Pengacara Rafael Nadal menuntut 100 ribu euro (sekitar Rp1,5 miliar) kepada mantan Menteri Olahraga Prancis, Roselyne Bachelot, yang menuduh kliennya menggunakan doping dalam pertandingan. Hal itu membuat nama baik kliennya tercemar.
Pada bulan Maret tahun lalu, Bachelot mengklaim kalau petenis asal Spanyol itu menggunakan doping saat Nadal mengalami masalah otot tendon pada tahun 2012.
"Sudah diketahui dengan baik bahwa cedera Rafa Nadal, ketika dia rehat selama tujuh bulan, sebenarnya untuk menghindari ditemukannya hasil doping," bunyi pernyataan mantan menteri olahraga di saluran olahraga Prancis D8 dalam persidangan seperti dilansir Marca.
Pengacara Nadal, Patrick Maisonneuve, juga menekankan 'sangat pentingnya' dari komentar tersebut selama persidangan, yang tidak dihadiri oleh Nadal maupun Bachelot, di pengadilan di Paris pada hari Jumat (13/10/17) kemarin sebagai bukti.
Maisnonneuve pun menambahkan bahwa komentar Bachelot (ketika masih menjadi Menteri Olahraga Prancis) tentang cedera Nadal saat itu bisa mempengaruhi kontrak kliennya dengan pihak sponsor.
Di pihak lain, pengacara Bachelot, Olivier Chappuis, dalam pembelaannya mengatakan bahwa dia hanya mengulangi komentar yang dibuat oleh petenis profesional lainnya kepada media seperti Christophe Rochus (Belgia) dan Daniel Kollerer (Austria).
"Ada kesenjangan besar antara keberhasilan yang telah diraihnya (Nadal) dan kerapuhan tes anti-doping yang dilakukan," Chappuis menyatakan dalam persidangan.