Kepala Bidang Pengembangan dan Prestasi PBSI, Susi Susanti, belum dapat memastikan di mana nantinya gelaran Indonesia Open akan dihelat. Pengurus PBSI yang baru nantinya bakal mengadakan survei, untuk menentukan venue baru yang dirasa cocok untuk menggantikan Istora.
“Masih belum ada pembicaraan itu masih beberapa bulan. Mungkin ada survei gedung apa yang dipakai. Ada penentuan pertandingan juga nantinya. Pelatihan untuk Indonesia Open menjadi prioritas sebagai tuan rumah,” ujar Susi saat dihubungi awak media.
Tahun lalu, wakil ketua penyelenggara Indonesia Open 2016 lalu yang kini menjabat sebagai Sekjen Baru PBSI, Ahmad Budiarto sempat mengungkapkan jika ajang Indonesia Open mendatang akan tetap digelar di Jakarta, meski bukan di Istora Senayan.
“Indonesia Open 2017 tidak akan keluar dari Jakarta. Kami sudah coba siapkan lokasi baru, Darren Parks (Direktur Events BWF) sudah melihat beberapa tempat namun belum ada keputusan," ujar Wakil Ketua Penyelenggara Indonesia Open 2016 itu.
Saat dikonfirmasi, pria yang akrab disapa Budi tersebut belum dapat memastikan lokasi incaran PBSI untuk menggelar ajang Indonesia Open tahun depan. Pengurus baru PBSI memang belum resmi dilantik sehingga rapat pleno kepengurusan yang baru juga belum dilakukan.
“Saat ini kami belum bisa membicarakan hal tersebut karena rapat pleno kepengurussan baru PBSI belum digelar,” sambungnya.