Kekerasan yang dilakukan oleh oknum Brigade Mobil (Brimob) kepada salah seorang jurnalis Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) Antara, Ricky Prayoga berujung permintaan maaf. Wakil Komandan Satuan (Wadansat) Brimob Polda Metro Jaya, AKBP Heru Novianto mengakui tindakan tidak terpuji yang dilakukan oleh jajarannya.
"Kejadian ini cukup memalukan. Saya mewakili pimpinan Brimob Polda Metro Jaya, memohon maaf atas kejadian ini. Kami sadari anggota kami melakukan kesalahan," kata AKBP Heru di Kantor Wisma Antara, Jakarta, Senin, (19/06/17) seperti dilansir dari laman Antara.
Heru mengungkapkan, pelaku kekerasan terhadap wartawan dilakukan oleh lima orang. Salah satunya ialah Baratu Adam Nasution. Tidak tanggung-tanggung, bila terbukti bersalah, Heru akan menjatuhkan sanksi terhadap anggotanya.
Baca juga: |
---|
"Secara internal, kami sudah memeriksa Adam dan beberapa temannya. Kalau terbukti bersalah, kami akan memberikan hukuman disiplin,” ujar Heru.
Lebih lanjut, Heru menjelaskan, jajarannya mengambil sikap yang berlebihan atas kejadian itu. "Ada kelalaian dalam bersikap, berlebihan," paparnya.
Seperti diketahui, hari terakhir pagelaran Indonesia Open 2017 di JCC Plenary Hall, Jakarta, Minggu, (18/06/17) diwarnai oleh tindakan represif oleh oknum anggota Brimob. Ricky yang ketika itu tengah bertugas meliput turnamen, mendapat perlakuan kekerasan dari aparat keamanan negara tersebut.
"Awalnya lihat-lihatan. Lalu adu argumen. Adam lihat ke Ricky, Ricky lihat Adam. Lalu Adam mengatakan kenapa lihat-lihat? Tidak boleh lihat-lihat. Adam cukup muda, mungkin mood Adam lagi tidak bagus saat itu, lalu muncul emosinya untuk melakukan perlawanan," beber Heru menjelaskan kronologis kejadian.