FOOTBALL265.COM – Ernest Prakasa menyebut KPI merupakan kepanjangan dari Komisi Pelecehan Indonesia usai beredar kabar bahwa MS diminta meneken surat damai.
Beredarnya kabar ini membuat pria yang juga berprofesi sebagai sutradara tersebut menyindir habis KPI dan menyesali upaya dari Komisi Penyiaran Indonesia tersebut akan kasus perundungan ini.
"Ribut bicara moral, lupa melirik cermin. Komisi Pelecehan Indonesia. Silakan berusaha berkelit, kami akan bersuara dengan sengit," tulis Ernest Prakasa dalam unggahannya di Instagram, Jumat (10/9/2021).
Ernest menilai ada yang ganjal pada permintaan dari pihak KPI terkait kepada MS untuk bertemu. Salah satunya, MS diminta datang namun tanpa pengacara.
"Menurut keterangan pengacara, komisioner yang menelepon MS tidak ada disitu. Tapi disana ada pejabat KPI yang tergabung dalam tim investigasi internal, ada juga terduga pelaku pelecehan," jelas Ernest Prakasa yang membaca berita di salah satu portal media.
Bagi Ernest, cara upaya KPI mencari jalan keluar tidaklah wajar.
"Bayangin, lu korban dipertemukan sama orang yang melecehkan elu, dan elu nggak boleh bawa pengacara," tambahnya.
Ernest menyatakan permintaan pihak terkait meminta MS teken surat damai sangatlah merugikan korban.
"MS harus mengakui perbuatan pelecehan seksual itu tidak pernah ada, baca ini dada gue deg-degan. Berita hari ini memuakkan, menjijikan," tukasnya.
Oleh karena itu, Ernest meminta kepada masyarakat Indonesia agar jangan tinggal diam melihat kejanggalan ini. Ia minta kepada masyarakat beri dukungan agar MS dapat keadilan.
"Saya mengajak teman-teman mengawal kasus ini. Jangan sampai pelaku memaksa korban untuk bertindak seolah derita yang dialami tidak pernah terjadi," pintanya.
Hingga berita ini diturunkan AKURAT.CO terus berusaha mengkonfirmasi ke pihak-pihak terkait.
Baca berita asli di AkuratCo
Disclaimer : Artikel ini adalah kerja sama antara Football265.com dengan AkuratCo Hal yang berkaitan dengan tulisan, foto, video, grafis, dan keseluruhan isi artikel menjadi tanggung jawab dari AkuratCo.