Kejuaraan Dunia BWF 2015

Singkirkan Wakil AS, Andrei/Hendra ke Babak Kedua

Senin, 10 Agustus 2015 18:06 WIB
Penulis: Dian Eko Prasetio | Editor: Charles Emanuel Dominggus
© INDOSPORT/Ratno Prasetyo
Andrei Adistia dan Hendra Aprida Gunawan. Copyright: © INDOSPORT/Ratno Prasetyo
Andrei Adistia dan Hendra Aprida Gunawan.

Pada set pertama, Andrei/Hendra sempat tertinggal 3-10 dari ganda Amerika Serikat, Fogarty/Seguin. Namun, dukungan publik tuan rumah membantu wakil Indonesia ini dan berhasil membalikan keadaan dengan menyelesaikan interval gim pertama 11-10. Andrei/Gunawan terus memimpin hingga akhirnya menyelesaikan set pertama dengan skor 21-18.

"Bertanding dengan pemain yang gaya beriminnya beda dengan kita, sempet buat kita kagok. Tapi kalau yang tertinggal itu mungkin lebih disebabkan pada serve yang mereka lakukan, saya rasa itu foul, tapi wasit merasa tidak foul. Dari situ sempat ke ganggu dari serve," ujar Hendra Apri Gunawan seusai pertandingan

Memasuki gim kedua, ganda putra Indonesia ini seperti sudah menemukan ritme permainan. Alhasil, Andrei/Hendra menutup gim kedua dengan skor 21-8. Di babak kedua, wakil Indonesia ini akan menghadapi unggulan 15 asal Denmark, Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen.

"Tadi lancar-lancar aja, walau sempat bingung mainnya gimana. Tadi juga penyesuaian lapangan buat kita. Kalau untuk menghadapi wakil Denmark di babak kedua, kita sebelumnya belum pernah ketemu. Tapi kita sudah mempelajari cara mainnya, yang kidal lebih bagus buat kontrol bola," jelas Andrei Adistia mengomentari pertandingan besok.

Untuk targetnya sendiri, karena ini kali pertama bagi Andrei menginjakan kaki di kejuaraan dunia. Andrei sangat ingin bertemu pemain sekelas Fu Haifeng/Zhang Nan, dan berharap bisa memberikan kejutan. "Target ketemu Fu Haifeng/Zhang Nan, apalagi ini kali pertama, mudah-mudahan bisa ngasih kejutan," sambung Andrei.

Menambahkan rekannya, Gunawan mematok target setinggi mungkin dengan berharap menjadi juara.

"Sebenernya target setinggi mungkin, untuk jadi juara, tapi kita lihat realitasnya sekarang, nomor ganda putra persaingan sangatlah ketat. Selain itu, untuk Indonesia kita juga saling bantu biar bagaimana Indonesia yang dapat gelar," pungkas Gunawan.

49