Wawancara Khusus

Lawan Tumor dan Sakit Hati, Kisah Perjuangan Maria Febe Jadi yang Terbaik

Minggu, 12 Juni 2016 14:00 WIB
Penulis: Ivan Reinhard Manurung | Editor: Joko Sedayu
© Herry Ibrahim/INDOSPORT
Tungga putri, Maria Febe dan anggota tim Uber lainnya juga mendarat bersamaan dengan tim Thomas. Copyright: © Herry Ibrahim/INDOSPORT
Tungga putri, Maria Febe dan anggota tim Uber lainnya juga mendarat bersamaan dengan tim Thomas.
Sempat Sakit Hati Karena Tidak Tampil di Olimpiade 2012

INDOSPORT: Di tahun 2012, permainan anda bisa dikatakan mengalami penurunan. Bisa diceritakan penyebabnya?

Maria Febe: Di 2012 saya memang sempat memiliki problem yang bikin saya kecewa berat dan merasa down.  Jadi saat itu saya kecewa karea tidak ditunjuk untuk mewakili Indonesia di ajang Olimpiade. Padahal, waktu itu peringkat saya nomor satu di Indonesia.

INDOSPORT: Mengapa anda kecewa?

Maria Febe: Saya itu latihan udah dari kecil, nah momen yang saya tunggu-tunggu sebagai pebulutangkis ya salah satunya untuk bermain di Olimpiade. Berjuta-juta orang yang ingin ikut tapi cuma satu orang yang bisa dan saat itu kesempatan harusnya ada di saya.

Hal itu yang membuat saya benar-benar nggak menyangka mereka bisa setega itu. Kalo mungkin bisa memberikan medali saya tentu tidak akan keberatan, tapi pada dasarnya itu kan hak saya sebagai peringkat satu di Indonesia.

INDOSPORT: Jadi itu penyebab performa anda sempat mengalami penurunan?

Maria Febe: Iya, sejak saat itu bisa dibilang hampir di setiap pertandingan saya tidak ada gairah dan susah untuk semangat. Hasilnya peringkat saya juga sempat menurun diantara tunggal putri lainnya.

328