertandingan.
4. T.K.O
T.K.O merupakan sebuah singkatan dari Technical Knockout. Istilah ini dipakai ketika seorang pemain mendapat cedera serius setelah menerima pukulan lawan. T.K.O juga bisa terjadi jika dalam sebuah ronde terdapat petinju yang sudah tiga kali terjatuh.
5. Saved By The Bell
Isitlah ini merupakan sebuah istilah ketika seorang petinju terjatuh, namun sebelum wasit menghitung, bel tanda berakhirnya sebuah ronde dibunyikan sehingga itungan wasit tersebut dibatalkan. Secara garis besar terdapat 3 versi ‘Saved by the bell', yaitu:
- Saved By the Bell in any round (berlaku di semua ronde)
- Saved By the Bell in the last round (hanya berlaku di ronde terakhir)
- Saved By the Bell is not in effect (Peraturan tersebut tidak berlaku di semua ronde).
6. Southpaw
Southpaw merupakan istilah yang diberikan bagi petinju yang kidal. Petinju ini biasanya mengeluarkan pukulan yang keras lewat tangan kiri.
Teknik Pukulan
Dalam sebuah pertandingan tinju, seorang petinju terkadang mengeluarkan pukulan-pukulan tertentu agar dapat menumbangkan lawannya dengan cepat. Berikut beberapa teknik pukulan yang ada dalam olahraga tinju:
1. Hook
Hook merupakan pukulan yang sering dilakukan seorang petinju dalam pertarungan. Teknik ini dilakukan dengan cara mengayunkan tangan kanan atau kiri. Target pukulan ini adalh untuk mengenai bagian samping wajah lawan.
2. Jab
Jab biasanya digunakan sebagai pukulan pembuka dalam pertandingan. Selain sebagai serangan pembuka, jab juga bisa digunakan sebagai cara untuk menggangu konsentrasi lawan. Pukulan ini dilakukan dengan melontarkan tangan ke arah depan.Bagian yang biasa diincar dengan pukulan ini adalah bagaian wajah depan dan bagian perut serta dada.
3. Upper cut
Pukulan ini dapat dikatakan sebagai salah satu pukulan pamungkas yang sering digukanan para petinju untuk menumbangkan lawan-lawannya. Teknik ini dilakukan dengan cara melontarkan pukulan dari arah bawah untuk mengincar wilayah perut dan dagu lawan.
4. Low Blow
Secara peraturan, teknik pukulan ini dilarang untuk dilakukan seorang petinju dalam pertandingan. Hal itu karena wilayah yang menjadi incaran pada pukulan ini adalah bagian di bawah perut. Bila seorang petinju kedapatan melakukan teknik pukulan ini, ia aka mendapat sanksi dari wasit berupa pengurangan nilai.
5. Rabbit Punch
Sama seperti low blow, teknik pukulan ini juga dilrang untuk dilakukan dalam sebuah pertandingan karena dianggap bisa membahayakan lawan. Teknik pukulan ini dilakukan dengan cara melancarkan pukulan dari atas menuju bawah, terutama ketika lawan sedang menunduk.
Organisasi
Tidak seperti olahraga lainnya yang hanya memiliki satu badan organisasi tunggal untuk menaungi, olaharaga tinju kenyataanya memiliki banyak organisasi level internasional. Tercatat terdapat 22 organisasi tinju yang menyebut dirinya sebagai organisasi tinju dunia, namun dari kesemuanya itu terdapat 4 organsasi yang lebih dikenal oleh masyarakat dunia, yaitu:
1. WBC (World Boxing Council)
Organisasi ini didirikan pada 14 Februari 1963 dan saat ini memiliki kantor pusat yang berada di kota Mexico City, Meksiko. Organsasi ini pertama kali dicetuskan oleh 11 negara dan saat ini memiliki anggota berjumlah 161 negara.
2. IBF (Internasional Boxing Federation)
Pada mulanya organisasi ini merupakan organisasi hasil penyatuan beberapa badan tinju yang ada di Amerika Serikat pada tahun 1983. Namun, seiring berjalannya waktu, organsasi ini mulai berkembang menjadi sebuah organisasi yang memiliki level internasional.
3. WBO (World Boxing Organization
Organisasi ini bisa dikatakan sebagai salah satu organisasi tinju internasional yang paling terkenal. Hal ini tidak terlepas dari kemampuan organisasi yang masih baru berdiri pada 1988 silam ini untuk mengadakan sebuah turnamen tinju di beberapa negara sekaligus. Saat ini, WBO memiliki kantor pusat di kota San Juan, Puerto Rico.
4. WBA (World Boxing Association)
Organisasi ini bisa dikatakan sebagai salah satu organisasi tinju dunia yang cukup tua karena sudah didirikan sejak tahun 1962. Organisasi yang dirikan di Amerika Serikat ini sudah berkali-kali berpindah-pindah markas. Pada tahun 1975, organisasi ini dipindahkan ke Panama, lalu pada 2000 dipindah ke Venezuela, namun akhirnya kembali menetap di Panama sejak 2007 hingga sekarang.
PERATURAN ANGKAT BESI
Angkat besi atau yang juga dikenal dengan nama angkat berat merupakan sebuah pertandingan olahraga yang pesertanya memperlihatkan kemampuan mereka untuk menganggkat beban yang beratnya dapat diatur.
Pada mulanya, angkat besi bukan bagian dari sebuah pertandingan, namun salah satu atraksi pada sebuah acara sirkus. Olahraga ini secara resmi dipertandingkan pada Olimpiade 1896 di Athena, Yunani yang merupkan Olimpiade pertama.
Arena Pertandingan
Podium pertandingan yang digunakan berbentuk persegi empat yang setiap sisinya memiliki ukuran 400 cm dan memiliki ketinggian 10 cm.
Saat mengangkat beban, semua peserta harus melakukannya di atas podium pertandingan. Podium pertandinga tersebut dibatasi garis yang berjarak 100 meter dari tempat peserta akan mengangkat beban.
Di dekat podium pertandingan harus disediakan kapur dan rosin yang bisa dipakai oleh stiap peserta. Kapur tersebut digunakan untuk menjaga tangan agar tetap kering dan tidak basah akibat keringat yang bisa membuat tangan menjadi licin saat menganggkat besi. Sedangkan rosin merupakan bahan yag digunakan untuk melapisi sepatu peserta agar kesat dan tidak licin ketika menganggkat beban.
Barbel
Perlengkapan utama yang harus ada dalam setiap pertandingan angkat besi adalah barbell. Barbell ini terdiri dari tiga bagian yang harus ada. Tiga bagian tersebut adalah:
1. Bar
Bar merupakan bagian berupa batang besi yang nantinya akan dipasang beban yang sama berat di setiap sisinya. Bar yang digunakan peserta pria memiliki panjang sekitar 2,2 meter dan memiliki berat 20 kg. Sedangkan untuk peserta wanita, bar yang digunakan memiliki berat 15 kg dengan panjang 2,1 meter.
2. Disc
Disc merupakan sebutan untuk beban yang nantinya akan dipasang di bar. Dis ini juga seirng disebut dengan istilah pelat. Secara bentuk, disc memiliki bentuk seperti kue donat, yaitu dengan bentuk bulat dan bolong ditengah. Bolongan di tengah disc tersebut nantinya yang akan dimasukan oleh bar.
Disc sendiri dibuat dari bahan besi dan pada bagian terluarnya dilapisi oleh karet solid. Hal itu dilakukan agar pelat tidak rusak ketika dijatuhkan oleh peserta dari atas. Warna disc yang digunakan juga berbeda-beda, tergantung berat dari disc tersebut.
-Hitam: 30 kg
-Merah: 25 kg dan 2,5 kg (ukurannya lebih kecil)
-Biru: 20 kg dan 2 kg (ukurannya lebih kecil)
-Kuning: 15 kg dan 1,5 kg (ukurannya lebih kecil)
-Hijau: 10 kg dan 1 kg (ukurannya lebih kecil)
-Putih: 5 kg dan 0,5 kg (ukurannya lebih kecil)
3. Kerah (Cincin)
Kerah atau cincin ini memilliki fungsi untuk menjaga posisi disc di bar agar tidak bergerak dan terjatuh saat peserta mengangkat barbell. Setiap barbell wajib memiliki 2 kerah yang diletakan pada sisi yang berbeda. Kerah atau cincin ini memiliki berat 2,5 kg.
Perlengkapan Peserta
Pakaian yang dipakai peserta harus dalam satu potongan. Maksudnya, baju dan celana yang digunakan dalam satu kesatuan (one piece). Pakaian yang peserta pakain tidak boleh berkerah dan tidak boleh menutupi bagian lutut dan siku. Peserta dibebaskan untuk memilih warna pakaian yang akan digunakan.
Pada bagian dalam pakain pertandingan, peserta diperbolehkan menggunakan kaus yang tidak memiliki kerah.
Selain pakaian, peserta yang bertanding juga harus menggunakan sepatu yang tidak licin saat mengangkat beban.
Peserta juga diperbolehkan memakai sabuk atau ikat pinggang, namun harus digunakan di luar kostum. Sabuk atau ikat pinggang yang digunakan juga memilki aturan, yakni tidak boleh memiliki lebar lebih dari 12 cm.
Peserta Pertandingan
Dalam pertandingan angkat besi, peserta yang bertanding dibedakan berdasarkan usia dan berat. Secara usia, badan olahraga angkat besi internasional menetapkan 4 grup usia, yaitu:
1. Youth: Umur 13 -17 tahun
2. Junior: 15-20 tahun
3. Senior: 15 tahun keatas
4. Masters: 35 tahun keatas
Selain usia, masing-masing peserta juga dibagi kembali berdasarkan berat badan. Tercatat untuk peserta pria usia junior, senior dan master terdapat 8 kategori berat, yaitu:
1. 56 kg 5. 85 kg
2. 62 kg 6. 94 kg
3. 69 kg 7. 105 kg
4. 77 kg 8. > 105 kg
Untuk peserta wanita usia junior, senior, dan master terdapat 7 kategori berat, yaitu:
1. 48 kg 5.69 kg
2. 53 kg 6. 75 kg
3. 58 kg 7. > 75 kg
4. 63 kg
Untuk peserta pria usia youth terdapat 8 kategori berat, yaitu:
1. 50 kg 5.77 kg
2. 56 kg 6. 85 kg
3. 62 kg 7. 94 kg
4. 69 kg 8. > 94 kg
Untuk pesesrta wanita usia youth terdapat 7 kategori berat, yaitu:
1. 44 kg 5. 63 kg
2. 48 kg 6. 69 kg
3. 53 kg 7. > 69 kg
4. 58 kg
Jenis Angkatan
Secara umum, terdapat dua jenis teknik angkatan yang digunakan pada pertandingan angkat besi. Kedua teknik tersebut adalah clean and jerk dan snatch.
Clean and Jerk
Teknik ini adalah teknik mengangkat barbel tanpa jeda. Maksudnya peserta harus lagsung mengangkat barbell lurus diatas kepala.
Untuk melakukan teknik ini, pertama-tama peserta menghadap barbel yang diletakkan di permukaan lantai podium pertandingan. Kemudian peserta mulai menggenggam barbell sambil membengkokkan lututnya seperti posisi jongkok . Perlahan-lahan peserta mulai mengangkat barbel setinggi pinggang, kemudian langsung mengangkat barbell melewati kepalanya.
Peserta harus tetap bertahan dalam posisi tersebut sampai wasit membunyikan bell. Bunyi bell tersebut menandakan teknik angkatan yang dilakukan peserrta sah.
Snatch
Snatch merupakanteknik angkat besi yang teridi dari dua tahap. Tahapan permulaan teknik ini hampr sama dengan teknik clean and jerk. Perbedaanya, sebelum barbell melewati kepala, peserta terlebih dahulu memposisikan barbell sejajar dengan dada dan dibawah dagu. Setelah merasa siap, peserta baru mengangkat barbel melewati kepala. Posisi tersebut harus dipertahankan hingga wasit membunyikan bel.
Organisasi
International Weightlifting Federation atau yang disingkat IWF merupakan organisasi internasional yang menaungi olahraga angkat besi. Organisasi ini didirikan pada 1905 dan saat ini telah memiliki anggota sebanyak 187 negara.
Di Indonesia juga terdapat organisasi yang menaungi olahraga angkat besi bernama PABBSI yang merupakan singkatan dari Persatuan Angkat Besi Angkat Berat dan Binaraga Seluruh Indonesia.
PERATURAN RENANG
Renang adalah sebuah perlombaan yang setiap pesertanya berusaha menjadi yang tercepat di sebuah kolam berisi air. Perlombaan renang sendiri telah berkembang sejak tahun 1800-an di Eropa dan pada 1896, renang mulau diikutsertakan pada Olimpiade di Athena, Yunani.
Ukuran Kolam Renang
Kolam renang yang digunakan pada perlombaan renang berbentuk persegi panjang dengan ukuran panjang 50 meter dan lebar 25 meter serta memiliki kedalaman minimal 1,35 meter. Kolam renang tersebut terbagi ke dalam 8 lintasan untuk pertandingan kejuran dunia dan 10 lintasan untuk Pertandingan Olimpiade. Masing-masing lintasan memiliki lebar 2,5 meter.
Setiap lintasan tersebut dibatasi oleh sebuah tali yang dipasang pelampung berbentuk bola (diameter 0,10-0,15 meter) sehingga mengambang di atas permukaan air. Hal itu dilakukan agar batas lintasan setiap peserta dapat terlihat dengan jelas. Warna dari tali pembatas lintasan juga memiliki warna sendiri yaitu:
1. 2 tali berwarna hijau untuk lintasan 1 dan 8
2. 4 tali berwarna biru untuk lintasan 2,3,6, dan 7
3. 3 tali berwarna kuning untuk lintasan 4 dan 5
Dinding yang digunakan pada perlombaan harus memiliki sudut 90 derajat dari dasar kolam. Bahan yang digunakan untuk dinding juga harus terbuat dari material yang anti licin. Setiap dinding pada bagian lebar kolam diberi nomor sebagai penanda lintasan.
Starting platform yang merupakan tempat peserta melakukan start, harus memiliki permukaan rata dan tidak memberi efek gaya pegas bagi peserta. Ketinggian dari starting platforms dari permuakaan air adalah 0,5-0,75 meter dengan kemiringan tidak lebih dari 10 derajat.
Temperatur air pada kolam sebelum pertandingan dimulai harus berkisar antara 25-28 derajat celcius. Warna dari air sendiri harus jernih sehingga tidak mempersulit peserta ketika berlomba.
