FOOTBALL265.COM - Pertarungan sengit antara Jonatan Christie melawan Khosit Phetpradab menghiasi babak 16 besar tunggal badminton Asian Games 2018, Sabtu (25/08/18) akhirnya dimenangkan oleh Jonatan, melalui persaingat ketat tiga set.

Kualitas keduanya mampu memanjakan mata penonton. Kejar-mengejar angka terus terjadi. Menariknya, Jonatan berhasil membalikan keadaan setelah mengalami kekalahan di set pertama. Laga pun berakhir melalui tiga set, 17-21, 21-18, 21-18.

Dengan kemenangan ini, Indonesia masih berpeluang besar untuk meraih medali dalam nomor bulutangkis tunggal putra.

Sejatinya, Jonatan Christie mendominasi jalannya set pertama ini. Bahkan, dirinya sempat unggul tiga angka pada awal-awal pertandingan. Namun, pebulutangkis peringkat 20 dunia itu berhasil memberikan perlawanan sengit bagi Jonatan.

Kejar-kejaran angka pun tak terhindarkan lagi pada set pertama ini. Pada akhirnya, pertandingan yang berlangsung selama 23 menit ini, berhasil dimenangkan oleh Khosit 21-17.

Pada set kedua, Jonatan berhasil menyamakan kedudukan. Lagi-lagi, pertandingan sengit dihadirkan oleh kedua pemain. Kejar mengejar angka terus terjadi, berkat permainan keduanya yang sama-sama menyerang.

Walau sempat beberapa kali tertinggal dari Khosit, pebulutangkis peringkat 15 dunia ini, berhasil mengejar dan membalikkan keadaan. Alhasil, set kedua berhasil ia menangkan dengan skor 21-18.

Di set ketiga, Jonatan berhasil memimpin laga dengan jarak enam poin di awal pertandingan. Namun, untuk kesekian kalinya, baik Khosit ataupun Jonatan berhasil menyajikan pertandingan yang berkualitas.

Yang menarik, Jonatan sempat unggul delapan angka, 17-9. Namun, Khosit berhasil mengejar, tekanan demi tekanan yang diberikan oleh kedua pemain sangat terasa. Berutung, Jonatan berhasil menyelesaikan pertandingan, dengan skor 21-18.

Di laga selanjutnya, Jonatan sudah ditunggu tunggal putra Hong Kong, Wong Wing Ki Vincent. Keduanya sama-sama menang satu kali dalam rekor pertemuan. Namun Jonatan menang dalam pertemuan terakhir yakni di All England 2018.

Penulis: Ridi Fadhilah Khan