Mengembalikan Kejayaan Raja Tunggal Bulutangkis Indonesia

Senin, 17 April 2017 12:10 WIB
Editor: Ramadhan
 Copyright:
Sejauh Apa Peran Pengurus PBSI

Soal target pencapaian setiap pemain di sebuah turnamen tentu menjadi wilayah pengurus PBSI. Dalam hal ini, pihak PBSI tentu sudah mengukur sejauh mana kekuatan pemain akan sanggup melangkah di satu ajang.

Namun, seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, PBSI justru terkesan main aman dengan tak melulu memasang target juara. Hal itu tentu bertolak belakang dengan apa yang diharapkan Rudy Hartono agar pemain tak hanya mencari pengalaman saja di sebuah kejuaraan, tapi juga wajib mengejar prestasi.

“Bagi saya sih All England itu sesuatu persiapan yang sangat-sangat penting. Jadi gak boleh dibuat main-main, itu dasar tolok ukur selain kejuaraan dunia, selain Olimpiade, itu dasar tolok ukur utamanya,” ujar Rudy.

“Makanya harus bener-bener dipersiapkan, kalau gak siap gausah ikut All England, itu sangat disayangkan. Pemain kalah satu kali itu bukan dicoba-coba untuk mencari pengalaman saja, tapi ya mungkin pelatihnya melihat pemainnya kalah beberapa kali gak apa-apa, terus mungkin sering kalah terus, jadi dicoba aja terus berulang-ulang,” tandasnya.

Rudy melihat pihak PBSI terkesan sangat tidak profesional. Ketua Umum PB Jaya Raya itu menyebut bahwa tidak gampang untuk meraih gelar juara di sebuah kejuaraan. Rudy mengambil contoh Praveen/Debby yang gagal mempertahanan gelar juara di ajang All England 2017.

© Ramadhan yahya/Indosport
Pelatnas PBSI Cipayung Copyright: Ramadhan yahya/IndosportPelatnas PBSI Cipayung.

Nasib sang juara bertahan saja miris seperti itu, apalagi pemain-pemain tunggal yang jarang meraih gelar juara di level tinggi? Rasanya akan terasa sangat sulit. Rudy berharap tak ada yang meremehkan yang namanya persiapan jelang tampil di kejuaraan.

“Begini ya saya kasih tahu, jangan mempermalukan nama Indonesia. Itu yang harus disadari, terutama untuk semua pengurus sekarang ini. Jangan permalukan Indonesia, memangnya Indonesia itu apa sampai gampang dikalahkan? Saya saja malu loh melihatnya,” lanjut Rudy dengan sedikit kesal.

“Jangan mentang-mentang All England, lalu dikirim terus ikut semua ramai-ramai, memangnya mau jadi turis ya di sana. Ini pengurus (PBSI) harus tau, jangan buang-buang duit saja dengan mengirim pemain yang gak siap,” tutur Rudy.