Taiwan Terbuka 2016

Evaluasi Gagalnya Indonesia di Taiwan Terbuka

Sabtu, 2 Juli 2016 22:38 WIB
Editor: Irfan Fikri
© PBSI
Hafiz Faisal/Shela Devi Aulia Copyright: © PBSI
Hafiz Faisal/Shela Devi Aulia

Hafiz/Shela takluk di tangan unggulan kelima, Zheng Siwei/Chen Qingchen (Tiongkok), dengan skor 14-21, 13-21. Dalam perjalanan menuju semifinal, Hafiz/Shela mengalahkan unggulan keempat yang juga rekan sepelatnas, Ronald Alexander/Melati Daeva Octavianti.

“Dari segi mental, Hafiz/Shela memang lebih baik dari Ronald/Melati, mereka juga chemistry nya lebih kuat. Ditambah lagi, Ronald/Melati lebih diunggulkan, Hafiz/Shela jadi mainnya lebih lepas. Namun secara kekuatan sebetulnya mereka bisa dibilang imbang, hanya saja Ronald/Melati rangkingnya lebih tinggi,” tutur Nova Widianto, Asisten Pelatih Ganda Campuran PBSI dalam keterangan resminya.

Sementara itu, pasangan yang baru dipasangkan sebelum turnamen ini, Riky Widianto/Gloria Emanuelle Widjaja, mencapai hasil yang cukup baik dengan menembus babak semifinal.

Dikatakan Nova, pencapaian Riky/Gloria bisa mengalahkan unggulan ketujuh di babak pertama, patut diapresiasi, karena pasangan Liao Min Chun/Chen Hsiao Huan (Taiwan), bukanlah pasangan yang mudah dikalahkan.

Sementara pasangan Alfian Eko Prasetya/Annisa Saufika yang sebetulnya juga menjadi andalan, mendapat undian yang cukup berat di kejuaraan ini.

Di babak pertama, Alfian/Annisa sudah bertemu dengan wakil Tiongkok, Liu Yuchen/Jia Yifan. Pasangan Indonesia mesti kerja keras dan bermain rubber game hingga akhirnya menang dengan skor 21-18, 19-21, 21-16.

Lolos dari babak pertama, Alfian/Annisa kemudian dihadapkan dengan unggulan pertama, Chan Peng Soon/Goh Liu Ying (Malaysia). Alfian/Annisa dipaksa menyerah dua game langsung, 15-21, 17-21.

“Sebetulnya Alfian/Annisa punya peluang untuk menang dari Chan/Goh. Tetapi pasangan Malaysia ini pertahanannya kuat dan Alfian/Annisa kurang mau maksa dan kurang yakin bisa menembus pertahanan lawan. Buat apa main enak tapi nggak dapat poin, mendingan main nggak enak tapi dapat poin terus,” ujar Nova, peraih medali perak ganda campuran di Olimpiade Beijing 2008 bersama Liliyana Natsir.

Namun, Nova menilai penampilan Alfian/Annisa mulai menunjukkan grafik yang positif. Dikatakan Nova, fokus saat pertandingan adalah hal utama yang mesti diberesi pasangan ini, terutama Alfian. Nova menambahkan, banyak lawan yang sebetulnya tidak menyukai pukulan-pukulan Alfian, namun ia masih sering kehilangan fokus dan ini mengganggu permainannya.