Di awal pertandingan, Tontowi/Liliyana berhasil menekan permainan dan unggul 6-2, 11-6, 17-9 hingga akhirnya menang 21-16.
Namun secara berkebalikan, Tontowi/Liliyana malah tak banyak bergerak di game kedua. Zhang/Zhao berhasil mengasai permainan, sementara Tontowi/Liliyana terus membuat kesalahan sendiri.
“Apapun hasilnya kami tetap bersyukur. Kedepannya ini menjadi evaluasi kami untuk bisa lebih baik. Banyak yang dipelajari dan akan diperbaiki lagi,” ujar Tontowi dalam rilis yang diterima INDOSPORT dari PBSI.
Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir jadi runner-up di Badminton Asia Championships 2016
“Game kedua banyak tertekan, dan pada saat tertekan kami kurang tenang. Padahal saat tertekan harusnya kami bisa bertahan dan keluar dari itu. Tapi tempo mereka tetap seperti itu. Mereka mengontrol kami. Masuk ke game tiga, poinnya sempat dekat, tapi kami banyak mati sendiri. Jadi kami kurang bisa mengontrol poin,” sambung Liliyana.
Masuk ke game penentu, tekanan Zhang/Zhao masih terasa. Mereka berhasil memimpin pertandingan dan tidak memberi kesempatan Tontowi/Liliyana berkembang terlalu banyak.
Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir jadi runner-up di Badminton Asia Championships 2016.
Gagal Pertahankan Gelar
Tontowi/Liliyana pun tak berhasil mempertahankan gelarnya di tahun lalu. Tahun lalu di kejuaraan yang sama, Tontowi/Liliyana berhasil mengamankan podium juara.
Mereka jadi yang terbaik, usai mengalahkan Lee Chun Hei Reginald/Chau Hoi Wah, Hong Kong dengan skor 21-16 dan 21-15.
Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir jadi runner-up di Badminton Asia Championships 2016.
“Turnamen ini sebenarnya tidak masuk dalam target utama kami. Jadi apapun hasilnya tidak akan mempengaruhi persiapan kami menuju Olimpiade. Kami sudah berusaha yang terbaik. Selanjutnya kami akan terus bersiap lagi, latihan lagi,” ujar Liliyana.
Ini merupakan pertemuan kedelapan belas buat Tontowi/Liliyana dan Zhang/Zhao. Sejauh ini, Tontowi/Liliyana masih tertinggal 5-12 dari hasil pertemuannya. terakhir di Korea Open 2015, Tontowi/Liliyana kalah dengan 16-21 dan 15-21.