Melangkah ke babak final India Open 2018, Greysia Polii/Apriyani Rahayu mengalami peningkatan performa yang sangat pesat. Mereka mampu menorehkan berbagai prestasi, hingga melesat ke peringkat 7 pebulutangkis ganda putri terbaik dalam ranking BWF meski baru beberapa bulan dijadikan pasangan.
Greysia/Apriyani berhasil kalahkan unggulan Denmark Rytter Juhl/Christinna Pedersen pada semifinal India Open 2018 dengan skor 14-21, 21-19, dan 18-21, pada pertandingan yang dihelat pada hari Sabtu (03/02/18) sore WIB lalu.
Kemenangan atas pasangan unggulan Denmark tersebut tentu sangat mengejutkan. Pasalnya, Juhl/Pedersen adalah pasangan ganda putri terkuat yang menempati posisi 3 ranking BWF. Prestasi Juhl/Pedersen pun termasuk sangat baik semenjak mereka mulai dipasangkan pada tahun 2010 lalu. Berbeda terbalik dengan pasangan Greysia/Apriyani yang bisa dikatakan pasangan baru dalam olahraga tepok bulu.
Greysia/Apriyani resmi berstatus sebagai pasangan ganda putri pada bulan Mei 2017 lalu pada Piala Sudirman 2017. Apriyani dipasangkan dengan Greysia karena pasangan Greysia saat itu, Nitya Krishinda Maheswari sedang menderita cedera. Sejak turnamen Piala Sudirman itulah Greysia/Apriyani memulai perjalanan mereka di kancah bulutangkis internasional.
Piala Sudirman sendiri menjadi ajang uji coba bagi Greysia/Apriyani sebagai pasangan baru. Pada turnamen beregu itu langkah Indonesia dihentikan oleh Denmark. Dan kekalahan Greysia/Apriyani atas Juhl/Pedersen dengan skor 18-21, 21-13, 13-21 di fase grup tersebut menjadi pencapaian terburuk sepanjang sejarah Indonesia di turnamen Piala Sudirman.
Kekalahan di Piala Sudirman 2017 dibayar lunas oleh Greysia/Apriyani pada gelaran Thailand Open 2017. Saat itu mereka berhasil merebut medali emas setelah bermain mulus di babak final dan mengalahkan ganda putri Thailand, Chayanit Chaladchalam/Phataimas Muenwong dengan skor 21-12, 21-12.
Selepas dari Thailand Open, Greysia/Apriyani masih bermain di beberapa turnamen bertaraf internasional pada periode Agustus hingga November 2017. Namun mereka harus tersingkir dan gagal membawa pulang medali.
Kesuksesan kembali diraih Greysia/Apriyani pada gelaran Hong Kong Open 2017 meskipun hanya medali perak. Saat itu mereka memang berhasil melaju ke babak final, sayangnya mereka harus tunduk dari pasangan China, Chen Qingchen/Jia Yifan usai kandas 21-14, 16-21 dan 15-21.
Satu bulan kemudian mereka kembali buktikan peningkatan kualitas pada turnamen French Open 2017. Greysia/Apriyani saat itu berhasil membawa pulang medali emas, setelah mengalahkan ganda kuat Korea Selatan, Lee So Hee/Shin Sheung Chan dengan skor 21-17, 21-15 di final.
Perjalanan pasangan ganda putri kebanggaan Indonesia itu pun berlanjut di awal tahun 2018. Greysia/Apriyani kembali mengoleksi medali perak pada gelaran turnamen Indonesia Masters 2018, yang dihelat di Jakarta. Langkah Greysia/Apriyani saat itu harus dipatahkan pasangan Jepang, Misaki Matsumoto/Ayaka Takahashi dengan skor 21-17, 21-12.
Kini rentetan medali koleksi Greysia/Apriyani lagi-lagi akan bertambah karena performa apik mereka di turnamen India Open 2018 yang sangat impresif. Di babak final nanti mereka akan berjumpa pasangan Jongkolphan Kititharakul/Rawinda Prajongjai asal Thailand.
Pertandingan final yang akan berlangsung pada Minggu (04/04/18) nanti menarik untuk disimak, karena diprediksi akan menjadi kesempatan Greysia/Apriyani untuk kembali mendulang medali emas. Pasalnya, pasangan Thailand yang menjadi lawan Greysia/Apriyani adalah pasangan yang namanya tidak masuk dalam ranking 10 besar BWF.