Perlengkapan Peserta
Setiap peserta yang akan bertanding diwajibkan menggunakan pakaian renang yang terbuat dari bahan lycra, polyester, dan nylon. Pakaian yang digunakan setiap peserta juga tidak boleh tembus pandang.
Selain menggunakan pakaian renang, peserta juga diwajibkan memakai topi yang berguna untuk menutupi rambut peserta. Peserta juga harus menggunakan kacamata renang agar dapat melihat dengan jelas saat berada di dalam air.
Pertandingan
Sebuah pertandingan renang dibedakan berdasarkan jenis kelamin dan gaya yang digunakan dalam perlombaan. Selain itu pertandingan juga dibedakan menjadi beberapa nomor tergantung jarak tempuh yang harus diambil. Perlombaan renang juga bias dibedakan menjadi perorangan maupun estafet.
Secara umum, terdapat 7 jenis pertandingan yang diperlombakan dalam setiap turnamen renang, termasuk Olimpiade. Berikut masing-masing penjelasannya:
Gaya Bebas
Gaya bebas adalah salah satu gaya renang yang posisinya menghadap ke permukaan air. Untuk melakukan gaya ini, kaki dan tangan harus digerakan ke atas dan kebawah secara bergantian. Kaki dari peserta harus lurus dan dengkulnya tidak boleh ditekuk, sementara tangan bergerak mengayun secara bergantian dan seirama dengan gerakan kaki. Bila kaki kanan yang sedang bergerak, maka tangan kiri yang bergerak mendayung.
Pada pertandingan gaya bebas, peserta akan memulai pertandingan dari starting platform. Ketika wasit menyerukan ‘take your marks’, peserta bersiap-siap mengambil posisi di starting platform. Setelah wasit memberi tanda pertandingan dimulai, setiap peserta meloncat ke dalam permukaan air dan mulai melakukan renang gaya bebas.
Kategori yang dipertandingkan pada perlombaan gaya bebas dibedakan menjadi 50 m, 100 m, 200 m, 400 m, 800 m (untuk putri), dan 1.500 m (untuk putra).
Gaya Kupu-kupu
Gaya kupu-kupu adalah salah satu gaya renang yang posisinya menghadap permukaan air. Untuk melakukan gaya ini, kedua kaki dirapatkan dan digerakan secara bersamaan sedikit ke atas permukaan air. Tangan juga digerakan mengayun hingga keluar permukaan air secara bersamaan.
Pada pertandingan gaya kupu-kupu, peserta akan memulai pertandingan dari starting platform. Ketika wasit menyerukan ‘take your marks’, peserta bersiap-siap mengambil posisi di starting platform. Setelah wasit memberi tanda pertandingan dimulai, setiap peserta meloncat ke dalam permukaan air dan mulai melakukan renang gaya kupu-kupu.
Kategori yang dipertandingkan pada perlombaan gaya bebas adalah pertandingan dengan jarak 100 m dan 200 m.
Gaya Punggung
Gaya punggung adalah salah satu gaya renang yang posisinya membelakangi permukaarn air. Untuk melakukan gaya ini peserta menggerakan kakinya secara bergantian sambil mengayunnkan tangan searah jarum jam secara bergantian pula.
Tidak seperti petandingan gaya lainnya, pada pertandingan gaya kupu-kupu, peserta memulai pertandingan dari dalam air. Ketika wasit meniupkan peluit panjang, semua peserta mengambil posisi ditempat masing-masing. Posisi peserta ketika memulai menghadap ke arah dinding lintasannya. Setelah wasit memberi tanda pertandingan dimulai, peserta melakukan hentakan menggunakan kaki, untuk kemudian berenang menggunakan gaya punggung.
Kategori yang dipertandingkan pada pelombaan gaya bebas adalah pertandingan dengan jarak 100 m dan 200 m.
Gaya Dada
Gaya dada adalah salah satu gaya renang yang posisinya menghadap permukaan air. Gaya renang ini bias dibilang merupakan gaya renang yang mudah untuk dipelajari, namun dari segei kecepatan, gaya ini merupakan gaya yang cukup lambat dibandingkan gaya renang lainnya.
Untuk melakukan gaya ini, peserta menggerakan kakinya dengan cara mera membengkokkan dengkul yang diikuti dengan tendangan kaki dengan posisi kedua kaki terbuka. Gerakan kaki tersebut disusul dengan menggerakan dua tangan ke arah samping.
Pada pertandingan gaya dada, peserta akan memulai pertandingan dari starting platform. Ketika wasit menyerukan ‘take your marks’, peserta bersiap-siap mengambil posisi di starting platform. Setelah wasit memberi tanda pertandingan dimulai, setiap peserta meloncat ke dalam permukaan air dan mulai melakukan renang gaya dada.
Kategori yang dipertandingkan pada pelombaan gaya bebas adalah pertandingan dengan jarak 100 m dan 200 m.
Gaya Ganti
Pada pertandingan dengan gaya ganti, peserta harus melakukan empat gaya berenang secara bergantian dan berurutan. Pertama kali peserta berenang menggunakan gaya kupu-kupu, dilanjutkan gaya punggung, gaya dada, dan gaya bebas.
Masing-masing gaya renang tersebut harus dilakukan sampai mencapai ¼ jarak pertandingan Contoh, jika jarak pertandingan 100 m, maka peserta harus berenang menggunakan gaya kupu-kupu sejauh 50 m, gaya punggung 50 m, gaya dada 50 m, dan gaya bebas 50 m.
Kategori yang dipertimbangkan pada perlombaan gaya ganti adalah pertandingan dengan jarak 200 m dan 400 m.
Gaya Ganti Estafet
Pertandingan ini diikuti tim yang terdiri dari dua orang. Masing-masing memiliki tugas untuk berenang menggunakan dua gaya sesuai urutan.
Perenang pertama akan memulai pertandingan menggunakan gaya punggung. Setelah perenang pertama selesai melakukan putarannya, perenang kedua melanjutkan pertandingan menggunakan gaya dada.
Saat perenang kedua melakukan gilirannya, perenang pertama harus segera bersiap di starting platform. Setelah perenang kedua menyelesaikan gilirannya, perenang pertama kembali berenang, namun kali ini ia harus menggunakan gaya kupu-kupu.
Setelah perenang pertama selesai melakukan giliran renangnnya, perenang kedua kembali berenang namun wajib menggunakan gaya bebas. Perenang pada putaran terakhir ini yang nantinya menjadi penentu peserta yang akan dinobatkan sebagai pemenang.
Aturan Setiap Pertandingan
1. Setiap peserta harus memulai dan menyelesaikan sebuah perlombaan sesuai dengan jalurnya masing-masing.
2. Dalam semua kategori pertandingan, bagian tubuh peserta harus menyentuh dinding ujung lintasannya
3. Setiap peserta dilarang untuk menarik tali pembatas lintasan.
4. Setiap peserta dilarang berdiri di dasar kolam saat pertandingan ketika pertandingan gaya bebas.
5. Setiap peserta dilarang untuk mengenakan peralatan ataupun pakaian renang yang bias membantunya meningkatkan kecepatan saat berenang.
Peserta yang kedapatan oleh wasit melakukan pelanggaran akan mendapat hukuman berupa didiskualifikasi dari pertandingan.
Pemenang
Peserta yang dinobatkan sebagai pemenang dalam sebuah pertandingan adalah peserta yang terlebih dahulu menyentuh dinding akhir lintasannya.
Organisasi
Federation Internationale de natation atau yang disingkat FINA merupakan induk organisasi yang menaungi olahraga renang. Organisasi ini dibentuk pada 19 Juli 1908 di kota London, Inggris. Saat ini tercatat 208 negara telah terdaftar sebagai anggota dari organisasi yang kini bermarkas di kota Lausanne, Swiss.
Di Indonesia sendiri juga terdapat organisasi olahraga renang yang bernama Persatuan Renang Seluruh Indonesia atau PRSI. Organisasi ini didirikan di Jakarta pada 21 Maret 1951.
PERATURAN ANGGAR
Anggar merupakan olahraga dimana dua orang bertanding menggunakan senjata. Teknik yang biasa digunakan dalam olahraga ini adalah kemampuan seorang atlet untuk melakukan gerakan memotong, menangkis, dan menusuk lawannya.
Kata anggar sendiri berasal dari bahasa Prancis, En Garde yang berarti bersiap. Masuknya olahraga anggar ke Indonesia tidak lepas dari campur tangan Belanda ketika masih menjajah Indonesia. Pada saat itu, setiap tentara Hindia Belanda diwajibkan memiliki kemampuan bermain anggar.
Arena Pertandingan Anggar
Pada sebuah pertandingan anggar, arena yang digunakan memiliki bentuk persegi panjang dengan ukuran panjang 14 meter dan lebar 2 meter. Seluruh wilayah lapangan tersebut merupakan wilayah tempat dua pemain saling bertarung. Ditengah lapangan terdapat garis yang membagi lapangan menjadi dua wilayah sama besar. Selain garis tengah terdapat gari-garis lain yang menjadi pembatas area pemain selama bertanding. Berjarak 2 meter dari garis tengah merupakan wilayah pemain ketika bersiap memulai pertandingan.
Senjata
Pedang yang digunaka dalam anggar dibagi menjadi tiga jenis. Ketiga jenis pedang ini nantinya menjadi pembeda kelas sebuah pertandingan anggar. Berikut penjelesan mengenai ketiga jenis pedang dalam olahraga anggar:
1. Floret (Foil)
Bentuk pedang ini memiliki bentuk yang langsing dan merupakan pedang yang paling ringan diantara pedang anggar lainnya dengan berat sekitar 500 gram. Ujung pedang ini bisa berbentuk bulat melengkung maupun datar. Ciri lain dari pedang ini adalah memiliki kelenturan dan juga memiliki pelindung tangan berbentuk mangkok berukuran kecil. Panjang keseluruhan pedang floret adalah 110 cm dengan tempat gengaman tangan berukuran 20 cm.
2. Degen (Epee)
Pedang ini dipakai khusus untuk menusuk sehingga pedang ini bersifat tidak lentur. Sekilas pedang ini memiliki kemiripan dengan pedang floret karena memiliki ukuran panjang yang sama. Hal yang membedakan antara floret dan degen adalah berat dan pelindung tangan. Pada pedang degen, bobotnya lebih berat yakni 750-770 gram. Pedang ini juga memiliki bentuk pelindung tangan yang sama dengan floret hanya ukurannya lebih besar.
3. Sebel (Sabre)
Pedang sabel merupakan pedang berbentuk segitiga dimana bagian salah satu ujungnya semakin sempit sementara ujung satunya lagi semakin melebar. Ujung pedang sabel harus ditekuk supaya tidak runcing. Pedang ini dapat menggunakan teknik memukul serta menusuk. Pedang ini memiliki ukuran lebih kecil dibandingkan dua pedang lainnya, yakni 105 cm. Gagang pedang ini juga lebih kecil dibandingkan floret dan degen, yakni hanya 17 cm. Untuk berat, pedang sabel memiliki berat yang sama dengan floret yaitu sekitar 500 gram.
Perlengkapan Pemain Anggar
Sebelum memulai pertandingan, setiap pemain harus menggunakan perlengkapan yang diwajibkan untuk digunakan. Berikut merupakan perlengkapan yang harus dikenakan oleh setiap pemain ketika bertanding:
1. Baju Anggar
Baju yang digunakan setiap pemain harus berwarna putih dan kuat agar serangan lawan tidak menembus baju dan membuat pemain terluka. Selain itu bahan yang digunakan tidak boleh licin karena hal itu akan merugikan lawan yang melakukan gerakan menusuk. Ukuran baju anggar tidak memiliki aturan khusus, hanya saja baju tersebut harus menutupi seluruh bagian tubuh mulai dari leher hingga pergelangan tangan.
2. Celana Anggar
Seperti baju, celana yang digunakan pemain anggar harus berwana putih, berbahan kuat dan tidak menggunakan bahan yang licin. Ukuran celana anggar panjangnya sedikit dibawah lutut.
3. Kaos Kaki Anggar
Ukuran kaos kaki anggar yang digunakan harus menutupi kaki hingga kebagian lutut. Warna dari kaos kaki juga berwarna putih. Saat digunakan, kaos kaki tidak boleh longgar karena selain bisa menggangu gerakan pemain, hal itu juga bisa membuat kaki pemain terluka bila terkena serangan lawan.
4. Sepatu Anggar
Sepatu yang digunakan oleh setiap pemain harus dibuat dengan bahan yang tidak keras dan tidak terlalu berat agar tidak menghambat gerakan kaki pemain.
5. Pelindung Dada
Pelindung dada digunakan untuk melindungi bagian dada pemain dari tusukan yang dilancarkan lawan. Bahan yang digunakan untuk pelindung dada harus keras, terutama untuk wanita. Meskipun terbuat dari bahan yang keras, pelindung dada juga harus dibuat elastis agar tidak menghambar gerakan pemain.
6. Sarung Tangan
Perlengkapan ini digunakan untuk melindungi bagian tangan pemain. Ukuran dari sarung tangan anggar harus sampai ke bagian pangkal pergelangan tangan. Selain itu, sarung tangan anggar tidak boleh terlalu longgar karena dikhawatirkan bisa menggangu posisi memegang pedang dari pemain.
7. Masker
Masker merupakan perlengkapan dalam anggar yang berguna melindungi bagian wajah dan kepala saat pertandingan. Pada bagian wajah terbuat dari anyaman baja dan anyaman tersebut harus dibentuk sedemikan rupa sehingga tidak menghalangi penglihatan dari pemain.
6. Rolling
Rolling merupakan sebuah kabel yang khusus digunakan pada pertandingan anggar. Alat ini berguna untuk menyambungkan arus listrik dari pedang ke mesin recording. Kebel ini bersifat fleksiberl dan ukurannya mengikuti pergerakan dari seoranga pemain. Biasanya alat ini ditaruh dibagian pinggang belakang pemain.
7. Body Wire dan Wire Mask
Body wire dan wire mask merupakan sebuah kabel yang menyalurkan aliran listrik pada senjata, pelindung badan dan masker. Hal itu diperlukan untuk mengetahui bila ada serangan yang dilakukan seorang pemain benar-benar menyentuh bagian tubuh pemain lainnya. Tidak seperti body wire yang dipasang pada semua jenis pertandingan, wire mask hanya digunakan ketika pertandingan menggunakan pedang jenis sable (sabre) dan pedang degen (ebee).
Pertandingan
Pada olahraga anggar, pertandingan dibagi menjadi tiga kelas tergantung jenis pedang yang digunakan selama pertandingan. Penggunaan sebuah jenis pedang dalam pertandingan menentukan area lawan yang harus diserang untuk mendapat poin dan tidak dianggap melakukan pelanggaran.
