Tunggal putra Indonesia, Anthony Ginting berhasil membuktikan diri menjadi yang terbaik di Indonesia Masters 2018 setelah mengalahkan wakil Jepang, Kazumasa Sakai dengan skor telak, 21-13 dan 21-12, Minggu (28/01/18) di Istora Senayan, Jakarta. Usai pertandingan, Ginting pun masuk ke ruangan konferensi pers dengan wajah semringah.
Ginting mengatakan, di awal pertandingan Sakai sebenarnya memberikan perlawanan yang cukup ketat. Akan tetapi, dirinya kemudian mampu membaca dan memanfaatkan kesalahan-kesalahan yang kerap dilakukan lawan. Ginting sejatinya sudah menyiapkan diri dari awal untuk menghadapi laga final dengan melihat video pertandingan Sakai dan bisa mengantisipasinya ketika di lapangan.
"Awalnya laga berjalan ketat tapi setelah lewat dari angka 11 mungkin dia agak tegang karena pengaruh dari suporter Istora dan saya sudah antisipasi dengan lebih inisiatif menyerang," ucap Ginting usai laga.
Menurut Ginting, Sakai tampak tidak bisa keluar dari tekanan dan hal itu membuat dirinya semakin enjoy dalam melepaskan serangan. Disinyalir gemuruh penonton yang memadati Istora Senayan membuat wakil Jepang tertekan sehingga tidak bisa mengeluarkan kemampuan terbaik.
"Dukungan dari penonton membuat saya jadi enjoy, karena ini main di rumah sendiri juga. Kemudian lawan banyak mati sendiri, banyak lakuin kesalahan. Mungkin dia cukup tegang jadi saya mengatur mindset saya buat semakin enjoy," tutupnya.
Dengan kemenangan ini, Anthony Ginting telah meraih dua gelar Superseries sepanjang kariernya. Sebelumnya, pebulutangkis 21 tahun itu memenangkan kejuaraan Korea Open 2017 dengan mengalahkan rekannya, Jonatan Christie di final dengan skor 21-13, 19-21, dan 22-20.