Sony diharapkan mampu lolos dan membuka jalan tunggal putra Indonesia ke babak pertama Indonesia Open 2017 usai Ihsan Maulana Mustofa tersingkir. Namun sayang, peraih medali perunggu Olimpiade 2004 tersebut juga harus menyerah atas wakil Jepang, Kazumasa Sakai, dengan skor 13-21 dan 16-21.
Menanggapi kegagalannya di babak kualifikasi, pebulutangkis 32 tahun tersebut mengakui jika lawannya lebih unggul ketimbang dirinya di atas lapangan. Kandas di Indonesia Open sekaligus memupuskan harapan Sony untuk meraih poin di ajang tahunan ini.
"Set pertama saya masih mencari-cari bola, set kedua saya sudah bagus tapi sudah terpancing permainan net tipis lawan. Kondisi saya gak masalah," ujar Sony usai pertandingan.
Baca Juga |
---|
"Sama saja lawan siapa pun pemainnya. Fisik gak ada masalah tapi semakin ke sini harus lebih diperbaiki. Saya tidak turun di Australia selanjutnya saya belum tahu," tambahnya.
Usai gelaran Indonesia Open, Sony yang kini memutuskan untuk menjadi pemain profesional di luar Pelatnas PBSI belum memiliki rencana untuk kembali turun di turnamen lainnya. Namun ia masih berhasrat untuk meraup poin demi memperbaiki peringkatnya di klasemen BWF.
"Untuk Australia Open tidak, penginnya ke Super Series atau Grand Prix Gold yang dekat saja, saya berniat mengejar poin saya yang banyak tertinggal," tutupnya.