Bila menggunakan pedang floret (foil), seroang pemain akan mendapat angka jika berhasil menyerang bagian tubuh mulai dari daerah pangkal paha hingga bagian leher, termasuk bagian pangal lengan.
Pada pertandingan yang menggunakan pedang degen (epee), wilayah tubuh lawan yang menjadi bidang serangan adalah seluruh tubuh, mulai dari ujung kepala hingga ujung kaki.
Saat pertandingan menggunakan pedang sabel (sabre), bagian badan lawan yang harus diserang untuk mendapat poin adalah bagian panggul hingga kepala beserta bagian lengan.
Sistem Penilaian dan Penentuan Pemenang
Pada pertandingan menggunakan pedang Floret dan sabel, masing-masing pemain memiliki kesempatan untuk menyerang terlebih dahulu. Bila serangannya berhasil ditangkis atau dihindari, pemain tersebut kehilangan hak serangnya dan lawannya akan memiliki hak untuk menyerang. Pemain yang bisa mendapatkan poin adalah pemain yang memiliki hak serang.
Pada sistem pertandingan menggunakan pedang degen, tidak menggunakan sistem hak serang. Kedua pemain beradu cepat untuk menyerang lawannya dan siapa yang lebih dahulu mengenai lawan adalah pemain yang mendapatkan poin. Jika kedua pemain mengenai bagian tubuh lawan secara bersamaan, kedua pemain sama-sama mendapat satu poin.
Pemain yang menjadi seorang pemenang dalam sebuah pertandingan adalah pemain yang terlebih dahulu mendapat lima poin.
Jalannya Pertandingan
Sebelum memulai seuah pertandingan, pemain terlebih dahulu diwajibkan melakukan gerakan hormat yang ditujukan kepada wasit, penonton, serta sesama pemain. Gerakan hormat tersebut dilakukan dengan memegang masker disamping badan, kemudian memegang pedang dengan tangan kakan atau kiri, kemudian pendang diangkat hingga sejajar dengan wajah pemain.
Kemudian wasit akan memanggil kedua pemain untuk ditempatkan di sisi kiri dan kanannya. Kedua pemain kemudian menempatkan diri di posisinya masing-masing, kemudian mengambil ancang-ancang dengan mengacungkan pedang dalam satu garis namun tidak boleh bersentuhan. Pertandingan kemudian dimulai ketika wasit menyerukan aba-aba ‘play’.
Apabila wasit menyerukan aba-aba ‘hall’, maka pertandingan akan langsung dihentikan. Aba-aba itu diberikan ketika permainan kedua pemain mulai membahayakan dan bertentangan dengan peraturan yang berlaku.
Selama pertandingan, seorang pemain dilarang melepas masker tanpa ada ijin dari wasit. Selain itu, seorang pemain juga tidak boleh meninggalkan arena pertandingan tanpa meminta izin terlebih dahulu dari wasit.
Pelanggaran dan Hukuman
Pelanggaran yang ada dalam olahraga anggar dibagi menjadi tiga jenis yang didasarkan pada kartu yang diterima, yaitu kartu kuning, merah, dan hitam. Berikut penjelasan pelanggaran-pelanggaran tersebut
-Kartu kuning
pelanggaran yang bisa menyebabkan seorang pemain bisa diganjar kartu kuning adalah:
1. Tidak hadir ketika wasit memanggil nama pemain pertama kali.
2. Menghindari tusukan denga cara keluar dari lapangan pertandingan.
3. Membuka masker sebelum wasit memberi aba-aba berhenti.
4. Menggunakan pakaian secara tidak rapi
5. Melindungi wilayah yang harus diserang oleh lawan dengan tangan.
-Kartu Merah
1. Melakukan aksi mengalihkan perhatian lawan supaya lengah
2. Tidak memperdulikan instruksi atau perintah dari wasit
3. Berpura-pura cedera
4. Mengunakan doping sebelum bertanding
5. Tidak hadir setelah namanya dipanggil sebanyak tiga kali.
-Kartu Hitam
1. Menahan pedang lawan menggunakan tangan
2. Secara sengaja mengenai bagian tubuh lawan yang bukan target serangan dengan tujuan mencederai lawan.
3. Dengan sengaja memeluk lawan agar wilayah serangnya tidak dapat diserang lawan.
Organisasi
Olahraga anggar memiliki badan organisasi internasional yang bertugas untuk mengatur regulasi dan peraturan kompetisi internasional. Organisasi tersebut adalah Federation Internationale d’Escrime (FIE) yang dibentuk pada 29 November 1913. Saat ini, FIE memiliki kantor pusat di Swiss.
Sedangkan di tanah air, organisasi yang menjadi induk olahraga anggar adalah Persatuan Anggar Seluruh Indonesia (IKASI) yang didirikan pada 15 Oktober 1951.
PERATURAN BOLA VOLI
Bola voli adalah olahraga yang dimainkan oleh dua grup yang masing-masing terdiri dari enam orang pemain. Pada mulanya, olahraga Voli disebut Mintonette dan ditemukan oleh seorang instruktur olahraga bernama William G. Morgan pada 9 Februari 1895. Ia merupakan rekan dari James Naismith yang merupakan penemu olahraga bola basket.
Lapangan Permainan
Ukuran lapangan bola voli yang digunakan berbentuk persegi panjang dengan permukaan yang rata. Lapangan tersebut memiliki panjang 18 meter dan lebar 9 meter. Garis tepi yang mengelilingi lapangan tersebut memiliki ketebalan 5 cm.
Di tengah-tengah lapangan terdapat garis yang memabgi dua lapangan sama besar. Diatas garis tersebut dibentangkan jaring yang memili lebar 1 meter. Untuk tinggi dari net sendiri memiliki ukuran yang berbeda tergantung pemain yang bertanding. Untuk pemain pria, tinggi netnya 2,43 meter, sementara untuk wanita, tinggi netnya 2,24 meter.
Bola
Bola yang digunakan dalam olahraga bola voli memiliki keliling lingkaran 65-75cm dan berat 260-280 gram sebelum digunakan bertanding. Tekanan udara dari dalam bola juga harus sekitar 0.30 hingga 0.325kg/cm2 (4.26-4.61psi, 294.3-318.82mbar atau hpa).
Point
Point didapatkan jika salah satu pemain tim (diumpamakan tim A) gagal mengembaikan bola ke wilayah pemain tim B. Dalam satu set pertandingan voli, masing-masing tim berusaha untuk secepatnya mencapai angka 25,. Jika dalam sebuah pertandingan terjadi kejadian dimana kedua tim sama-sama meraih angka 24, maka akan dilakukan deuce, dimana tim yang menang adalah tim yang memiliki selisih dua angka dari tim lain.
Set
Pertandingan bola voli biasanya dilakukan dalam 5 set jika kedua tim sama-sama memenangkan dua set. Namun, bila salah satu tim sudah memenangkan 3 set terlebih dahulu, maka set-set berikutnya tidak diadakan.
Pemain
Dalam pertandingan, masing-masing tim diwajibkan menurunkan 6 pemain, sehingga ketika bertanding terdapat 12 pemain yang ada di lapangan. Masing-masin tim juga membawa 3 hinga 6 orang pemain sebagai cadangan. Pergantian pemain dalam bola voli tidak dibatasi dan pemain yang sudah diganti, diperbolehkan untuk kembali bermain.
Jika pemain tim A melakukan servis, dan pemain tim B berhasil mencetak poin, maka ketika servis, pemain tim B melakukan rotasi searah jarum jam.
Seorang pemain dalam olahraga bola voli memiliki 3 peran pokok yakni:
-Tosser atau pengumpan yang bertugas untuk mengumpankan bola kepada rekannya dan juga memiliki peran sebagai pengatur jalannya pertandingan.
-Spiker atau penyemes yang bertugas untuk memukul bola agar jatuh ke daerah pertahanan lawan.
-Defender yang bertugas untuk menahan serangan yang dilakukan lawan. Pemain ini juga bertugas melakukan bloking saat pemain lawan melakukan smash.
Libero
Salah satu pemain dalam anggota tim voli berposisi sebagai seorang libero. Libero sendiri adalah pemain yang bertugas untuk menerima dan menahan serangan lawan. Libero memiliki kekuasaan untuk menggantikan pemain yang sedang berada di posisi belakang, namun ia tidak diperbolehkan melakukan pukulan smash.
Organisasi
Olahraga bola voli memiliki organisasi yang bernama FIVB (Federation Internationale de Volleyball) yang berdiri pada April 1947. Saat ini memiliki markas utama di kota Lausanne, Swiss.
Di Indonesia sendiri, juga terdapat organisasi yang mengurus olahraga bola voli. Organisasi tersebut bernama PBVSI (Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia) yang didirikan di Jakarta pada 22 Januari 1955.
PERATURAN KARATE
Karate merupakan salah satu olahraga bela diri yang berasal dari Jepang. Olaharaga ini sendiri memiliki pengaruh dari seni bela diri yang ada di China yaitu kenpo. Masuknya olaharaga karate diyakini melalui salah satu kepulauan di Jepang yaitu Okinawa.
Dalam olahraga ini, terdapat 4 gaya yang sering disebut sebagai 4aliran utama dalam karate yaitu Shotokan, Goju-ryu, Shito-ryu dan Wado-ryu. Namun, selain keempat aliran utama tersebut, karate juga memiliki aliran lainnya yakni Kyokushin, Shorin-ryu, dan Uechi-ryu.
Di Indonsia sendiri, olahraga karate mulai diperkenalkan oleh mahasiswa Indonesia yang kembali ke tanah air usai menyelesaikan pendidikannya di Jepang.
Matras Pertandingan
Matras pertandingan adalah arena yang digunakan atlet karate untuk bertanding. Matras itu sendiri memiliki bentuk persegi empat dengan total luas 10 x 10 meter. Di dalam matras terdapat tiga warna lantai yang berbeda yakni putih, biru dan merah.
Wilayah dengan lantai berwarna putih merupakan area dimana kontestan melakukan pertandingan. Area ini sendiri memiliki luas 8 x 8 meter. Berjarak satu meter dari area berlantai putih adalah area lantai biru yang merupakan batas peringatan atau dalam yang disebut dengan Jogai.
Warna merah merupakan wilayah yang tidak boleh disentuh oleh karateka ketika bertanding dan bila menyentuhnya akan dianggap melakukan pelanggaran. Sebelumnya wilayah berlantai merah merupakan tempat juri berada. Namun, sejak tahun 2012, wasit dan juri harus berada di luar wilayah merah.
Di dalam wilayah berwarna putih terdapat dua wilayah kotak berwarna merah yang merupakan area bebas peserta untuk memulai pertandingan.
Perlengkapan Karateka
Pada satu pertandingan karate, karateka yang berlaga diwajibkan menggunakan seragam karate berwarna putih yang disebut dengan karate-gi. Saat bertanding lengan karate-gi tidak boleh digulung. Kedua karateka yang bertanding diwajibkan memakai sabuk yang berbeda yaitu berwarna merah (aka) dan biru (ao)polos tanpa ukiran.
Selain, menggunakan karate-gi, para karateka yang bertanding juga diwajibkan mengenakan hand protector, pelindung tulang kering, dan pelindung kaki yang sesuai dengan warna sabuk. Para karateka juga diwajibkan mengenakan pelindung gusi serta pelindung badan. Khusus untuk kontestan pria, terdapat perlengkapan tambahan yang dapat digunakan yaitu pelindung kelamin. Sedangkan untuk wanita, terdapat perelengakapan tambahan berupa pelindung dada.
Sebelum bertanding, para karateka diwajibkan merapikan rambutnya agar dapat melihat sasaran dengan jelas. Hal tersebut perlu dilakukan karena ketika bertanding, para karateka tidak diperbolehkan mengenakan aksesori rambut seperi jepitan rambut. Untuk karateka wanita yang beragama Islam, wajib mengenakan hijab yang telah disetujui oleh pihak WKF dan bagian telinga serta leher tidak boleh ditutupi.
Kumite dan Kata
Dalam satu turnamen karate teradapat dua jenis pertandingan yakni pertandingan Kumite dan pertandingan Kata. Pertandingan Kumite sendiri merupakan pertarungan fisik antara dua orang peserta, sedangkan kata adalah pertandingan yang menampilkan keindahan gerak dan jurus yang diperlihatkan peserta.
Pertandingan kumite sendiri masih dibagi menjadi pertandingan beregu atau individu. Di bidang indvidu, karateka juga masih dibagi ke dalam beberapa divisi tergantung dari umur dan berat badan peserta.
Pada pertandingan beregu, tim putra harus terdiri dari 7 orang, sedangkan untuk tim putri harus memiliki 3 orang anggota. Dalam pertandingan beregu tidak ada istilah pemain cadangan dan pemain yang namanya tidak didaftarkan dilarang keras untuk mengikuti pertandingan.
Pengatur dan Pengawas Pertandingan
Dalam suatu pertandingan karate, terdapat beberapa orang yang bertugas dan mengawasi jalanya pertandingan. Pengatur dan pengawas tersebut disebut dengan Panel Wasit. Dalam pertandingan level internasional, anggota panel wasit tidak diperbolehkan satu negara dengan peserta yang bertanding. Panel Wasit dalam pertandingan karate terdiri dari:
Tatami Manager
Tatami manager memiliki tugas untuk menunjuk dan mengawasi kinerja seorang wasit dalam pertandingan. Tatami manager sendiri terdiri dari para wasit senior yang telah memilki sertifikat.
Wasit
Wasit dalam karate disebut dengan Shusin. Shusin memiliki wewenang untuk memulai, mendunda, dan mengakhiri pertandingan serta menentukan karateka yang menang dalam pertandingan. Dalam memberikan skor, Shusin harus berdasarkan keputusan juri.
Juri
Juri atau yang dikenal dengan Fukushin dalam karate bisa dikatakan sebagai asisten dari wasit. Mereka bertugas meberikan sinyal pada wasit ketika melihat kontestan membuat skor maupun melakukan pelanggaran. Fukushin terdiri dari 4 orang.
Kansa
Kansa merupakan pengawas pertandingan dalam karate, bisa dikatakan mereka bertugas membantu kerja dari Tatami Manager. Sebelum pertandingan dimulai, kansa bertugas untuk memeriksa kelengkapan yang dipakai peserta pertandingan.
Waktu Pertandingan
Durasi pertandingan dalam karate dibagi menjadi dua tergantung peserta yang bertanding. Pada pertandingan putra, durasi pertandingan adalah 3 menit, sedangkan untuk putri pertandingan berlangsung selama 2 menit. Ketika waktu pertandingan yang tersisa tinggal 10 detik, akan dibunyikan bel sebagai penanda.
