Indonesia Open 2017

Pebulutangkis Indonesia Bersinar di Luar, Melempem di Dalam, Mitos atau Fakta?

Rabu, 14 Juni 2017 16:09 WIB
Editor: Ivan Reinhard Manurung
© HUMAS PBSI
Suporter Bulutangkis tengah mendukung penuh pasangan ganda putra nasional, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon. Copyright: © HUMAS PBSI
Suporter Bulutangkis tengah mendukung penuh pasangan ganda putra nasional, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon.
Dukungan Jadi Tekanan

Penonton merupakan salah unsur terpenting dalam sebuah pertandingan. Tanpa kehadiran penonton, sebuah pertandingan tentu menjadi sepi dan tidak bergairah.

Saking pentingnya, dalam olahraga sepakbola, penonton bahkan disebut sebagai pemain ke-12 dari salah satu tim yang bertanding. Hal serupa juga terjadi dalam pertandingan bulutangkis.

Mendapat dukungan dari penonton terkadang dapat menambah semangat para pemain untuk memenangkan pertandingan. Namun, dukungan penonton itu juga bisa menjadi pedang bermata dua.

Di saat bersamaan, dukungan penonton bisa menjadi tekanan sendiri bagi pemain dan berakibat membuat permainan mereka menjadi tidak lepas. Hal inilah yang mungkin dialami oleh pebulutangkis Tanah Air saat berlaga di Indonesia Open.

© Lanjar Wiratri/INDOSPORT
Caption Copyright: Lanjar Wiratri/INDOSPORTDukungan masyarakat Indonesia di Indonesia Open.

Alih-alih mengubah dukungan penonton menjadi tambahan semangat, mereka justru bermain lebih hati-hati dan tidak lepas lantaran takut bermain mengecewakan.

Hal ini pun bertolak belakang dengan pernyataan mantan pebulutangkis Indonesia, Rexy Mainaky pada 2015 lalu.

"Terkait status tuan rumah, semua pemain sudah sadar akan hal itu dan tentunya hal ini tak akan bisa dihindari."

"Dengan level pemain yang dimiliki, jelas bukanlah sebuah alasan bila status tuan rumah justru membuat mereka tak bisa menampilkan performa terbaik lantaran bermain dengan penuh tekanan," kata Rexy seperti dikutip dari CNN Indonesia.