Pelatih Ganda Putri Indonesia Beberkan Program Latihannya

Jumat, 6 Januari 2017 09:43 WIB
Editor: Yohanes Ishak
© PBSI
Eng Hiang, pelatih bulutangkis ganda putri Indonesia. Copyright: © PBSI
Eng Hiang, pelatih bulutangkis ganda putri Indonesia.

Salah satu perubahan yang akan dijalankan oleh Eng Hian adalah dengan memberikan sebuah punishment atau hukuman bagi tim besutannya.

Hal itu dilakukan tentu demi meningkatka sikap disiplin dan mewujudkan harapan para pebulutangkis Tanah Air untuk dapat meraih prestasi lebih baik.

“Perubahan yang akan saya buat adalah dibuat punishment, itu yang akan saya lebih tekankan lagi dan sudah disetujui binpres. Tujuannya saya harapkan menjadi rasa yang lebih positif untuk ganda putri. Keinginan mereka untuk menjadi pemain top dunia semakin tinggi,” jelas Eng Hian seperti yang tertera dalam rilis PBSI yang diterima INDOSPORT.

“Saya juga bikin KPI (Key Performance Index), itu setidaknya harus 80%. Ada evaluasi 6 dan 12 bulan. Enam bulan di bawah 60% out, 12 bulan di bawah 80% out,” tambahnya.

Eng Hian juga berencana ingin meningkatkan atmosfer kompetisi selama ini yang dinilai masih kurang serta berencana mendatangkan psikolog untuk membentuk mental juara pemain-pemainnya.

“Sifat dasar kompetisi anak-anak kita ini kurang, padahal secara kapasitas dan kualitas, mereka sangat punya untuk jadi juara, tapi sifat kompetisi mereka itu hanya ditunjukkan di dalam. Kembali lagi, kalau kalah bilang Tuhan kasih rezeki segini. Kita memang harus berserah, tapi saya ga mau pasrah,” ucap Eng Hian.


Eng Hian (kiri) bersama Greysia Polii.

“Untuk psikolog saya sudah minta ke binpres untuk melengkapi hal-hal itu, psikolog pasti kita libatkan,” lanjut Eng Hian lagi.

Hal ini menurut Eng Hian diterapkan untuk bisa menyamai level Greysia/Nitya terutama untuk tiga pasangan yang diproyeksikan menjadi ganda utama yaitu Della Destiara Haris/Rosyita Eka Putri Sari, Anggia Shitta Awanda/Ni Ketut Mahadewi Istarani, dan Rizki Amelia Pradipta/Tiara Rosalia Nuraidah.

Selain itu saat disinggung tentang pelatnas pratama, Eng Hian menyoroti pertukaran antara Mychelle Christine Bandaso dan Vania Arianti Sukoco dan berharap adanya sistem main rangkap.

“Dari performance dan kacamata pelatih jadi kita lihat kecocokan kedua pemain ini seperti terbalik. Vania lebih cocok di ganda putri sementara Mychelle cocok di ganda campuran tetapi yang kita harapkan nanti mudah-mudahan bisa berjalan untuk pemain pratama ini bisa bermain rangkap jadi bisa lebih kelihatan potensi mereka ada dimana,” tutup Eng Hian.

75