Sistem Penilaian
Dalam olahraga karate terdapat tiga tingkat penilaian yakni Ippon (3 angka), Waza-Ari (2 angka), dan Yuko (1 angka). Ippon akan diterima bila berhasil melancarkan serangan ke arah jodan (muka, kepala, dan leher), Waza-ari untuk serangan ke arah chudan (perut, dada, punggung, dan samping), dan Yuko untuk serangan ke bagian lainnya.
Proses Pertandingan Kumite
Sebelum memulai pertandingan, peserta harus saling memberi hormat dengan menduk kepada wasit dan ke sesama peserta pertandingan. Ketika peserta telah berada di posisinya masing-masing, wasit akan meneriakan kata Shobu Hajime sebagai tanda dimulainya pertandingan.
Wasit bisa menghentikan sementara pertandingan dengan mengatakan Yame dan meyruh kedua peserta untuk kembali ke posisi awal. Seoran wasit bisa menghentikan sementara pertandingan jika peserta ada yang keluar dari arena, melanggar aturan, dan ketika wasit merasa peserta harus membetulkan perlengkapannya. Untuk kembali memulai pertandingan, wasit akan mengatakan Tsuzukete Hajime dan pertandingan dimulai kembali.
Ketika salah satu peserta telah unggul 8 angka dari lawannya, secara otomatis ia akan dinyatakan sebagai pemenang oleh wasit, kedua peserta akan kembali ke posisi awal lalu wasit akan mengangkat tangan pemenang sambil berseru ao/aka no kachi. Pertandingan akan langsung selesai meskipun waktu masih tersisa. Ketika waktu pertandingan telah selesai, peserta yang poinnya lebih tinggi akan dinyatakan sebagai pemenang, sedangkan bila kedua peserta memiliki poin yang sama maka hasilnya akan diputuskan oleh panel wasit melalui voting atau Hantei.
Proses Pertandingan Kata
Saat pertandingan Kata, peserta akan barbaris menghadap panel juri terlebih dahulu kemudian memberikan penghormatan. Setelah itu, peserta yang menggunakan sabuk biru akan mundur dari arena pertandingan untuk menunggu giliran dan peserta bersabuk merah akan melangkah ke arena pertandingan. Kemudian panel juri akan menyerukan Kata yang harus diperagakan peserta. Sebelum dan sesudah menampilkan gerakan, peserta wajib memberi penghormatan, jika peserta tidak melakukannya, ia secara otomatis akan didiskualifikasi dari pertandingan. Secara garis besar, terdapat 75 gerakan Kata yang harus diingat oleh tiap peserta.
Setelah peserta bersabuk merah selesai melakukan gerakannya, ia akan meninggalkan arena untuk menuggu peserta bersabuk biru selesai melakukan gerakannya. Jumlah kata yang diperagakan dalam satu pertandingan biasanya tergantung jumlah peserta yang ada. Jika pesertanya 4 orang, maka kata yang digunakan sebanyak 2. Setiap kelipatan peserta, kata yang diperagakan bertambah 1.
Setelah peserta selesai menampilkan gerakannya, mereka akan kembali ke parimeter pertandingan untuk menunggu keputusan wasit. Pimpinan Juri kemudian akan menyampaikan keputusan atau Hantei. Tidak ada hasil seri dari keputusan wasit, pemenang adalah yang mendapat voting paling banyak dari juri.
Pelanggaran dan Hukuman
Seperti cabang olahraga lainnya, beberapa peserta karate tentu pernah melakukan pelanggaran. Dalam karate sendiri, pelanggaran dibagi dua jenisnya yaitu pelanggaran C1 dan C2.
Seorang peserta akan dinyatakan melakukan pelanggaran kategori C1 jika:
1. Melakukan serangan kuat dan keras terhadap lawan.
2. Menyerang daerah lengan atau kaki serta bagian pangkal paha lawan.
3. Melakukan teknik lemparan yang dapat mencederai lawan
Peserta dianggap melakukan pelanggaran kategori C2 jika:
1. Bersikap berlebihan terhadap cedera yang dialami
2. Keluar dari arena tanpa adanya kontak dengan lawan.
3. Secara sengaja tidak bertanding sehingga lawan tidak mendapat angka
4. Peserta menujukan sikap pasif dalam bertarung.
5. Mengeluarkan kata-kata kasar dan tindakan-tindakan melanggar etika lainnya.
6. Melakukan serangan yang tidak bisa dikendalikan.
Bila melakukan pelanggaran, peserta tentunya mendapat hukuman dari wasit pertandingan. Dalam karate terdapat tahapan sebelum menerima hukuman dari wasit, yaitu:
-Chukoku: Diberikan ketika peserta pertama kali melakukan pelanggaran.
-Keikoku: Diberikan setelah dua kali melakukan pelanggaran, atau langsung diberikan ketika melakukan pelanggaran serius namun dirasa belum pantas diganjar Hanshoku-Chui.
-Hanshoku-Chui: Ini adalah peringatan keras untuk peserta sebelum diberi sanksi diskualifikasi dari pertandingan.
-Hansoku: Ini adalah hukuman diskualifikasi dari pertandingan yang menyebabkan peserta akan mendapat nilai 0, sedangkan lawannya akan mendapat nilai 8.
-Shikaku: Ini merupakan hukuman dimana peserta akan didikualifikasi dari turnamen dan dalam pertandingan beregu, tim yang anggotanya mendapat Shikaku, poinnya akan menjadi nol dan lawannya mendapat tambahan 8 angka.
Organisasi
Organisasi Internasional yang menjadi badan resmi dari olahraga karate adalah WKF (World Karate Federation). WKF dibentuk pada 10 Oktober 1970 dan saat ini memiliki kantor pusat di kota Madrid, Spanyol. Saat ini organisasi WKF memiliki anggota sebanyak 130 lebih negara yang tersebar di seluruh dunia.
Di Indonesia sendiri terdapat FORKI (Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia) yang didirikan pada 10 Maret 1964. Forki sendiri didirkan oleh 4 orang yang mula-mula memperkenalkan karate di Indonesia yaitu Baud AD Adikusumo, Karianto Djojonegoro, Mochtar Ruskan dan Ottoman Noh.
PERATURAN FUTSAL
Futsal merupakan olahraga yang mirip dengan olahraga sepakbola. Perbedaan yang palign terlihat adalah lapangan pertandingannya yang lebih kecil dan jumlah pemain yang lebih sedikit dari olahraga sepakbola.
Olahraga ini sendiri pertama kali populer di kota Motevideo, Uruguay setelah diperkenalkan oleh seorang bernama Juan Carlos Ceriani. Ceriani terinspirasi menemukan olahraga futsal dari pengalaman di negaranya yang banyak orang kesulitan untuk melakukan olahraga sepakbola karena keterbatasan wilayah.
Lapangan
Arena pertandingan futsal berbentuk persegi panjang dengan ukuran 25-42 meter dan lebar 15-25 meter. Untuk pertandingan internasional ukuran yang digunakan adalah 38-42 meter x 18-22 meter. Garis panjang pada lapangan futsal diesbut dengan garis samping atau touched line, sedangkan garis lebarnya disebut dengan garis gawang atau goal line. Masing-masing garis memiliki lebar 8 cm dan memiliki warna yang berbeda dengan permukaan lapangan.
Di tengah lapangan terdapat garis yang membagi lapangan sebagai penanda wilayah tim yang akan bertanding. Di tengah-tengah garis lapangan tersebut terdapat titik tengah yang dikelilingi lingaran beradius 3 meter.
Pada masing-masing wilayah tim terdapat area penalti yang berbentuk dua bentuk seperempat lingkaran dengan radius 6 meter ditarik dari masing-masing tiang gawang. Kedua garis tersebut kemudian digabungkan dengan garis lurus yang sejajar dengan gawang. Jarak garis lurus tersebut dengan garis gawang adalah 6 meter.
Di masing-masing wilayah juga terdapat dua titik penalti yang berjarak 6 meter dan 10 meter. Titik tersebut harus sejajar dengan titik tengah antara tiang gawang.
Pada setiap bagian pojok lapangan terdapat wilayah berbentuk seperempat lingkaran dengan radius 25 cm. Wilayah tersebut meruapakan tempat melaukan tendangan sudut.
Gawang
Gawang harus diletakan sejajar dan berada di tengah-tengah garis gawang masing-masing tim. Jarak antar tiang gawang adalah 3 meter dan jarak mistar gawang ke tanah adalah 2 meter. Jaring yang digunakan untuk gawang terbuat dari bahan nilon dan pada bagian belakangnya ditambatkan atau diberi beban sehingga tidak bebas bergerak.
Bola
Bola yang digunakan pada futsal harus berbentuk bulat dan terbuat dari kulit atau material lain yang bisa diterima. Bola tersebut memiliki keliling tidak lebih dari 64 cm dan tidak kurang dari 62 cm. Sebelum dipakai bertanding, bola harus memiliki berat kurang dari 440 gram dan lebih dari 400 gram. Ketika bola dijatuhkan dari ketinggan 2 meter, bola tidak boleh memantul lebih dari 65 cm dan tidak boleh kurang dari 50 cm.
Pada pertandingan level internasional, bola yang digunakan harus memiliki tanda FIFA APPROVED, FIFA INSPECTED, dan INTERNATIONAL MATCHBALL STANDARD.
Pemain
Bila pada olahraga sepakbola jumalh pemain masing-masing tim 11 orang, dalam futsal jumlah pemainnya adalah 5 orang termasuk penjaga gawang. Maksimal pemain cadangan yang bisa dibawa setiap tim adalah 7 orang.
Pergantian Pemain
Pergantian pemain dalam futsal tidak dibatasi dan pemain yang sudah diganti masih berkesempatan untuk kembali bertanding selama kondisinya masih memungkinkan. Pergantian pemain baru bisa dilakukan ketika bola keluar lapangan, atau laga berhenti diakibatkan terjadinya pelanggaran maupun saat salah satu tim berhasil mencetak gol.
Pemain yang akan diganti harus melakukan pergantian di wilayah lapangannya sendiri dan pemain yang menggantikan harus menunggu pemain benar-benar keluar dari wilayah pertandingan sebelum dapat masuk menjadi pengganti.
Perlengkapan Pemain
Dalam pertandingan, para pemain dilarang mengenakan aksesori yang bisa membahayakan diri sendiri dan pemain lainnya. Perlengkapan yang harus dikenakan diantaranya adalah jersey atau baju dan celana pendek yang memiliki warna dasar sama, kaus kaki panjang, pelindung kaki, dan juga sepatu yang terbuat dari bahan kanvas atau kulit yang bagian alasnya terbuat dari karet.
Perlu diperhatikan, warna kostum satu tim harus membuat mereka berbeda dari tim lain dan juga wasit pertandingan. Dalam satu tim, hanya penjaga gawang yang diwajibkan memakai kostum yang memiliki warna berbeda dari anggota tim lainnya.
Pada bagian punggung baju setiap pemain wajib ditulis nomor pemain yang memiliki warna kontras dengan warna jersey.
Waktu Pertandingan
Seperti permainan sepakbola, dalam futsal juga terdapat dua babak yang masing-masing babak berdurasi 20 menit. Namun, durasi tersebut bisa berubah-ubah tergantung persetujuan antara kedua tim yang akan bertanding dengan wasit. Setelah keputusan dibuat, hal tersebut tidak bisa diubah kembali hingga pertandingan berakhir.
Pada setiap babak, kedua tim memiliki hak untuk meminta time out selama satu menit. Selama time out, pemain diperbolehkan untuk berada di lapangan atau di luar lapangan. Time out sendiri tidka bisa diminta ketika dilakukan babak tambahan.
Setelah babak pertama selesai, pemain memiliki waktu untuk beristirahat sejenak sebelum kembali memulai laga di babak kedua. Interval waktu yang diberikan antara babak pertama dan kedua tidak boleh lebih dari 15 menit.
Babak tambahan dalam futsal juga terdiri dari dua babak. Masing-masing memiliki durasi 5 menit.
Memulai Pertandingan
Sebelum pertandingan dimulai, kedua tim terlebih dahulu memilih bola atau lapangan. Biasanya cara menentukannnya dengan undian koin. Tim yang memilih bola akan menjadi tim yang pertama kali melakukan kick-off, sedangkan tim yang memilih lapangan, bebas memilih sisi lapangan yang pertama kali menjadi wilayahnya.
Ketika babak pertama selesai, kedua tim akan berpindah sisi lapangan dan tim yang melakukan kick off adalah tim yang sebelumnya memilih lapangan.
Kick-off
Kick-off adalah sesuatu yang dilakukan dalam futsal untuk melakukan laga. Kick-off dilakukakan saat awal pertandingan, ketika tercipta gol, awal babak kedua, dan awal setiap babak tambahan. Ketika melakukan kick-off, pemain tidak bisa langsung mencetak gol.
Sebelum melakukan kick-off, para pemain kedua tim harus berada di wilayahnya masing-masing terlebih dahulu. Pemain lawan tim yang melakukan kick off, tidak diperbolehkan berada dalam jarak kurang dari 3 meter dari bola.
Pada saat kick-off, bola harus diletakan di titik tengah lapangan dan bola harus ditendang ke arah wilayah lawan. Penendang pertama tidak boleh menyentuh bola, sebelum bola tersebut mengenai rekan satu tim atau pemain lawan.
Bola di Luar Permainan
Bola akan dinyatakan berada di luar pertandingan saat melewati garis samping (touch line) dan garis gawang (goal line). Bola tetap dinyatakan keluar meskipun saat melewati garis tersebut tidak berada di tanah. Selain melewati garis, bola juga dinyatakan keluar pertandingan bila menyentuh langit-langit lapangan permainan.
Bila bola melewati touch line, maka akan dilakukan tendangan ke dalam. Konsep tendangan ke dalam mirip dengan lemparan ke dalam pada olahraga sepakbola. Perbedaanya bila pada sepakbola, lemparan ke dalam menggunakan tangan, sedangkan pada futsal menggunakan kaki.
Pemain yang melakukan tendangan ke dalam adalah lawan dari pemain yang terakhir menyentuh bola sebelum melwati touch line. Saat melakukan tendangan ke dalam, bola harus ditaruh di atas garis touch line dan pemain lawan tidak boleh berada dekat pemain yang melakukan lemparan ke dalam. Bila dalam hitungan 4 detik, pemain tidak melakukan tendangan ke dalam, wasit akan mengubah lemparan ke dalam tersebut mejadi tendangan bebas untuk lawan.
