Profil Cabang Olahraga Asian Para Games 2018: Bulutangkis
Dalam cabor bulutangkis, terdapat dua kelas klasifikasi yakni menggunakan kursi roda atau Wheel Chair (WH) dan berdiri atau Standing (S). Di dua kelas tersebut kemudian dibagi kembali menjadi nomor single, double, serta mixed.
Kelas WH1: Diperuntukkan khusus bagi atlet dengan gangguan berat dari pinggul ke bawah serta tangan atau kaki dan bermain setengah lapangan. Mereka juga mungkin memiliki gangguan fungsi tangan, yang berdampak pada kemampuan mereka untuk mengontrol kursi roda.
Kelas WH2: Diperuntukkan khusus bagi atlet dengan gangguan lebih ringan dibandingkan kelas WH 1. Mereka akan memindahkan kursi roda mereka lebih cepat daripada para atlet WH 1 dan kurang bergantung pada memegang roda untuk menjaga keseimbangan.
Sedangkan untuk kelas S akan dibagi menjadi tiga yakni SL (kekurangan di bagian tubuh bawah), SU (kekurangan di bagian tubuh atas), dan SS (perawakan pendek).
Kelas SL3: Berlaku bagi atlet dengan gangguan keseimbangan berlari atau berjalan yang buruk dan bertanding hanya setengah lapangan. Atlet yang akan masuk dalam kelas ini ialah atlet dengan cerebral palsy, polio bilateral atau kehilangan kedua kaki.
Kelas SL 4: Berlaku untuk atlet dengan gangguan keseimbangan ringan dan bermain seperti pada umumnya, dan bermain penuh di lapangan.
Kelas SU5: Berlaku untuk atlet dengan gangguan di bagian atas tubuh dan ringan, seperti jempol yang hilang dan memengaruhi pegangan, kehilangan lengan atau lengan tanpa fungsi karena kerusakan saraf.
Kelas SS 6: berlaku untuk atlet berperawakan pendek
Terus Ikuti Berita Olahraga Asian Para Games 2018 Lainnya Hanya di INDOSPORT