Hendra/Ahsan mempersembahkan satu-satunya gelar emas di ajang bergengsi ini jelang HUT Republik Indonesia ke-70. Gelar juara dunia itu merupakan gelar kedua Hendra-Ahsan setelah kemenangan serupa para Kejuaraan Dunia 2013 di Guangzhou, Tiongkok.
“Kami berusaha tenang, tidak mau terbawa emosi penonton, malah pengen buru-buru matikan bola,” ujar Hendra usai pertandingan.
Hendra/Ahsan menang atas Liu-Qiu dengan skor 21-17, 21-14 dalam pertandingan yang berlangsung selama 37 menit.
“Saya berusaha untuk tenang, tidak mau ekspresi berlebihan, nanti menguras energi,” jelas ia.
Pada awal game pertama, pasangan putra Indonesia yang menempati peringkat ketiga dunia itu terus memimpin perolehan poin hingga 11-10. Perolehan poin Hendra-Ahsan sempat terkejar 16-15, tapi pasangan Merah-Putih itu mampu mengembalikan dominasi 17-16 hingga game pertama berakhir 21-17.
Dominasi Hendra-Ahsan tidak dapat terbendung sejak awal game kedua 3-3, 7-3, 11-8, hingga skor berakhir 21-14.
Bola dari pasangan Liu-Qiu pada saat game poin 20-14 keluar dari garis lapangan dan pasangan Indonesia itu menang 21-14.
Kemenangan Hendra-Ahsan atas Liu-Qiu sekaligus menambah catatan kemenangan pasangan Indonesia itu menjadi 3-2 setelah Kejuaraan Bulu Tangkis Asia 2014.