Bila bola melewati goal line, bisa terjadi dua hal yaitu tendangan gawang (goal kick) atau tendangan sudut (corner kick). Tendangan gawang terjadi jika sebelum melewati garis gawang, bola disentuh pemain yang tengah melakukan serangan. Tendangan gawang bisa dilakukan dari mana saja selama berada di wilayah kotak penalti. Bila dalam 4 detik penjaga gawang tidak melakukan tendangan gawang, maka lawan akan mendapat tendangan bebas di tidak langsung di garis penalti.
Untuk tendangan sudut, terjadi bila sebelum bola melewati garis gawang, pemain yang sedang bertahan menyentuh bola. Tempat melakukan tendangan sudut tergantung dari sudut terdekat saat bola keluar lapangan. Sama halnya dengan tendangan ke dalam dan tendangan gawang, bila dalam 4 detik , pemain tidak melakukan tendangan, maka tendangan sudut tersebut akan diubah menjadi tendangan bebeas bagi lawan.
Mencetak Skor
Gol dianggap sah jika seluruh bagian bola telah melewati garis gawang diantara dua tiang gawang dan dibawah mistar gawang. Sebuah gol dianggap tidak sah jika bola yang masuk ke gawang adalah hasil lemparan kiper langsung.
Tim yang memiliki skor terbanyak saat babak kedua telah selesai merupakan tim yang menjadi pemenang pertandingan. Bila kedua tim sama-sama mencetak skor yang sama, maka pertandingan akan dinyatakan seri.
Pelanggaran
Secara garis besar, jenis pelanggaran dalam futsal dibagi tiga. Pembagian tersebut didasarkan pada kompensasi akibat dari tindakan yang dilakukan.
-Pelanggaran yang berbuah tendangan bebas langsung
Menendang pemain lawan, menjengkal lawan, Melompat ke arah lawan, mendorong lawan, dan menjengkal lawan. Selain hal tersebut, beberapa pelanggaran yang juga bisa membuahkan tendangan bebas tidak langsung adalah menahan lawan, meludah pada lawan, dan memegang bola secara sengaja.
-Pelanggaran yang berbuah tendanga bebas tidak langsung
Penjaga gawang menahan bola lebih di wilayahnya lebih dari 4 detik, menyentuh bola dengan tangan ketika mendapat operan dari rekannya, mencegah penjaga gawang melepaskan bola dari tangannya, dan bermain dengan pola yang membahayakan lawan.
-Pelangggaran yang berbuah tendangan penalti
Melakukan pelanggaran di kotak penalti wilayahnya sendiri. Selain itu jika salah satu tim tercatat telah melakukan pelanggaran sebanyak 10 kali, lawannya akan mendapat hadiah penalti.
Sanksi
Pada olahraga futsal juga terdapat sanksi seperti sepakbola, berupa kartu kuning dan merah untuk pemain yang melakukan pelanggaran.
Seorang pemain akan diganjar kartu kuning jika:
- Belaku tidak sportif
- Sengaja mempelambat waktu untuk memulai pertandingan
- Terus menerus melakukan pelanggaran
- Meninggalkan lapangan tanpa persetujuan dari wasit
- Melanggar prosedur pergantian pemain.
Seorang pemain akan mendapat kartu merah bila:
- Mendapatkan kartu kuning kedua dalam satu pertandingan
- Mengeluarkan kata-kata kasar kepada pemain lawan atau wasit
- Menggagalkan lawan mencetak gol dengan cara sengaja menahan bola dengan tangan
- Meludah ke arah pemain lawan
- Melakukan tindakan kasar yang membahayakan pemain lawan.
Bila seorang pemain mendapatkan kartu merah, ia akan dipaksa meninggalkan lapangan pertandingan dan tidak bisa dimainkan kembali. Selama dua menit, tim yang salah satu pemainnya mendapat kartu merah harus tetap bertanding dengan 4 orang pemain. Setelah dua menit selesai, pemain cadangan baru bisa masuk menggantikan posisi yang kosong.
Tendangan Bebas
Tendangan bebas dibagi menjadi dua jenis yakni langsung dan tidak langsung. Setiap tendangan bebas dilakukan di tempat terjadinya pelanggaran. Ketika pemain melakukan tendangan bebas, setiap pemain lawan setidaknya harus berjarak 9,15 meter dari bola, kecuali ketika tendangan bebas dilakukan di wilayah kotak penalti, pemain lawan setidaknya berjarak 5 meter dari bola hingga permainan berlanjut.
Sebelum melakukan tendangan bebas langsung, wasit akan memberikan sinyal dengan menganggakt tangan diatas kepala. Wasit akan terus melakukan hal tersebut hingga pemain menendang bola tersebut.
Pemain yang melakukan tendangan bebas langsung tidak diperbolehkan menyentuh kembali bola sebelum bola tersebut menyentuh rekan satu tim atau pemain lawan. Pemain diperbolehkan melakukan gerakan tipuan saat hendak mengambil tendangan bebas langsung. Bila bola pada tendangan bebas langsung masuk ke dalam gawang, maka hal tersebut dinyatakan sebagai gol.
Pada tendangan bebas tidak langsung, jika bola masuk ke gawang, maka hal itu tidak disahkan sebagai gol dan lawan akan mendapatkan tendangan gawang.
Penalti
Saat melakukan penalti, bola harus tepat berada di atas titik penalti dan pemain yang menendang harus jelas dan menghadap penjaga gawang lawan. Pemain lainnya harus berada di luar wilayah penalti dan berjarak 5 meter di belakang bola. Bola harus diarahkan langsung ke arah gawang lawan dan tidak diperbolehkan melakukan operan ke arah rekan satu tim.
PERATURAN JUDO
Judo berasal dari negara Jepang, jenis olahraga ini termasuk bagian dari seni bela diri. Kabarnya, olahraga ini pada jaman dulu lebih dikenal dengan sebutan jujutsu.
Bela diri ini juga hanya menggunakan tangan kosong tanpa menggunakan alat apapun. Judo sendiri tercipta pada tahun 1882 silam yang diperkenalkan oleh orang Jepang sendiri, yakni Kano Jigoro.
Seiring dengan berkembangnya waktu, Jujutsu dan Judo akhirnya dibedakan dari cara pergerakkannya. Jika Jujutsu diarahkan melempar, menggunakan pukulan serta tendangan dan diperbolehkan menggunakan senjata pendek. Maka , Judo difokuskan untuk menghindari serangan dan lebih ke arah teknik membanting.
Bagi seorang yang menjalani atau menggeluti olahraga ini, maka dirinya dapat disebut sebagai Judoka atau Pejudo.
Arena Pertandingan
Pertandingan judo biasa digunakan diatas karpet atau matras yang sering disebut dengan Tatami. Berbentuk segi empat (seperti belah ketupat) dengan ukuran minimal 14 X 14 meter dan maksimal 16 X 16 meter. Wilayah tatami yang nantinya menjadi wilayah bertarung dua orang pejudo sendiri memiliki ukuran minimal 9 X 9 meter dan 10 X 10 meter.
Seragam Judo
Setiap seragam tentu harus disesuaikan dengan ukuran tubuh dari si pemakainya. Namun, dalam seragam Judo dibuat sedikit longgar agar dapat memudahkan si pejudo untuk bergerak. Seragam Judo biasa disebut juga dengan Judogi.
Judogi yang digunakan wajib dilengkapi ikat pinggang yang terbuat dari bahan kain yang disebut dengan obi. Warna dari obui yang digunakan juga harus sesuai dengan tingkatan yang dimiliki pejudo.
Pada sebuah pertandingan, dua pejudo harus menggunakan judogi dengan warna yang berbeda satu sama lain. Dua warna yang digunakan adalah putih dan biru.
Jenjang Tingkat di Judo
Sama seperti belajar di sekolah, dimana selalu ada kelas 1, naik ke kelas 2, lalu naik lagi ke kelas 3, dan seterusnya. Pada judo pun demikian, mereka juga miliki tingkatan kelas yang dibagi berdasarkan kemampuan yang telah dikuasai oleh seseorang.
Berikut ini adalah tahapan-tahapan dari kelas Judo:
- Shoshinsha: Sebutan untuk seorang pemula atau yang baru belajar pertama kali.
- Kyu 5: Sebutan untuk seorang yang sudah cukup menguasai teknik dasar.
- Kyu 4: Naik tingkatan yang dianggap sudah menguasai teknik dasar dan mempelajari teknik baru.
- Kyu 3 - Kyu 1: jenjang seorang pejudo yang terus meningkat hingga level Kyu 1.
- Nantinya, Kyu 1 ini akan kembali diproses untuk menjadi tingkat Dan.
Nantinya pejudo Dan 1 akan terus meningkatkan levelnya hingga Dan ke-10 level yang dianggap paling tinggi dalam olahraga judo.
Untuk dapat mengetahui tingkatan seseorang dalam olahraga judo, digunakan sebuah ikat pinggang yang disebut obi. Warna dari obi uang dikenakan tersebut nantinya akan menjadi penanda bagi kita untuk megnetahui tingkatan seorang pejudo.
- Kyu 5 dan 4: Putih
- Kyu 3, 2, dan 1: Cokelat
- Dan 1-5: Hitam
- Dan 6-9: Kotak-kotak Merah-Putih atau bisa juga hitam
- Dan 10: Merah-Putih atau merah
Judoka perempuan yang telah masuk dalam tahap Dan, menggunakan garis putih memanjang pada bagian tengah ikat pinggang hitam mereka.
Peraturan Pertandingan
Pertandingan judo biasanya dibagi menjadi dua jenis yaitu individu atau beregu. Selain dibagi menjadi dua jenis, pertandingan judo juga dikelompokan berdasarkan usia dari dua pejudo yang akan bertarung.
Untuk anak-anak, durasi pertandingan adalah 3 menit, sedangkan untuk pejudo berusia remaja dan dewasa, sebuah pertandingan memiliki durasi selama 5 menit.
Awal dan Jalannya Pertandingan
Pada awal pertandingan, para pejudo yang akan bertanding sama-sama berdiri berhadapan di belakang garis yang ditentukan oleh wasit. Sebelum mereka bertanding, para pejudo diwajibkan saling membungkuk untuk memberi hormat.
Mereka dapat bertanding diawali dengan kaki kiri maju lebih dulu lebih awal dan mengambil posisi siap, jika wasit sudah mengatakan hajime, maka para pejudo sudah dapat bertanding.
Seorang pejudo bisa dinyatkan sebagai seorang pemenang, bila sebelum waktu habis, ia berhasil mendapatkan satu agka. Satu angka tersebut bisa dilakukan dengan melakukan bantingan maupun kuncian.
Bila hingga waktu yang ditentukan kedua pejudo tidak berhasil mendapat angka, maka keputusan pemenang menggunakan proses pemungutan suara antara dua hakim sudut dengan juri.
Ketika salah satu pejudo berhasil mendapatkan satu ippon, kedua pejudo saling menghadap satu sama lain, kemudian saling memberi hormat sebelum meninggalkan arena pertandingan.
Sistem Angka
Untuk menentukan pemenang, bukan berdasarkan dari lawan yang paling lama berdiri diatas matras. Satu angka dalam olahraga judo lebih dikenal dengan nama ippon.
-Ippon
Ippon merupakan nilai terget yang diincar oleh setiap pejudo untuk dapat dinyatakan sebagai pemenang. Untuk dapat mendapatkan ippon, seorang pejudo harus melakukan:
-Bantingan (nage waza): Para pejudo bisa mendapatkan nilai satu, jika dapat membanting dan menjatuhkan punggun lawannya lebih dulu.
-Kuncian (katame waza): Serupa dengan teknik dalam gulat, para pejudo juga dapat mengunci lawannya untuk mendapat nilai satu, jika lawannya menepuk lantai dengan tangan atau kakinya lebih dari satu kali atau kunciannya tersebut bertahan lebih dari 30 detik.
-Waza-ari
Sama dengan cara penilaian untuk mendapatkan satu angka, namun para pejudo mendapat nilai setengah angka, jika bantingannya dianggap tidak sempurna atau kunciannya tidak mencapai 25 detik. Bila seorang pejudo berhasil mendapat dua kali waza-ari, hal itu akan dianggap mendapatkan 1 ippon dan ia langsung dinobatkan sebagai pemenang pertandingan.
Pelanggaran
Pada judo, seorang pejudo terkadang melakukan kesalahan-kesalahan yang melanggar pertaturan. Hal itu membuatnya dikatakan melakukan pelanggara. Di judo sendiri, pelanggaran yang dilakukan oleh seorang pejudo dikategorikan ke dalam 4 jenis, yaitu:
1. Shido
Shido merupakan pelanggaran yang dinilai tidak berbahaya dan hanya akan mendapatkan peringatan. Berikut beberapa tindakan yang dianggap shido:
- Tidak menyerang setelah lebih dari 30 detik
- Menjambak lawan
- Menggigit seragam lawan
- melepas sabuk lawan atau sabuk sendiri tanpa seizin juri
2. Chui
Pelanggaran yang masuk dalam chui bisa dibilang sedikit lebih berat dari shido. Berikut beberapa tindakan yang dianggap sebagai chui:
- Berusaha mematahkan jari lawan agar lepas dari genggaman
- Memasukan kaki ke bagian seragam lawan ketika lawan melakukan kuncian
- Menendang tangan lawan untuk melepaskan genggaman
3. Keikoku
Pelanggaran jenis ini dapat dikatakan sebagai pelanggaran berat. Bila seorang pejudo melakukan pelanggaran jenis ini, nilai yang ia dapat akan dikurangi setengah. Berikut pelanggaran yang dikategorikan sebagai keikoku:
- Menarik lawan yang tengah tergeletak di lantai kemudian membantingnya kembali
- Mengunci lawan selain di bagian sikut
- Melakukan tindakan yang membahayakan diri sendiri dan pejudo lawan.
4. Hansoku make
Bila melakukan pelanggaran jenis ini, seorang pejudo akan didiskualifikasi oleh wasit dari pertandignan dan secara otomatis membuat lawannya dinobatkan sebagai pemenang. Berikut beberapa tindfakan yang masuk ke dalam jenis hansoku make:
- Membuat lawan mendapatkan cedera yang sangat serius
- Mendapat peringatan shido sebanyak 4 kali.
Teknik-teknik Judo
Secara garis besar, teknik yang digunakan dalam judo dibedakan menjadi tiga jenis. Ketiga teknik ini merupakan gerakan-gerakan yang digunakan untuk dapat menumbangkan lawan dengan cepat. Ketiga teknik tersebut adalah nage waze, katame waza, dan atemi waza.
1. Nage Waze
Teknik ini merupakan teknik untuk membanting lawan. Teknik ini sendiri memiliki beberapa variasi tergantung posisi yaitu teknik berdiri (tachi waza) dan teknik menjatuhkan diri (sutemi waza).
