Menurut pasangan Greysia Polii, Nitya Krishinda, ia dan Greysia sudah berusaha maksimal untuk bisa kalahkan Tian Qing/Zhao Yunlei namun kuatnya pasangan Tiongkok itu membuat mereka kesulitan keluar dari tekanan.
“Tadi kami sudah berusaha semaksimal mungkin di pertandingan kali ini, sebenarnya kita tadi di set pertama lebih di serang. Jadi tidak bisa lepas dari keadaan tertekan itu, di set kedua kita coba ubah pola permainan. Setidaknya masih bisa mengimbangi permainan mereka,” ujar Nitya selepas pertandingan.
Sebelumnya, Greysia/Nitya pernah sekali mengalahkan ganda asal Tiongkok ini, hal tersebut terjadi di Asian Games 2014, Incheon, Korea Selatan dengan pertarungan rubber game 21-17, 19-21, dan 21-17. Dimana hal tersebut dijadikan pasangan Indonesia ini sebagai motivasi tersendiri.
“Asian Games waktu itu kita main nothing to lose saja, tidak mikir jadi juara. Ikut dalam kejuaraan dunia ini, otomatis hal tersebut menjadi kepercayadirian tersendiri buat kita. Tapi kita juga punya pressure, mereka (Qing/Yunlei) sudah lebih mengantisipasi kita. Mereka luar biasa mengantisipasinya,” tutur Greysia.
Greysia/Nitya sendiri diproyeksikan untuk mengikuti Olimpiade Rio de Janeiro, Brasil 2016. Bersiap menghadapi Olimpiade, Nitya menjelaskan bahwa masih banyak yang harus diperbaiki dari mereka berdua.
“Banyak yang perlu diperbaiki, tujuan kita mengumpulkan poin untuk bisa masuk Olimpiade dan masih banyak pertandingan yang akan kita ikuti. Tapi, saat ini evaluasi hasil ini dulu, sebelum pertandingan di Jepang dan Korea Selatan,” pungkas Nitya.
Kekalahan Nitya/Greysia ini menjadi kekalahan ketiga wakil Indonesia di babak semi final setelah sebelumnya, Tontowi/Liliyana dan Lindaweni juga terhempas. Namun, Indonesia masih mempunya satu wakil lagi di nomor ganda putra, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan yang saat ini masih berjuang untuk memperebutkan tempat ke babak final melawan wakil Korea Selatan, Lee Yong Dae/Yoo Yeon Seong.