Pulang dari Glasgow, Tabungan Owi/Butet Makin Gemuk

Jumat, 8 September 2017 06:27 WIB
Editor: Agus Dwi Witono
© HUMAS PBSI
Pasangan ganda campuran Indonesia, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir Copyright: © HUMAS PBSI
Pasangan ganda campuran Indonesia, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir

Tabungan pasangan ganda campuran terbaik Indonesia saat ini, Tontowi Yahya/Liliyana Natsir dipastikan bertambah gemuk. Usai menyabet gelar juara di Kejuaraan Bulutangkis di Glasgow Skotlandia bulan lalu, Owi/Butet kembali mendapat apresiasi tinggi dari sejumlah pihak. Salah satunya adalah PB Djarum.

PB Djarum yang memang menaungi kedua pebulutangkis andalan Indonesia itu memberikan bonus atas kesuksesan pasangan ini. Tak tanggung-tanggung, Owi/Butet diganjar bonus 1 miliar rupiah. Pemberian bonus ini secara simbolis dilakukan pada Kamis (07/09/17) malam.

© Muhammad Adi Yaksa/Football265.com
Sambutan Ganda Campuran Indonesia pemenang Kejuraan Dunia 2017 Glasgow, Tantowi Ahmad dan Liliyana Natsir di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Selasa (29/08/17). Copyright: Muhammad Adi Yaksa/Football265.comSambutan Ganda Campuran Indonesia pemenang Kejuraan Dunia 2017 Glasgow, Tantowi Ahmad dan Liliyana Natsir di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Selasa (29/08/17).

Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation, Yoppy Rosimin, menyebut jika Owi/Butet telah menunjukkan mental sebagai juara sejati. Keduanya mampu bangkit untuk meraih kesuksesan. Bonus yang diterima Owi/Butet merupakan wujud apresiasi PB Djarum atas kerja keras keduanya dalam mengharumkan nama Indonesia.

Menanggapi bonus yang kembali didapatnya, Owi mengaku bersyukur. Dalam pandangan atlet asal Kabupaten Banyumas ini, bonus tersebut akan menjadi penambah semangat untuk meraih prestasi berikutnya.

"Tentu (bonus) ini akan menjadi penambah semangat kami dan berjuang meraih hasil terbaik dalam setiap pertandingan," ucap Owi, Kamis (07/09/17).

Dalam acara pemberian bonus tersebut, sejumlah legenda bulutangkis Indonesia turut hadir. Di antaranya Liem Swie King, Christian Hadinata, Ade Chandra, Johan Wahyudi, Haryanto Arbi, dan Ivana Lie.