2. Katame Waze
Teknik merupakan teknik untuk mengunci gerakan lawan. Teknik kuncian ini bisa dilakukan ketika lawan dalam posisi beridir, maupun ketika lawan sedang berbaring. Secara umum, mengunci lawan juga dibagi menjadi tiga, yakni osae waza (teknik menahan), shime waza (teknik jepit), dan kansetsu waza (teknik sambungan).
3. Atemi Waze
Teknik ini merupakan tekik untuk menyerang. Biasanya atemi waze dilakukan oleh para pejudo tingkat tinggi dengan menggunakan senjata tajam seperti pisau dan pedang. Namun, dalam pertandingan resmi, teknik ini dilrang untuk dipraktekan.
Organisasi
Judo memiliki badan organisasi internsional yang bertugas untuk menaungi badan-badan judo yang berada di setiap negara. Organisasi tersebut bernama International Judo Federation (IJF) yang didirkan pada Juli 1951. IJF juga bertugas untuk menyelenggarakan acara tahunan World Championship dan Whorld Judo Tour. Saat ini IJF memiliki kantor pusat di kota Lausanne, Switzerland.
Di Indonesia sendiri juga terdapat badan yang menaungi para atlet judo bernama Persatuan Judo Seluruh Indonesia (PJSI). Organisasi ini berdiri bersamaan dengan perayaan Natal umat Kristiani yaitu pada 25 Desember 1955. Namun, orgnanisasi ini sempat pecah dan terbagi dua menjadi PJSI dan Persatuan Judo Indonesia Djakarta. Namun, pada tahun 1960 konflik tersebut berhasil diredam dan keduanya menjadi satu kembali.
PERATURAN PENCAK SILAT
Silat merupakan salah satu aliran bela diri di dunia yang asli berasal dari Indonesia. Diyakini oleh beberapa ahli, silat mulai berkembang di Indonesia sejak abad ke-7 masehi. Saat itu, silat digunakan untuk melindungi dan mempertahankan diri dari keadaan alam dengan cara meniru gerakan-gerakan hewan seperti monyet dan harimau.
Sejak 1948, isitlah silat dubah menjadi pencak silat. Hal tersebut dilakukan guna menyatukan berbagai aliran bela diri yang muncul di seluruh wilayah Indonesia. Seni bela diri ini ternyata tidak hanya dikenal di Indonesia, negara-negara lain seperti Malaysia, Singapura, dan Filipina ternyata juga mengenal bela diri ini.
Arena Pertandingan
Tempat berlangsungnya sebuah pertandingan pencak silat biasa disebut dengan gelanggang. Gelanggang sendiri bisa berbentuk panggung dan bisa juga langsung di lantai. Pada setiap gelanggang diletakan matras dengan ketebelan antara 3 hingga 5 cm. Perlu diketahui, matras yang digunakan harus rata dan tidak boleh dibuat dari bahan yang memantul dengan ukuran 10 x 10 meter.
Pada bagian tengah gelanggang tersebut terdapat lingkaran dengan diameter 8 meter melewati titik tengah gelanggangdan disebut dengan bidang tanding. Di dalam bidang tanding tersebut juga terdapat lingkaran lagi dengan diameter 3 meter sebagai batas pemisah dua peserta sebelum memulai pertandingan.
Kategori Pertandingan
Secara umum terdapat 4 kategori pertandingan yang ada pada pencak silat. Keempat kategori tersebut tentu memiliki peraturan dan sistem penilaian yang berbeda satu dengan laiinya. Berikut penjelasan menganai peraturan dalam setiap kategori pertandingan pencak silat:
Kategori Tanding
Pada kategori ini dua orang pesilat akan dipertemukan untuk saling bertarung menggunakan unsur-unsur serangan dan mengelak. Tujuan yang harus diraih dalam kategori tanding bagi para pesilat adalah untuk menjatuhkan lawannya.
Setiap pesilat diwajibkan menggunakan pakaian silat berwarna hitam dengan sabuk berwarna merah atau biru. Untuk peserta wanita muslim, diperbolehkan menggunakan jilbab berwarna hitam polos. Ketika bertanding, peserta tidak diperbolehkan untuk membawa aksesoris seperti jam tangan dan lain-lain ke gelanggang pertandingan.
Pesilat juga diwajibkan menggunakan pelindung badan, pelindung kemaluan, dan pelindung sendi. Bagi pesilat yang menggunakan kawat gigi, disarankan menggukan pelindung gigi, namun hal tersebut tidak diwajibkan.
Sistem pertandingan yang digunakan adalah sistem gugur, sehingga peserta yang sudah kalah tidak memiliki kesempatan lagi untuk dapat bertanding pada kompetisi yang sama. Sebuah pertandingan yang dilakukan terdiri dari tiga babak dengan durasi yang berbeda tergantung kelas dan usia peserta.
Durasi waktu yang ada pada pertandingan adalah 1,5 menit (untuk usia dini, remaja, dan master) dan 2 menit (untuk remaja dan dewasa). Diantara babak terdapat waktu untuk jeda bagi para peserta selama 1 menit.
Untuk memulai pertandingan, kedua peserta yang akan bertanding akan memasuki gelanggang pertandingan dari sudut yang berlawanan. Setelah memberi penghormatan kepada pendamping, wasit, dan ketua pertandingan, peserta diwajibkan terlebih dahulu memamerkan gerakan khas dari perguruannya.
Setelah kedua pesilat selesai memperlihatkan gerakan perguruannya, wasit akan memangil mereka berdua ke tengah bidang tanding. Peserta baru boleh melakukan serangan ketika wasit menyerukan aba-aba bersamaan dengan bunyi gong.
Bila satu ronde selesai, gong akan kembali dibunyikan dan kedua peserta harus kembali ke sudutnya masing-masing. Bila pertandingan sudah selesai, wasit akan memanggil kedua peserta ke tengah gelanggang,kemudian wasit akan menganggkat tangan dari peserta yang dinobatkan sebagai pemenang.
Wilayah Serangan dan Poin Penilaian
Pada pertandingan silat, tidak semua wilayah badan boleh menjadi sasaran serangan. Bagian tubuh yang boleh menjadi wilayah serangan pada pencak silat meliputi:
- Dada
- Rusuk kiri dan kanan
- Perut
- Punggung (kecuali bagian tulang belakang).
Bila serangan yang dilakukan berhasil mengenai sasaran, maka peserta akan memperoleh poin. Sebaliknya, bila seorang peserta menyerang bagian tubuh yang bukan wailayah serangan, ia tidak akan mendapat poin sekaligus dianggap melakukan pelanggaran.
Untuk sistem pemberian poin pada pertandingan pencak silat cukup unik karena berdasrkan teknik serangan yang dilakukan. Berikut penjelasannya:
- 1 poin: Berhasil melakukan serangan tanpa terhalang menggunakan tangan.
- 1 + 1 poin: Berhasil menggagalkan serangan lawan disusul serangan balik menggunakan tangan.
- 2 poin: Berhasil melakukan serangan tanpa terhalang menggunakan kaki.
- 2 + 1 poin: Berhasil menggagalkan serangan lawan disusul serangan balik menggunakan kaki.
- 3 poin: Serangan yang dilakukan berhasil membuat lawan terjatuh.
- 3 + 1 poin: Berhasil menangkap serangan lawan disusul serangan yang membuat lawan terjatuh.
Seorang peserta bisa dinobatkan sebagai pemenang melalui 6 kemungkinan. Berikut penjelasan mengenai 6 kemungkinan yang bias membuat seorang peserta menjadi pemenang pertandingan:
-Menang Angka
Kemenangan ini diraih bila sampai pertandingan selesai, salah seorang peserta memiliki perolehan angka yang lebih banyak dari pihak lainnya.
-Menang Teknik
Kemenangan ini diraih bila lawan merasa tidak bisa melanjutkan pertandingan atau berdasarkan keputusan dokter pertandingan.
-Menang Mutlak
Kemenangan ini diraih ketika lawan terjatuh dan setelah wasit menghitung sampai angka 10, lawan tersebut gagal untuk bangkit.
-Menang W.M.P
W.M.P merupakan singakatan dari Wasit Menghentikan Pertandingan. Hal ini terjadi bila wasit menilai pertandingan tidak seimbang.
-Menang Undur Diri
Kemenangan ini diraih ketika pihak lawan tidak muncul setelah namanya telah dipanggil oleh wasit sebanyak tiga kali.
-Menang Diskualifikasi
Kemenangan ini diraih ketika pihak lawan melakukan pelanggaran yang dinilai berat oleh wasit.
Pelanggaran dan Hukuman
Jenis pelanggaran pada pencak silat dibagi menjadi dua jenis yaitu pelanggaran ringan dan pelanggaran berat.
1. Pelanggaran Ringan
- Merangkul lawan untuk menghindari serangan.
- Selama bertanding selalu berteriak untuk mengganggu konsentrasi.
- Salah satu kaki menyentuh bagian luar gelanggang.
- Berkomunikasi dengan orang di luar pertandingan.
- Dengan sengaja membalikan badan agar lawan menyerang bagian tulang punggung.
- Melakukan taktik untuk mengulur waktu.
2. Pelanggaran Berat
- Menyerang bagian tubuh lawan yang bukan wilayah serangan.
-Menyerang lawan sebelum wasit menyerukan aba-aba mulai.
- Dengan sengaja melempar lawan agar keluar dari gelanggang pertandingan.
- Berusaha untuk membuat lawan mengalami cedera berat.
Ketika melakukan pelanggaran, seorang atlet jelas akan menerima hukuman yang tentunya merugikan dirinya sendiri. Dalam pertandingan pencak silat, hukuman yang diberikan memiliki beberapa tahapan, yaitu:
Teguran
Teguran diberikan ketika peserta tertangkap mata oleh wasit melakukan pelanggran ringan yang diulangi pada babak yang sama. Pemain yang mendapat teguran akan dikurangi nilainya, mulai dari -1 hingga -2.
1. Peringatan 1
Hal ini diberikan ketika pemain melakukan tindakan yang membuat lawan mengalami cedera. Selain itu, pemain juga bisa mendapat peringatan 1 bila kembali melakukan pelanggaran ringan setelah mendapat dua kali teguran. Ketika mendapat peringatan 1, pemain akan dikurangi nilainya sebanyak 5 poin.
2. Peringatan 2
Peringatan 2 diberikan oleh wasit ketika pemain kembali melakukan pelanggaran berat setelah sebelumnya mendapat peringatan 1. Akibat dari peringatan 2, seorang pemain akan dikurangi perolehan poinnya sebanyak 10 poin.
3. Peringatan 3
Peringatan ini merupakan jenis hukuman terberat pada pertandingan pencak silat. Hukuman ini diberikan ketika pemain kembali melakukan pelanggaran setelah sebelumnya mendapat peringatan 2. Pemain yang mendapat peringatan 3 akan langsung didiskualifikasi dari pertandingan dan lawannya secara otomatis dinobatkan sebagai pemenang.
2. Kategori Tunggal
Pada kategori ini, pesilat diadu bukan dari kemampuannya untuk dapat menumbangkan lawan. Di kategori ini, setiap pesilat menampilkan kemahiran mereka untuk melakukan gerakan-gerakan jurus dalam pencak silat.
Peserta pertandingan dibebaskan untuk menggunakan warna pakaian silat yang dikenakan. Namun, mereka diwajibkan memakai ikat kepala berwarna hitam polos. Dalam kategori ini, peserta diberi senjata berupa golok dan tongkat.
Ukuran dari golok atau tongkat yang digunakan memiliki perbedaan tergantung kelas peserta.
Usia dini dan pra remaja
Golok: terbuat dari logam atau kayu, tidak tajam dan runcing, panjang 20-30 cm dan lebar 2 -3,5 cm.
Tongkat: terbuat dari rotan, memiliki panjang 100- 150 cm dan memiliki diameter 1,5-2,5 cm.
Usia remaja, dewasa, dan Master
Golok: terbuat dari logam, tidak tajam dan runcing, panjang 30-40 cm dan lebar 2,5-4 cm.
Tongkat: terbuat dari rotan, memiliki pankang 150-180 cm dan memiliki diameter 2,5-3,5 cm.
Sistem pertandingan yang digunakan dalam kategori tunggal tergantung dari jumlah peserta yang mengikuti pertandingan. Bila jumlah peserta kurang dari 7 orang, maka bisa langsung ditentutkan pemenang pertandingan. Bila lebih dari 7, maka digunakan sistem pool yaitu untuk mencari tiga yang terbaik dari para peserta, kemudian ketiga peserta tersebut diadu kembali untuk menentukan pemenang.
Durasi yang diberikan kepada setiap peserta untuk menampilkan gerakan mereka adalah 3 menit. Selama durasi tersebut, pemain akan menapilka gerakan baku dengan tangan kosong, dilanjutkan menggunakan golok dan pedang. Peserta tidak boleh melewati durasi yang diberikan karena dianggap melakukan pelanggaran dan diberikan hukuman.
Sebelum memulai pertandingan, peserta terlebih dahulu melangkah ke titik tengah gelanggang sambil membawa senjata yang digunakan, kemudain menempatkannya ditempat yang disediakan. Setelah itu, peserta memberi hormat kepada pada ketua pertandingan dan juri.
Setelah gong dibunyikan, peserta baru diperbolehkan untuk memulai menampilkan gerakannya hingga gong kembali dibunyikan sebagai tanda waktu telah berakhir. Pada kategori ini, peserta diperbolekan untuk berteriak selama melakukan gerakan. Sebelum meninggalkan gelanggang, peserta wajib untuk kembali memberi hormat kepada ketua pertandingan dan juri.
Sitem penilaian yang diberikan oleh juri kepada peserta berdasarkan nilai kebenaran memperagakan urutan dari gerakan jurus serta kemantapan saat melakukan gerakan. Peserta yang menjadi pemenang adalah peserta yang mendapat nilai tertinggi menurut penilaian juri.
Poin yang diperoleh dari penilaian juri bisa saja dikurangi bila selema menampilkan gerakan, peserta melakukan tindakan-tindakan yang dianggap melanggar peraturan. Berikut beberapa tindakan yang bisa membuat nilai peserta dikurangi:
1. Melakukan kesalahan rincian gerak (poin -1)
2. Melebihi batas waktu penampila (poin -10)
3. Saat melakukan gerekan, peserta keluar dari gelanggang (poin -5)
4. Menjatuhkan senjata saat melakukan gerakan (poin -5)
5. Pakaian yang digunakan tidak sesuai ketetapan (poin -5)
6. Senjata yang digunakan patah (peserta didiskualifikasi dari pertandingan)
3. Kategori Ganda
Kategori ini hampir sama dengan kategori tunggal. Perbedaanya terdapat di peserta yang mengikuti. Bila pada pertandingan tunggal masing-masing peserta tampil secara individu, pada kategori ini mereka tampil berpasangan. Dua orang peserta saling menampilkan gerakan saling menyerang dan menghindar yang terencana dan teratur. Perbedaan lainnya dari kategori ini adalah pilihan senjata yang lebih beragam dari kategori tunggal.
