Meski berhasil meraih kemenangan atas lawannya yang berasal dari Denmark, yakni Pedersen/Rytter, pasangan ganda putri asal Tiongkok, Tian Qing dan Zhao Yunlei mengakui hasil yang didapat tidaklah mudah.
Hal ini diungkapkan langsung oleh Zhao Yunlei usai pertandingan. Ia mengakui serangan dari lawannya tersebut sangat kuat dan sempat mengalami kesulitan.
“Musuh kita sangat kuat, terlebih serangan-serangannya, set pertama kita banyak mengalami kesulitan hingga akhirnya kalah. Tapi di set kedua kita telah kembali mendapatkan kepercayaan diri kita. Karena itu kita bisa membalikan keadaan,” jelas Zhao Yunlei.
Gelar ini juga membuat Yunlei menyamai rekor dari Lin Dan dengan menyabet lima medali emas di Kejuaraan Dunia.
Tidak hanya itu, kemenangan tersebut juga dinilai terasa special karena mereka satu-satunya wakil Tiongkok yang sukses menembus semifinal dan menjadi juara. Pasalnya, pada tahun lalu mereka menghadapi rekan senegaranya di babak puncak.
“Tahun ini berbeda dari tahun lalu, karena tahun lalu kita bertemu rekan satu negara. Tadi kami merasa tertekan sedikit, tapi kita bisa kembali memenangkan pertandingan. Tahun ini sangat spesial bagi ganda putri Tiongkok,” sambung Tian Qing.
Dilain pihak, sang lawan Christinna Pedersen/Kamilla Rytter Juhl mengakui mereka sangat kecewa dengan hasil pertandingan hari ini. Namun keduanya tetap merasa bangga dengan pencapaian mereka kali ini, walau hanya meraih medali perak.
“Kita sudah mampu unggul di set pertama, tapi mereka kembali mendapat kepercayaan diri di set kedua dan akhirnya membalikan keadaan. Kita sangat kecewa, tapi tetap bangga dengan hasil ini. Set ketiga kita coba kembali berjuang, tapi mereka sudah merasa nyaman dengan pola mereka, dan banyak melakukan kesalahan dari pihak kita,” ungkap Juhl dalam kesempatan terpisah.