Wawancara Khusus

Lawan Tumor dan Sakit Hati, Kisah Perjuangan Maria Febe Jadi yang Terbaik

Minggu, 12 Juni 2016 14:00 WIB
Penulis: Ivan Reinhard Manurung | Editor: Joko Sedayu
© Ratno Prasetyo/INDOSPORT
 Copyright: © Ratno Prasetyo/INDOSPORT
Suka Duka di PB Djarum

INDOSPORT: Selama berkarir sebagai pebulutangkis, anda lebih banyak bermain bersama PB Djarum. Bisa diceritakan bagaimana anda bisa tergabung dengan PB Djarum?

Maria Febe: Dulu waktu masuk PB Djarum saya tidak pakai seleksi karena hitungannya saya diambil. Dulu soalnya pertandingan tidak sebanyak sekarang, cuma ada 4 sirnas di Jakarta, Bandung, Tegal sama Surabaya dan keempatnya bisa dikatakan sangat bergengsi.

Nah, di empat Sirnas itu, saya sering mengalahkan pemain-pemain dari PB Djarum. Makanya saya akhirnya dipanggi untuk ikut bergabung dengan mereka.

INDOSPORT: Selama berada di PB Djarum, apa hal terburuk yang pernah menimpa anda?

Maria Febe: Saya pernah waktu masih main di pemula A mengalami cedera cukup parah. Jadi waktu itu saya jatuh dan posisi kakinya split. Akibatnya selangkangan saya retak dan saya tidak bisa bermain selama 3 bulan.

INDOSPORT: Lalu hal terbaik apa yang pernah anda rasakan saat berada di PB Djarum?

Dulu pas tahun 2006, PB Djarum mendatangkan pelatih dari China. Nah, uniknya cuma orang-orang tertentu saja yang bisa dilatih pelatih tersebut dan saya termasuk diantaranya. Sejak saat itu prestasi saya pun bisa dibilang semakin meningkat.

328