Pakaian yang digunakan peserta dalam kategori ini sama dengan yang digunakan pada kategori tunggal. Peserta satu tim dibebaskan untuk menggunakan warna pakaian yang sama atau berbeda saat pertandingan.
Senjata yang digunakan pada kategori ini tterdiridari dua jenis, yakni senjata wajib dan senjata pilihan. Senjata wajib yang harus digunakan adalah golok/parang dan toya/tongkat yang ketentuan ukurannya sama dengan kategori tunggal. Untuk senjata wajib, kedua peserta satu tim tidak boleh memlih menggunakan senjata yang sama.
Senjata pilihan merupakan senjata yang harus dipilih oleh peserta untuk digunakan. Kedua peserta diperbolehkan untuk memilih senjata yang sama untuk digunakan pada pertandingan. Berikut senjata-senjata yang bisa dipilih oleh peserta serta ketentuanya:
1. Pisau
Usia dini dan pra remaja: terbuat dari logam/kayu, tidak tajam dan runcing, ukurannya antara 10-15 cm.
Remaja dan dewasa: terbuat dari logam/kayu, tidak tajam dan runcing, ukurannya antara 15-20 cm.
2. Keris, Clurit, dan Trisula.
Usia dini dan pra remaja: terbuat dari logam/kayu, tidak tajam dan runcing, ukurannya antara 20-30 cm.
Remaja dan dewasa: terbuat dari logam/kayu, tidak tajam dan runcing, ukurannya antara 30-40 cm.
Sistem pertandingan yang digunakan pada kategori ganda sama dengan sistem pertandingan ganda, yakni tergantung dari jumlah peserta yang mengikuti pertandingan. Bila lebih dari tujuh, maka diberlakukan sistem pool.
Durasi waktu bagi setiap peserta untuk menampilkan gerakan mereka adalah 3 menit. Selama durasi waktu tersebut, peserta harus memperlihatkan gerakan pertarungan menggungakan tangan kosong, senjata wajib, dan senjata pilihan.
Sebelum memulai menampilkan gerakan, peserta akan memasuki lapangan gelanggang pertandingan disusul dengan gerakan memberi hormat kepada ketua pertandingan dan juri. Setelah gong dibunyikan, kedua peserta baru diperbolehkan untuk memulai pertandingan.
Setelah waktu habis dan peserta sudah selesai menampilkan gerakannya, pesilat diwajibkan untuk kembali memberi hormat pada pada juri dan ketua pertandingan. Setelah itu mereka diperbolehkan unuk meninggalkan gelanggang pertandingan untuk memberikan kesempatan peserta lainnya untuk tampil.
Penilaian yang didapatkan oleh peserta didasarkan pada nilai teknik serangan, nilai kemantapan gerak, serta nilai penghayatan peserta ketika melakukan gerakan. Peserta yang memperoleh penilaian tertinggi dari wasit akan dinobatkan sebagai pemenang pertandingan.
Sama dengan kategori tunggal, peserta bisa mendapat pengurangan nilai jika terbukti melakukan tindakan-tindakan yang dianggap melakukan pelanggaran. Berikut tindakan-tindakan yang dianggap pelanggaran dalam kategori ganda, serta pengurangan poin yang diakibatkannya:
- Ketika durasi sudah habis, peserta masih melakukan penampilan (-10 poin)
- Peserta keluar dari gelanggang saat melakukan gerakan (-5 poin)
- Ketahuan memakai aksesori ketika bertanding (-5 poin).
- Kategori Regu
Pada kategori ini menampilkan gerakan-gerakan pencak silat yang ditampilkan oleh satu tim terdiri dari tiga orang. Gerakan ygn ditampilkan oleh mereka adalah gerakan menggunakan tangan kosong dan harus kompak satu sama lain.
Pada kategori ini, peserta yang tampil harus mengenakan pakaian pencak silat berwarna hitam dengan menggunakan sabuk berwarna putih. Pada kategori ini, peserta juga dilarang untuk menggunaka aksesoris.
Durasi waktu yang diberikan kepada peserta untuk menampilkan gerakan adalah 3 menit. Selama durasi tersebut, peserta di setiap regu wajib menampilkan gerakan jurus wajib dari regunya.
Penilaian yang diberikan kepada peserta pada kategori ini didasarkan pada kebenaran dalam melakukan gerekan serta kekompakan melakukan gerakan dengan sesama anggota tim. Tim yang mendapat penilaian paling tinggi dari juri akan dinobatkan sebagai pertandingan.
Secara sistem dan urutan pertandingan, kategori regu sama dengan kategori tunggal dan ganda. Sistem pengurangan nilai akibat melakukan pelanggaran juga sama dengan kedua kategori lainnya tersebut.
Aliran Silat
Aliran dari seni bela diri pencak silat memiliki berbagai keberagaman yang tentu berbeda satu dengan lainnya. Setiap daerah tentunya memiliki corak pencak silat yang berbeda, hal tersebut tidak lepas dari keberagaman adat dan tradisi setiap daerah. Berikut beberapa aliran silat yang cukup dikenal di Indonesia:
Silek Harimau Minangkabau
Aliran silat ini berasal dari wilayah Sumatra Barat. Seperti namanya, gerakan-gerakan dalam aliran silat ini terinspirasi oleh gerakan yang dilakukan oleh hewan harimau. Pesilat yang menganut aliran ini terkenal dengan karakter yang tegas dan keras. Hal tersebut tidak lepas dari teknik-teknik menyerang yang mengikuti gerakan harimau yang diajarkan.
Silat Cimande
Aliran silat ini bisa dikatakan sebagai salah satu aliran silat tertua di Indonesia.Tiga jurus yang utama yang menjadi ciri khas dari aliran silat ini adalah pamacan (jurus harimau), pamonyet (jurus monyet), dan papedangan. Penamaan jrus tersebut mengikuti gerakan pertarungan antara hewan harimau dan monyet.
Merpati Putih
Aliran silat ini bisa dibilang merupakan salah satu aliran silat yang paling terkenal diantara aliran silat lainnya. Hal tersebut bisa dibuktikan dengan banyaknya ekstrakulikuler di sekolah-sekolah yang mengajarkan aliran silat ini. Ciri khas dari aliran ini apenggunaan tenaga dalam asli manusia yang dialirkan melalui teknik mengatur pernafasan.
Bakti Negara
Bakti negara merupakan aliran silat yang berasal dari wilayah Bali. Aliran ini menjadikan pedoman Tri Hita Kirana (ajaran tentang hubungan mausia dengan Tuhan, sesama, dan alam) yag merupakan pedoman masyarakat Hindu di Bali.
Cingkrik
Aliran silat cingkrik merupakan aliran silat Betawi. Penamaan cingkrik pada aliran ini tidak lepas dari beberapa gerakan pesilat dari aliran ini yang melakukan lompatan dengan satu kaki yang biasa disebut orang betawi dengan jejingkrikan.
Kuntau Banjar
Seni bela diri ini merupakan seni bela diri yang berkembang di wilayah Kalimantan. Ciri utama dari gerakan silat pada aliran ini adalah gerakan-gerakan yang cepat dan bertenaga.
Organisasi
Olahraga bela diri pencak silat memiliki organisasi internasional yang bernama Persekutuan Pencak Silat Antar Bangsa (Persilat). Organisasi ini didirikan pada 11 Maret 1980 di Jakarta. Saat ini tercatat sebanyak 28 negara telah menjadi anggota Persilat.
Untuk level nasional, organisasi yang menaungi olahraga pencak silat adalah Ikatan Pencak Silat Indonesia yang didirikan di Surakarta, Jawa Tengah pada 18 Mei 1948. Ketua umumnya saat ini adalah Prabowo Subianto.
PERATURAN WUSHU
Wushu merupakan salah satu teknik bela diri yang berasal dari China. Wushu sendiri berasal dari kata 'wu' yang berarti perang dan 'shu' yang berarti seni. Wushu juga sering disebut sebagai kung-fu dan diyakini merupakan awal semua praktek bela diri yang ada di Asia.
Selain dipertandingkan, olahraga beladiri ini juga tidak jarang diperlihatkan dalam adegan-adegan film action. Terbukti beberapa bintang seperti Bruce Lee juga terkenal karena menggunakan teknik-teknik olahraga ini dalam setiap adegan filmnya.
Secara garis besar, pertandingan wushu dibedakan menjadi dua jenis yaitu sanda (sanshou) dan taolu. Berikut penjelasan mengenai jenis, kriteria, dan perlengkapan yang dierplukan di setiap jenis pertandningan tersebut.
Sanda (Sanshou)
Sanda atau Sanshou merupakan cabang pertandingan pada olahraga wushu yang melibatkan dua orang yang saling bertarung untuk dapat menumbangkan lawannya. Pertarungan wushu hampir mirip dengan kick boxing yang berasal dari Thailand.
Arena Pertandingan
Arena yang digunakan sebagai tempat peserta untuk bertarung berbentuk panggung dengan ketinggian 80 cm. Dimensi dari arena tersebut berbentuk persegi dengan setiap sisi berukuran 8 meter. Arena tersebut juga harus ditutupi oleh tikar lembut serta dilapisi dengan bahan kanvas.
Pada pertandingan level internasional, di tengah-tengah arena pertandingan harus terdapat logo dari Internasional Wushu Federation. Pada bagian pinggir arena pertandingan juga harus ditaruh matras pelindung dengan ketebelan 30 cm.
Perlengkapan Peserta
Dalam sebuah pertandingan, semua peserta diwajibkan untuk menggunakan sarung tinju khusus. Berat dari saung tinju tersebut bervariasi tergantung dari berat badan peserta yang menggunakan. Bila berat badannya 65 kg kebawah, maka berat sarung tinju yang digunakan seberat 230 gram. Untuk peserta dengan berat badan 70 kg keatas, sarung tinju yang digunakan memiliki berat 280 gram.
Peserta juga diwajibkan menggungakan pelindung kepala dan badan yang sesuai dengan ketentuan dari pihak penyelenggara kompetisi. Warna dari pelindung harus hitam atau merah. Jika salah satu peserta menggunakan warna merah, maka peserta lainnya harus menggunakan pelindung berwarna hitam.
Pakaian yang digunakan oleh setiap peserta juga harus memiliki warna yang sama dengan warna pelindung yang mereka gunakan. Peserta juga diperbolehkan untuk mengggunakan pelindung gigi, namun hal ini tidak diwajibkan.
Durasi Pertandingan
Sebuah pertandingan sanshou terdiri dari 3 babak. Setiap babak tersebut berdurasi bersih 2 menit dengan waktu istirahat selama satu menit di setiap pergantian babak.
Protokol Pertandingan
Sebelum memulai pertarungan, peserta wajib memberikan penghormatan dengan tangan dari arena pertandingan ke arah pelatih mereka dan kemudian ke arah lawannya. Hal ini juga harus tetap dilakukan ketika memulai babak-babak berikutnya.
Peserta baru boleh melancarkan serangan ketika wasit yang memimpin pertandingan menyerukan kata ‘kaish’ (mulai). Ketika wasit menyerukan kata ‘ting’ (berhenti), kedua peserta harus berhenti melancarkan serangan dan
Cara Bertarung dan Penilaian
Peserta dibebaskan untuk menggunakan teknik-teknik menyerang dan bertahan pada olahraga wushu selama durasi pertarungan. Wilayah tubuh lawan yang diperbolehkan untuk diincar adalah bagian kepala, badan, serta paha. Bila peserta mengenai wilayah tersebut, peserta akan mendapatkan poin tergantung teknik yang dilakukan untuk mengenai wilayah tubuh lawan tersebut.
Namun, ada beberapa wilayah tubuh pemain yang tidak boleh menjadi sasaran serangan yang dilancarkan. Bagian tersebut antara lain bagian belakang kepala, leher, dan bagian selangkangan. Bila peserta mengenai bagian tersebut, dia tidak akan mendapatkan poin dan dianggap melakukan pelanggaran.
Seorang peserta akan mendapatkan 2 poin, bila:
1. Berhasil membuat lawan terjatuh keluar arena pertandingan
2. Berhasil membuat lawan jatuh di arena pertandingan
3. Berhasil mengenai kepala atau badan lawan menggunakan kaki
4. Wasit melakukan hitungan paksa kepada salah satu peserta
Seorang peserta akan mendapatkan 1 poin bila:
1. Berhasil mengenai badan atau kepala lawan menggunakan tangan
2. Berhasil mengenai bagian paha lawan dengan kaki
3. Berhasil membuat lawan terjatuh, namun peserta tersebut juga terjatuh
4. Lawan gagal melakukan serangan selama 8 detik.
Pelanggaran dan Hukuman
Pelanggaran yang ada pada sebuah pertandingan sanda dibagi ke dalam dua jenis, yaitu pelanggaran teknis dan pelanggaran pribadi. Berikut penjelasan mengenai kedua jenis pelanggaran tersebut.
1. Pelanggaran Teknis
Beberapa tindakan yang dianggap sebagai pelanggaran teknis adalah:
- Secara sengaja mengulur waktu
- Meminta time-out ketika berada dalam situasi yang tidak menguntungkan dirinya.
- Secara sengaja mengendorkan pakain pelindungnya.
- Tidak mematuhi peraturan yang telah ditetapkan panitia pertandingan
2. Pelanggaran Pribadi
Beberapa tindakan yang dianggap sebagai pelanggaran pribadi adalah:
- Melakukan serangan sebelu wasit menyerukan kaish atau setelah wasit menyerukan ting.
- Menyerang wilayah badan lawan yang dilarang untuk diserang
- Menyerang lawan menggunakan teknik-teknik berbahaya.
Untuk peserta yang melakukan pelanggaran teknis, wasit akan memberi teguran agar peserta tidak mengulangi kesalahan yang sama. Bila dalam satu pertandingan, seorang peserta melakukan pelanggaran pribadi sebanyak 3 kali, maka ia akan langsung didiskualifikasi dari pertandingan.
Pemenang
Peserta yang dinobatkan sebagai pemenang adalah peserta yang berhasil menjatuhkan lawan dan membuatnya tidak bisa berdiri hingga wasit menyelesaikan perhitungan hingga angka 10. Bila hingga babak terakhir tidak ada pemain yang berhasil menjatuhka lawannya, maka pemenang akan ditentukan berdasarkan poin yang mereka dapatkan dengan melakukan serangan ke arah wilayah badan lawan yang boleh diserang.
Taolu
Taulu merupakan kompetisi wushu yang lebih menekankan keindahan dari setiap gerakan peserta dalam menampilkan jurus yang telah mereka pelajari. Pada kompetisi ini, peserta ada yang menampilkan gerakan serangan dan bertahan menggunakan tangan kosong maupun menggunakan senjata.
Arena Pertandingan
Wilayah yang digunakan untuk pertandingan taolu berbentuk persegi panjang dengan ukuran 8 X 14 meter. Permukaan dari arena tersebut harus rata dan dilapisi dengan karpet rendah statis. Selama berada di wilayah tersebut, peserta diperbolehkan untuk menampikan gerakan-gerakannya. Berjarak 2 meter dari setiap sisi arena merupakan wilayah batas aman seseorang boleh mendekati arena pertandingan. Untuk pertandingan grup, wilayah arena pertandingan memiliki dimensi yang lebih luas, yakni 16 x 14 meter.
Perlengkapan Pemain
Pakaian yang digunakan pada pertandingan taolu harus mengikuti model pakaian tradisional masyarakat Tiongkok. Peserta diberi kebebasan untuk memilih warna pakain yang akan digunkan saat pertandingan. Peserta juga dibebaskan untuk memilih material yang digunakan untuk bahan pakain pertandingannya. Sebagai tambahan, ukuran pakaian yang digunakan tidak boleh terlalu ketat karena nantinya akan menghambat gerakan dari peserta.
Kategori Pertandingan
Kategori pertandingan taolu yang ada dibedakan menjadi beberapa tipe tergantung teknik yang digunakan oleh peserta.Berikut penjelasan mengenai teknik-teknik yang diperlombakan dalam pertandingan taolu:
Changquan
Chang Quan atau disebut juga teknik pukulan panjang merupakan teknik yang berasal dan berkembang di wilayah utara Tiongkok. Pada teknik ini, gerakan yang digunakan mengutamakan kecepatan tangan kosong yang dipadukan dengan teknik akrobatik.
Nanquan
Nan Quan sering juga disebut sebagai teknik pukulan selatan. Teknik ini berasal dan berkembang di wilayah selatan Tiongkok. Teknik ini lebih mefokuskan pada serangan menggunakan tangan yang kuat dan lebih sedikit menggunakan teknik kaki. Tidak seperti chang quan, teknik ini tidak banyak menggunakan teknik akrobatik. Setiap gerekan dalam teknik ini biasanya disertai dengan teriakan dari orang yang melakukan gerakan.
Taijiquan
Teknik ini sering disebut juga sebagai tekni tai chi dan merupakan salah satu teknik yang cukup dikenal oleh dunia. Karakterisitik gerakan pada teknik ini adalah temponya yang lambat dikombinasikan dengan harmonisasi gerakan dengan pernafasan.
Taijijian
Karakteristik gerakan pada teknik ini hampir sama dengan karakteristik teknik taiji quan, yang membedakan adalah penggunaan senjata pada setiap gerekan. Senjata yang digunakan adalah pedang bermata dua yang berbebntuk lurus.
Daoshu
Daoushu merupakan salah satu senjata tajam yang menonjol dalam sejarah Tiongkok. Pedang tersebut memiliki mata tunggal dan berbentuk melengkung. Teknik ini memerlukan koordinasi yang bagus antara tubuh peserta dengan senjata.
Jianshu
Teknik ini menggunakan pedang bermata dua yang berbentuk lurus. Dalam prakteknya, teknik ini memperlihatkan keanggunan dan kelincahan serta gerakan-gerakan alami dari peserta yang mempraktekannya. Teknik ini juga mengharmonisasikan teknik keras dan lembut dengan kecepatan yang fleksibel.
Gunshu
Gunshu merupakan salah satu teknik yang menggunakan cudgel dalam setiap gerakannya. Cudgel sendiri merupakan sebuat tongkat berbentuk kecil dan sering disebut sebagai asal mula semua senjata. Teknik ini menampilkan gerakan-gerakan cepat dan banyak perubahan yang tidak terduga. Gerakan pada teknik ini sering diibaratkan seperti hujan deras.
Qiangshu
Teknik Qiangshu memiliki karakteristik utama yang menggunakan senjata tombak pada setiap gerakannya. Kelenturan tubuh dari pengguna teknik ini dipadukan dengan gerakan kaki yang lincah menjadi syarat utama untuk dapat mahir menggunakan teknik ini.
Nandao
Teknik ini bisa dibilang merupakan kombinasi dari teknik daoshu dan nan quan. Karakterisik dari serangn nan quan yang dari jarak pendek terlihat jelas dari gerekan pengguna teknik ini. Pedang yang digunakan juga selalu berada dekat dengan badan sebagai bagian dari pertahanan.
Nangun
Nangun merupakan teknik menggunakan cudgel yang berasal dan banyak dilakukan di wilayah selatan Tiongkok. Tempo gerakan yang cepat dari teknik ini sering dikombinasikan dengan teriakan dari pengguna teknik.
Duilian
Duilian merupakan gerakan pengaplikasian gerakan-gerakan wushu yang dikoregrafikan bersama dua atau lebih peserta dalam sebuah situasi pertarungan. Peserta boleh tampil menggunakan tangan kosong maupun menggunakan senjata.
Durasi Pertandingan
Durasi pertandingan pada kompetisi taolu berbeda-beda tergantung kategori pertandingan yang diikuti peserta. Untuk pertandingan dengan kategori changquan, nanquan, jianshu, daoshu, qiangshu, gunshu, nandao dan nangun durasi waktu yang digunakan tidak tidak kurang dari 1 menit 20 detik untuk kelas senior dan 1 menit 10 detik untuk junior dan anak-anak.
Untuk pertandingan pada kategori taijiquan dan taijijian dan pertandingan dengan lebih dari satu orang waktu yang digunakan berkisar 3-4 menit.
Protokol Pertandingan
Sebelum memulai pertandingan, peserta wajib melakukan penghormatan kepada dewan juri yang akan menilai penampilan mereka. Bentuk penghormatan yang dilakukan pun memiliki perbedaan. Bila menggunakan tangan kosong, peserta melakukan penghormatan dengan senjata dan bila menggunakan senjata, maka ia melakukan penghormatan menggunakan senjatanya.
Ketika melakukan penampilan, peserta diperbolehkan untuk menggunakan music untuk mengiringi gerakan. Musik yang diperkenankan untuk mengiringi penampilan peserta harus musik instrumental yang tidak boleh ada nyanyian di dalamnya.
Sistem Penilaian
Setiap penampilan dari peserta pertandingan taolu akan dinilai oleh juri-juri yang duduk di tiga panel. Masing-masing juri di setiap panel memiliki perbedaan tugas untuk menilai aspek dari penampilan yang ditampilkan peserta.
Tiga juri yang berada di panel A memiliki tugas untuk menilai penampilan dari aspek kualitas gerakan yang ditampilkan peserta. Di panel B, tiga juri memiliki tugas untuk menilai keseluruhan dari penampilan peserta. Pada panel C, kepala juri dibantu tiga juri lainnya bertugas untuk menilai tingkat kesulitan dari gerakan yang ditampilkan peserta. Secara total, terdapat 10 juri yang bertugas untuk meniai penampilan peserta.
Setiap peserta yang akan tampil akan mendapatkan poin awal sebanyak 10 poin. Perolehan poin tersebut terdiri dari 5 poin untuk kualitas gerakan, 3 poin untuk keseluruhan penampilan, dan 2 poin untuk tingkat kesulitan gerakan.
Juri di panel A akan mengurangi perolehan poin dari peserta sebesar 0,1-0,3 bila peserta melakukan kesalahan gerakan.
Juri di panel B akan melakukan penilaian didasarkan dua hal yaitu grading dan koreografi. Bila peserta melakukan kesalahan terkait dua hal tersebut, wasit akan mengurangi poin yang dimilikinya sebesar 0,2.
Juri di panel C akan bias menambah perolehan poin peserta apabila berhasil melakukan teknik-teknik yang dianggap sulit untuk dilakukan. Poin yang ditambahkan oleh juri bervariasitergantung tingkat kesulitannya.
Organisasi
International Wushu Federation (IWUF) merupakan induk orgnanisasi internasional dari olahraga wushu. Organisasi ini didirikan pada 3 Oktober 1990 dan saat ini memiliki anggota sebanyak 146 negara yang tersebar di 5 benua.
Di Indonesia sendiri juga terdapat organisasi yang menaungi olahraga wushu bernama Wushu Indonesia. Organisasi ini didirikan pada 10 November 1992 dan saat ini memiliki kantor pusat di Jakarta.
PERATURAN SEPAK TAKRAW
Sepak takraw merupakan olahraga gabungan dari sepakbola dan bola voli. Cara permainannya hampir sama dengan bola voli, hanya saja dalam olahraga ini pemain dilarang menggunakan tangan untuk mengembalikan bola ke wilayah pertahanan lawan.
Menurut catatan sejarah, olahraga sepak takraw ini mulai dimainkan pada abad ke-15 di Kesultanan Malaysia. Di negara lain, olahraga ini memiliki sebutan lain. Di Burma olahraga ini disebut Chinlone, di Filipina disebut Sipa, di Malaysia disebut Sepak Raga, dan di Thailand disebut Takraw.
Lapangan Pertandingan
Bentuk lapangan yang digunakan dalam olahraga sepak takraw berbentuk persegi empat dengan panjang 13,40 meter dan lebar 6,10 meter.Minimal jarak 3 m dari garis luar lapangan harus bebas dari rintangan yang dinilai bisa mengganggu pertandingan.
Di setiap pojok garis tengah lapangan terdampat garis seperempat lingkaran yang memili radius 90 cm. Wilayah tersebut disebut dengan Quarter Circle dan merupakan tempat pemain berdiri ketika rekannya melakukan servis.
Di setiap wilayah tim terdapat garis lingakran beradius 30 cm. Jarak titik pusat lingkaran tersebut dengan garis pinggir lapangan adalah 3,05 meter dan 2,45 meter dari garis belakang. Garis lingkaran tersebut merupakan Service Cicle yang merupakan tempat awal melakukan servis.
Net
Tinggi net dalam sepak takraw dibagu dua tergantung pemainnya. Untuk putra, tinggi net yang digunakan 1,52 meter dan untuk wanita, tinggi netnya 1,42 meter. Tiang untuk menahan net harus berada 30 cm dari pinggir lapangan. Net yang digunakan terbuat dari tali atau benang lion yang setiap lubangnya memiliki lebar 6-8 cm serta memiliki lebar 70 cm dan panjang 6,10 meter.
Bola
Bola yang digunakan dalam sepak takraw awalnya terbuat dari rotan, namun sekarang dibuat dari bahan plastik dan harus memiliki 12 lubang. Bola takraw untuk putra memiliki berat 170-180 gram, sedangkan untuk putri beratnya 150-160 gram.
Pemain
Dalam olahraga sepak takraw terdapat dua regu yang bertanding. Masing-masing regu memiliki 3 pemain utama dan 1 cadangan. Pemain yang berada di posisi belakang disebut dengan Tekong yang memiliki tugas sebagai pemain yang melakukan servis. Dua orang yang berada di depan tekong disebut Apit kiri dan Apit kanan.
Sistem Pergantian Pemain
Pergantian pemain dalam sepak takraw hanya bisa dilakukan satu kali dalam satu pertandingan. Proses pergantian pemain dilakukan ketika bola mati dan harus disetujui oleh pihak official pertandingan.
Servis
Ketika melakukan servis, salah satu pemain di posisi apit kiri dan kanan akan melempar bola ke arah tekong yang berada di lingkaran tengah. Bola yang disepak oleh tekong harus melewati net dan tidak boleh mengenai badan rekannya. Setiap tim diberi kesempatan untuk melakukan servis sebanyak tiga kali sebelum bergantian dengan tim lain.
Seorang tekong saat melakukan servis, kaki tumpuanya harus berada di dalam lingkaran atau setidaknya menginjak garis lingkaran servis. Bila tidak hal tersebut akan dianggap pelanggaran dan membuat lawan mendapatkan poin.
Saat servis, tim yang menerima servis tidak diperbolehkan melakukan gerakan-gerakan yang mengalihkan perhatian tekong lawan seperti berteriak atau menggertak. Penerima servis bebas menggunakan kaki, dada, atau kepala untuk menerima servis yang dilaukan pihak lawan.
Sistem Perhitungan Angka
Untuk dapat memenangkan satu set pertandingan, salah satu tim harus terlebih dahulu mencetak 21 poin. Bila terjadi kejadian kedua tim sama-sama mencetak 20 poin, maka pemenang akan ditentukan pada saat selisih dua angka sampai batas 25 poin. Jika kedua tim sama-sama memenangkan satu set, maka permainan aka dilanjutkan dengan set 'Tie Break' dengan 15 poin, namun bila posisi keuda tim 14-14, pemenang akan kembali ditentukan dengan selisih dua angka sampai batas akhri 17 poin. Dalam sepak takraw, sistem penghitungan angkanya menggunakan Relly Poin.
Kesalahan
Ketika pertandingan, tidak jarang pemain melakukan kesalahan-kesalahan yang tentu saja menyebabkan kerugian bagi timnya sendiri. Beberapa kesalahan tersebut antara lain:
1. Memainkan bola lebih dari tiga kali
2. Bola mengenai tangan
3. Menjepit bola dengan lengan atau kaki.
4. Menginjak garis tengah lapangan
Penalti (Hukuman)
Hukuman dalam sepak takraw baru diberikan wasit ketika salah satu pemain memperlihatkan sikap tidak sopan pada pemain, penonton, dan wasit. Pemain juga akan diberi hukuman jika meninggalkan lapangan pertandingan tanpa ada ijin dari wasit.
Sistem hukuman dalam sepak takraw mirip dengan sistem hukuman dalam olahraga sepakbola. Pemain yang melakukan pelanggaran, mulanya akan diberi peringatan berupa kartu kuning. Bila dalam pertandingan yang sama seorang pemain mendapatkan dua kartu kunig, maka secara otomatis ia akan mendapat kartu merah dan harus meninggalkan pertandingan.
Organisasi
Sepak takraw juga memiliki badan organisasi yang bernama ISTAF (International Sepaktakraw Federation) yang dibentuk pada 1988. Saat ini sudah 31 negara yang bergabung dengan ISTAF.
Di Indonesia sendiri terdapat PSTI (Persatuan Sepak Takraw Indonesia) yang dibentuk pada 16 Maret 1971. Sebelumnya PSTI memiliki nama Perserasi (Persepaktakrawan Seluruh Indonesia) yang memiliki ketua utama bernama Drs. H.M Junus Akbar.